Defenisi dan Batasan Operasional

35 kategori jawaban setiap item pada memo pemasaran instrumen penelaah efektivitas pemasaran yang terlampir pada lampiran 4. Nilai untuk setiap kategori jawaban pada masing-masing item adalah: a = 0 b = 1 c = 2 Skala berikut ini menunjukkan tingkat efektivitas pemasaran : 0 - 5 = tidak ada 11 - 15 = cukup 21 - 25 = sangat baik 6 - 10 = buruk 16 - 20 = baik 26 - 30 = superior Kotler, 1997 hal: 360. Hipotesis 3 dianalisis dengan metoda analisis ketersediaan yaitu dengan mengamati ketersediaan stok stock availibility produk pestisida PT. Syngenta pada tingkat retailer di daerah penelitian. Tingkat ketersediaan produk diketahui melalui pemeriksaan fisik stok produk dan informasi lain yang diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner sederhana Purwadi, 2000, hal: 271. Hipotesis 4 akan dianalisis dengan metoda analisis deskriptif yaitu dengan mengamati masalah-masalah yang sedang dihadapi dalam sistem pemasaran produk pestisida PT. Syngenta di daerah penelitian. Hipotesis 5 akan dianalisis dengan metode analisis SWOT yaitu dengan mengamati kekuatan dan kelemahan yang berasal dari internal perusahaan PT.Syngenta dan mengamati peluang dan ancaman yang berasal dari eksternal perusahaan yang kemudian disusun upaya dan strategi yang akan diterapkan dalam peningkatan kinerja sistem pemasaran produk pestisida PT. Syngenta di daerah penelitian. Dengan analisis SWOT dapat dilihat jalan keluar untuk memperoleh jawaban dalam menyusun strategi bisnis Gitosudarmo, 2001 : 115.

3.5. Defenisi dan Batasan Operasional

36 Defenisi Untuk menghindari kesalah pahaman dan kekeliruan dalam penelitian ini, maka dibuat defenisi dan batasanoperaional sebagai berikut: 1. Pestisida adalah formulasi bahan kimia beracun dan bersifat mematikan yang diaplikasikan pada tanaman dengan maksud untuk mengendalikan, mencegah, dan membasmi organisme pengganggu tanaman OPT. 2. Tanaman hortikultura adalah tanaman kebun baik tanaman keras maupun tanaman semusim yang terdiri dari tanaman buah-buahan, tanaman sayur- sayuran, dan tanaman hias. 3. Sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling bergantung, yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu. 4. Pemasaran adalah kegiatan ekonomi yang mencakup kegiatan yang menggerakkan arus barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen. 5. Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan pemasaran. 6. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan usaha yang ikut berperan aktif dalam proses pemasaran. 7. Saluran pemasaran terdiri dari lembaga-lembaga yang melakukan proses pemasaran dan menguasai barang yang dipasarkan. 8. Efektivitas adalah upaya merumuskan dan mengerjakan semua pekerjaan secara tepat doing the right job. 9. Efisiensi adalah upaya menegerjakan semua pekerjaan secara benar dan optimal doing the job right. 37 10. Masalah adalah faktor-faktor yang dapat menghalangi atau mengurangi kelancaran sistem pemasaran. 11. Upaya adalah suatu usaha yang dilakukan dan akan dilakukan guna mengatasi permasalahan yang ada dalam sistem pemasaran. 12. Strategi adalah suatu cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufaktur dan pemasaran. 13. Produsen adalah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan pestisida. 14. Distributor adalah perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang ditunjuk oleh produsen untuk melakukan pembelian, penyimpanan, penyaluran, dan penjualan pestisida dalam skala besar di wilayah tanggung jawabnya untuk dijual kepada petani atau kelompok tani melalui pengecer yang ditunjukkannya. 15. Pedagang adalah perorangan, kelompok tani dan badan usaha baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang berkeduduka n di kabupaten, kecamatan, atau desa yang ditunjuk oleh produsen maupun distributor dengan kegiatan pokok melakukan penjualan pestisida di wilayah tanggung jawabnya secara langsung hanya kepada petani atau kelompok tani. 16. Petani adalah perorangan atau kelompok yang mengusahakan pertanian sebagai mata pencahariannya, dan dalam hal ini merupakan konsumen akhir pemakai produk pestisida Batasan Operasional 38 1. Daerah Penelitian adalah Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 2. Tanaman hortikultura yang diteliti dibatasi pada tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran. 3. Jenis pestisida untuk tanaman hortikultura yang diteliti adalah insektisida dan fungisida. 4. Produk pestisida PT. Syngenta Indonesia yang diteliti adalah Curacron 500 EC Insektisida dan Bion-M 148 WP Fungisida. 5. Produk pestisida kompetitor yang diteliti adalah Biocron 500 EC Produk Insektisida PT. Multi Graha Agritama dan Daconil 70 WP Produk fungisida Gb biosciences corporation. 6. Produsen adalah perusahaan yang memproduksi pestisida dan menyalurkannya di Sumatera Bagian Utara, yaitu PT. Syngenta Indonesia. 7. Distributor adalah dealerpenyalur resmi pestisida PT. Syngenta yang daerah pemasarannya ke Kabupaten Karo PT. Mitramas Agro Persada, dan PT. Candi Agro Mandiri. 8. Konsumen adalah petani yang mengusahakan tanaman hortikultura di Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Simpang Empat dan Desa Siberaya, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo. 9. Penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun 2007.

IV. PROFIL PERUSAHAAN, DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN, DAN KARAKTERISITIK RESPONDEN