58 meningkatkan produksi atau sebaliknya. Pertemuan ini dilakukan pada saat panen
yang dihadiri oleh Kepala dinas Pertanian setempat, Penuluh Pertanian lapangan setempat, pimpinan daerah setempat dan petani. Hal-hal yang dilakukan dan
disaksikan adalah penimbangan hasil panen, kemudian membandingkannya dengan hasil panen sebelum menggunakan produk pestisida PT. Syngenta, dan
menbandingkannya dengan hasil panen lahan lain yang tidak memakai produk pestisida PT. Syngenta.
b. Promosi Spesial
Pada promosi ini dialkukan dilakukan dengan bentuk undian langsung maupun tidak langsung. Undian langsung berbentuk kupon undian yang didapat
pada setiap pembelian produk, dan di dalam kupon terdapat jenis hadiah langsung yang dapat ditukarkan pada distributor dealer. Undian tidak langsung juga
seperti undian langsung diatas tetapi hadiah tidak langsung tertera pada kupon undian melainkan akan diundi lagi. Kupon yang diperoleh dimasukkan ke dalam
kotak yang tersedia di retailer-retailer PT. Syngenta untuk kemudian diundi pada akhir periode undian.
5.2. Jenis Pestisida
Organisme Penggangu Tanaman OPT yang menggangu tanaman hortikultura di daerah penelitian sebagian besar adalah hama serangga insect
yang menyebabkan kerusakan pada tanaman, dan cendawan atau jamur fungi yang menyebabkan penyakit pada tanaman. Jenis Pestisida yang efektif digunakan
untuk membasmi Organisme Penggangu tanaman OPT berupa serangga dan jamur adalah insektisida dan fungisida, oleh karena itu penulis pada penelitian ini
59 membatasi pestisida yang diteliti di daerah penelitian pada insektisida dan
fungisida. Dari hasil pra survey dan penelitian diperoleh ada beberapa jenis produk
insektisida dan fungisida PT.Syngenta dengan berbagai merek dagang yang dijual. Pada umumnya jenis produk insektisida PT. Syngenta yang dijual adalah Actara
25 WG, Agrimec 18 EC, Curacron 500 EC, Matador 25 EC, dan Proclaim 5 SG. Fungisida dengan merk dagang Amistar 250 SC, Anvil 50 SC, Bion–M 148 WP,
Ridomil Gold MZ 44 WP, dan Score 250 EC. Jadi penulis mengambil 2 jenis pestisida yaitu insektisida dengan merk dagang Curacron 500 EC dan fungisida
dengan merek dagang Bion-M 148 WP. Insektisida Curacron 500 EC merupakan insektisida racun lambung dan
kontak, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan dalam air, berwarna kuning kecoklat-coklatan, berbahan aktif profenofos 500 gl dan termasuk WHO kelas II.
Insektisida Curacron 500 EC dikemas dalam botol plastik coex dengan volume 100 ml, 250 ml, dan 500 ml. Insektisida ini berfungsi untuk mengendalikan hama
serangga pada tanaman jeruk, kubis, kentang, tomat, bawang merah, cabai, dan kacang hijau antara lain hama Diaphorina citri pada tanaman jeruk, perusak daun
Plutella xylostella dan ulat krop Crocidolomia binotalis pada kubis, ulat umbi Phtorimaea operculella dan hama Thrips sp. pada kentang dan lain-lain.
Fungisida Bion-M 148 WP merupakan fungisida campuran dari zat pengaktif tanaman yang bersifat sistemik dengan fungisida kontak berbentuk
tepung berwarna coklat kekuning-kuningan yang dapat disuspensikan, berbahan aktif mankozeb 48 dan asilbensolar-s-metil 1 dan termasuk WHO kelas III.
Fungisida Bion-M 148 WP dikemas dalam kantung aluminium foil 500 gr.
60 Insektisida ini berfungsi untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh
cendawan jamur dan bakteri pada tanaman cabai, tomat, dan kubis antara lain penyakit busuk buah antraknosa pada tanaman cabai yang disebabkan
Colletotrichum spp., busuk buah pada kubis yang disebabkan bakteri Erwina carotovora, dan busuk daun pada tomat dan kentang yang disebabkan
Phytophthora infentans.
61
VI. HASIL PENELITIAN