17
Untuk menghitung besarnya return saham digunakan rumus: �
�
= �
�+1
− �
�
�
�
Keterangan: Ri
= return saham Wt-1= harga saham pada akhir periode
Wt = harga saham pada awal periode
Untuk menghitung besarnya return market digunakan rumus sebagai berikut:
��
�
= ����
�
− ����
�−1
����
�−1
Keterangan: Rmt = return market
IHSGt = IHSG periode t IHSGt-1 = IHSG periode t-1
Expected return dihitung dengan menggunakan rumus: ��
�
= ∑��
�
Keterangan: n merupakan banyaknya periode saham.
2.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Ewijaya dan Nur Indriantoro 1999, dengan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham,
menyimpulkan bahwa pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan saham relatif. Harga saham setelah 4,5 bulan pemecahan
saham akan menurun sehingga bila para investor memegang saham tersebut
Universitas Sumatera Utara
18
sejak 7,5 bulan sebelum tanggal pemecahan saham sampai 4,5 bulan stelah pemecahan saham akan mengalami kerugian. Oleh karena itu sebaiknya para
investor menjual saham yang dipecah tersebut sebelum 4,5 bulan setelah tanggal pemecahan saham agar tidak mengalami kerugian. Sedangkan untuk
investor potensial baru sebaiknya membeli saham yang dipecah tersebut setelah 4,5 bulan setelah tanggal pemecahan saham karena harga pasarnya
akan lebih rendah bila dibandingkan pada saat pemecahan. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia keputusan untuk melakukan pemecahan
saham akan merugikan para investor lama yang telah memiliki saham yang dipecah sejak 8,5 bulan sebelum pemecahan. Variabel deviden dan perubahan
deviden memberikan pengaruh yang positif signifikan pada perubahan harga saham relatif. Artinya informasi mengenai deviden memberikan pengaruh
yang positif kepada investor. Oleh karena itu dianjurkan bagi perusahaan yang melakukan pemecahans saham sebaiknya juga meningkatkan deviden yang
akan dibayarkan sehingga penurunan harga saham setelah pemecahan tidak mencapai posisi harga yang terlalu rendah. Variabel laba per saham dan
perubahan laba per saham tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada perubahan harga saham relatif. Hasil ini menunjukkan bahwa pada periode
pengamatan dalam penelitian ini informasi laba per saham tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi para investor. Variabel indeks harga industri
menunjukkan pengaruh yang signifikan pada perubahan harga relatif.
Universitas Sumatera Utara
19
2. Harjanti Widiastuti dan Usmara 2005, dengan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dan Pengaruhnya
Terhadap Nilai Perusahaan, menyimpulkan bahwa tingkat kemahalan harga saham yang diukur dengan PBV Price to Book Value berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split. Namun penilaian ini tidak berhasil menunjukkan bahwa tingkat kemahalan
harga saham yang diukur dengan PER Price to Earning Ratio merupakan variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan perusahaan
untuk melakukan stock split. Likuiditas yang diukur dengan bid- ask spread tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk
melakukan stock split. Nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s q menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split, sedangkan nilai perusahaan yang diukur dengan Earning tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split. Penelitian ini menyarankan perpanjangan periode penelitian, jumlah sampel yang mewakili jenis industri secara proporsional dan penggunaan
variabel independen lain yang mempengaruhi kegiatan pemecahan saham
seperti kinerja perusahaan.
3. Rohana, Jeannet dan Mukhlasin 2003 dengan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stock Split dan Dampak yang
ditimbulkannya, menemukan bahwa: 1 harga saham mempunyai hubungan yang signifikan dengan keputusan perusahaan melakukan stock split. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
20
berarti semakin tinggi harga saham maka semakin banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan stock split. Dengan stock split manajemen
dapat menata harga saham pada rentang tertentu sehingga investor kecil dapat membuat pasar saham lebih stabil perdagangannya. 2 frekuensi perdagangan
saham tidak mempunyai hubungan dengan keputusan perusahaan melakukan stock split. Hal ini menyatakan bahwa likuiditas pasar cenderung menjadi
lebih rendah setelah stock split dimana frekuensi perdagangan secara proporsional lebih rendah daripada saat sebelum stock split. 3 terdapat
perbedaan frekuensi perdagangan saham yang signifikan antara dua kuartal sebelum stock split dan dua kuartal sesudah stock split, 4 earning perusahaan
yang diproksi dengan operating income setelah stock split tidak lebih tinggi dari earning sebelum stock split. Kondisi ini menunjukkan bahwa stock split
tidak memberikan suatu signal mengenai kenaikan laba di masa yang akan datang. Hal ini diduga karena penelitian stock split dilakukan di Indonesia
dimana pasar modalnya merupakan pasar yang inefisien.
4. Winda Sari Lubis 2010, menguji pengaruh stock split terhadap perubahan harga saham dan likuiditas saham. Hasil dari penelitian Winda Sari Lubis
adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan return saham antara sebelum dan sesudah stock split, terdapat perbedaan signifikan Bid-Ask Spread antara
sebelum dan sesudah stock split, dan tidak terdapat perbedaan signifikan Trading Volume Activity antara sebelum dan sesudah stock split.
Universitas Sumatera Utara
21
2.8 Kerangka Pemikiran