6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemecahan Saham Stock Split
Kegiatan stock split pada umumnya dilakukan apabila harga pasar saham dirasakan terlalu tinggi dan perusahaan merasa bahwa harga saham yang lebih
rendah akan menghasilkan pasaran yang lebih baik dan distribusi kepemilikan yang lebih luas. Dengan kondisi ini maka perusahaan dapat mengesahkan untuk
mengganti saham yang beredar dengan cara yang dikenal sebagai pemecahan saham atau stock split. Stock split merupakan kegiatan memecah selembar saham
menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split adalah 1n dari saham per lembar sebelumnya. Jogiyanto, 2003.
Atau dengan kata lain stock split adalah pemecahan nominal saham menjadi nominal yang lebih kecil, misalnya dari nominal Rp 1.000 per saham menjadi
nominal Rp 500 per saham. Pemecahan nominal saham ini mengakibatkan jumlah lembar saham menjadi banyak Basir dan Fakhrudin, 2005.
2.1.1 Pengertian pemecahan saham
Pemecahan saham stock split adalah penerbitan saham tambahan bagipemegang saham sesuai dengan persentase
kepemilikan.Melakukanpemecahan saham berarti menurunkan nilai nominal atau nilai tertera disaham Weygandt, 2008:191.
Universitas Sumatera Utara
7
Menurut Brigham 1999:95, “pemecahan saham stock split adalah tindakan suatu perusahaan untuk menambah jumlah saham yang beredar dengan
memberikan kepada setiap pemegang saham dua lembar saham baru untuk satu saham yang sebelumnya dipegang”. Pemecahan saham biasanya digunakan untuk
menurunkan harga secara besar-besaran setelah saham mengalami kenaikan harga yang tajam.
Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi pecahan yang lebih kecil Darmadji, 2001:131. Menurut Brigham and Gapeski dalam Lestari
dan Sudaryono, 2008 stock split adalah aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan publik untuk menaikkan jumlah saham yang beredar.
2.1.2 Jenis Pemecahan Saham
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan yaitu pemecahan naik split up dan pemecahan turun split down atau reverse split.
Pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan turun dengan faktor
pemecah 1:2; 1:3; dan 1:4. Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Misalnya pemecahan saham dengan faktor pemecah 2:1; 3:1; dan 4:1. Perbandingan antara jumlah lembar saham yang bernominal lama dengan jumlah
lembar saham yang bernominal baru disebut dengan rasio stock split. Misalnya 2:1 berarti 1 lembar saham nominal lama dipecah menjadi 2 lembar saham nominal
baru Basir dan Fakhrudin, 2005.
Universitas Sumatera Utara
8
2.1.3 Teori Pemecahan Saham
Secara teoritis, motivasi yang melatarbelakangi perusahaan melakukan stock split serta dampak yang ditimbulkannya sejalan dengan teori-teori dibawah ini
Mason, Helen B and Roger M. Shelor dalam Rohana dkk, 2003:
a. Trading range theory