BAB II URAIAN TEORITIS
A. PENELITIAN TERDAHULU
Imelda 2006 melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Non Performing Loan NPL Kredit Kepemilikan Rumah KPR Pada PT. Bank Tabungan Negara
PERSERO Cabang Medan”. Masalah penelitian ini adalah : Bagaimana kondisi NPL Kredit Kepemilikan Rumah KPR pada PT. Bank Tabungan Negara
PERSERO Cabang Medan selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2005?. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian tersebut adalah
bahwa kondisi NPL KPR pada PT. Bank Tabungan Negara PERSERO Cabang Medan selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 sudah baik.
B. PENGERTIAN BANK
Bank pada dasarnya merupakan perusahaan atau lembaga perantara keuangan financial intermediary yaitu antara para pihak yang kelebihan dana surplus
spending unit dengan pihak yang kekurangan dana atau membutuhkan dana deficit spending unit. Sebagai lembaga perantara bank harus menyalurkan dana yang
dikumpulkan dari masyarakat tersebut kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal
10 November 1998 tentang Perbankan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, 2002:91.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
Dari pengertian di atas menjadi jelas bahwa usaha perbankan haruslah didirikan dalam bentuk badan hukum atau tidak boleh berbentuk usaha perseorangan.
Penegasan seperti itu dapat dilihat dalam ketentuan Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 yang menentukan bentuk hukum bank, yaitu Perusahaan Perseroan
PERSERO, Perusahaan Daerah, Koperasi dan Perseroan Terbatas PT
C. PENGERTIAN KREDIT
Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan. Bank bersedia memberikan kredit apabila
bank yakinpercaya bahwa penerima kredit pada suatu saat nanti mampu membayarmengembalikan kredit tersebut berikut bunganya.
Menurut Undang-Undang nomor. 10 tahun 1998 tentang perubahan undang- undang No.7 tahun 1997 tentang perbankan disebutkan pengertian kredit adalah
penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kasmir, 2002:92
1. Unsur-unsur kredit
Setiap kredit mengandung unsur Tangkilisan, 2003:35 a.
Kepercayaan, yaitu adanya keyakinan bank bahwa kredit yang
diberikannya dapat diterima kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang pokok + bunga sesuai dengan yang diperjanjikan.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Waktu, yaitu adanya jarak waktu yang memisahkan antara pemberian
kredit dengan pelunasannya. Dalam hal ini akan muncul perhitungan bunga karena nilai uang sekarang present value of money lebih tinggi
dari nilai yang akan datang. c.
Prestasi, yaitu adanya objek tertentu berupa prestasi dan kontra prestasi
pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian kredit kredit antara bank dan debitur berupa uang dan bunga atau imbalan
d. Resiko, yaitu adanya resiko yang mungkin akan terjadi selama jangka
waktu antara pemberian dan pelunasan kredit dan menutup kemungkinan terjadinya wan prestasi, maka diadakanlah pengikatan jaminan dan
agunan.
2. Klasifikasi kredit
Berbagai macam ragam bentuk kredit dapat disalurkan oleh Bank Umum. Klasifikasi bentuk-bentuk kredit tersebut didasarkan pada bermacam-macam
kriteria seperti dijelaskan dalam uraian berikut ini. Abdulkadir, 2000:63-65
a. Kriteria kegunaan
Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 2 dua, yaitu : 1. Kredit Investasi
Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk
keperluan rehabilitasi. Ciri-ciri kredit investasi, adalah :
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Untuk pengadaan barang-barang modal
• Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah.
• Berjangka waktu menengah dan panjang.
Pada umumnya, kredit investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama. Oleh karena itu, perlu disusun proyeksi
arus kas yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan diketahui beberapa dana yang tersedia setelah semua
kewajiban terpenuhi setelah itu, barulah disusun jadwal angsuran atau pembiayaan kembali.
2. Kredit Modal Kerja Kredit ini digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Sebagai contoh, kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya
yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
b. Kriteria Tujuan
Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu : 1
Kredit produktif adalah kredit yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan usaha atau produksi suatu perusahaan, sehingga
menghasilkan barang dan atau jasa dalam jumlah yang lebih besar. 2
Kredit konsumtif adalah kredit yang bertujuan untuk memenuhi keperluan pribadi atau keluarga dalam kegiatan kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, kredit untuk kepemilikan rumah, pembelian
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
kendaraan, kredit untuk pendidikan, kredit untuk pembelian alat-alat elektronik, dan lain-lain.
3 Kredit perdagangan adalah kredit yang bertujuan untuk memperlancar
kegiatan usaha perdagangan, misalnya usaha pertokoan dan kredit ekspor.
c. Kriteria Jaminan
Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 2 dua, yaitu : 1
Kredit dengan jaminan adalah kredit yang dilindungi dan didukung oleh jaminan yang nilainya sekurang-kurangnya sama dengan jumlah
kredit yang diterima calon debitur. Jaminan tersebut dapat berupa barang milik calon debitur atau berupa orang pihak ketiga yang
akan melunasi jika calon debitur wanprestasi. 2
Kredit tanpa jaminan adalah kredit yang tidak dilindungi dan tidak didukung oleh jaminan barang atau orang. Kredit ini hanya didasarkan
pada kepercayaan terhadap prospek usaha yang cerah dan kejujuran calon debitur.
d. Kredit Jangka Waktu
Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu : 1
Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 satu tahun, misalnya untuk modal
kerja.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
2 Kredit jangka menengah adalah kredit yang jangka waktu
pengembaliannya antara 1 satu tahun sampai 3 tiga tahun, misalnya untuk modal investasi.
3 Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktu
pengembaliannya lebih dari 3 tiga tahun, misalnya untuk investasi proyek perkebunan kelapa sawit.
3. Batas maksimum pemberian kredit
Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK adalah batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk disalurkan oleh bank kepada
peminjam atau kelompok peminjam tertentu pasal 1 huruf a SK Direksi Bank Indonesia Nomor 2621KepDir. Batas maksimum penyediaan dana
diukur dari modal bank pemberi kredit, yang mulai diberlakukan sejak akhir maret 1997 sebagai berikut :
a. Bagi satu peminjam yang tidak terkait dengan bank adalah sebesar 20
dua puluh persen dari modal bank. b.
Bagi satu kelompok peminjam yang tidak terkait dengan bank adalah sebesar 20 dua puluh persen dari modal bank.
c. Bagi pihak-pihak yang terkait dengan bank, baik untuk 1 satu peminjam
maupun keseluruhan setinggi-tingginya 10 sepuluh persen dari modal bank.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
Modal bank adalah modal yang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank yang diatur dalam SK
Direksi Bank Indonesia nomor 2620KepDir, sebagai berikut : a.
Modal yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor,
modal sumbangan, cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak. Modal pelengkap terdiri atas
cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman, serta pinjaman sub ordinasi.
b. Modal kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri terdiri
atas dana bersih dari kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia.
4. Analisa kredit
Analisa kredit adalah penilaian terhadap calon kreditur dan usahanya, dan sebagai alternatif dalam pertimbangan keputusan kredit. Tujuan
dilakukannya analisis adalah untuk melihat kondisi dan potensi calon kreditur apakah layaktidaknya dibantu pembiayaan kredit.
Menurut Siswanto 2000:4, analisis kredit pada dasarnya menggunakan prinsip 5 C, yaitu:
• Character, yaitu menilai tingkah laku debitur, apakah mempunyai sifat
yang baik dan dapat dipercaya, sehingga bank yakin debitur akan mampu mengembalikan kredit tepat pada waktunya dan tidak termasuk dalam
daftar black list atau daftar kredit macet.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Capacity, yaitu mempelajari dan memastikan bahwa debitur mampu
membayar kreditnya dilihat dari pengalaman usahanya, pendidikannya, selama berhubungan dengan bank.
• Capital,yaitu untuk memastikan bahwa debitur mempunyai modal yang
cukup guna menutupi kerugian apabila terjadi. •
Collateral, yaitu guna memastikan apakah agunan yang diserahkan cukup dan surat-suratnya lengkap sesuai dengan ketentuan, untuk menutup
resiko kredit apabila tidak dapat dilunaskan. •
Condition of Economy, yaitu mempelajari dan memastikan apakah keadaan perekonomian bersifat menunjang atau menghambat usaha
debitur, yang dapat berpengaruh atas kelancaran kredit yang diberikan dan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang
akan datang sesuai sektor-sektor masing-masing. Sedangkan analisis kredit dengan 7 P adalah :
• Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu
masalah. •
Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan
lainnya. •
Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
dapat bermacam-macam apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk produktif atau untuk tujuan perdagangan.
• Prospect, yaitu untuk menilai usaha di masa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang akan rugi akan tetapi juga nasabah.
• Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber
penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.
• Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit
yang akan diperolehnya dari bank.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga kedit yang dikucurkan
oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Dalam analisis kredit yang sangat penting dinilai adalah beberapa aspek antara lain:
• Apek manajemen, meliputi siapa pemohon, pendidikan, pekerjaan,
kemampuan usaha, kekuatan modal dan lain-lain. •
Aspek hukum, yaitu penelitian terhadap legalitas usaha dan keabsahan barang jaminan kredit.
• Aspek teknis, meliputi gambaran proyek, proses produksi, mesin-
mesinperalatan, bangunan dan sebagainya. •
Aspek pemasaran, yaitu untuk mengetahui apakah produk yang dibuat dapat dipasarkan sesuai dengan harga dan rencana yang di kehendaki,
pesaing dan sebagainya. •
Aspek keuangan, yaitu untuk mengetahui profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, kebutuhan dana calon debitur.
D. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang di tetapkannya dengan pertimbangan masing-masing.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit sebagai berikut ini : Kasmir, 2002: 96-102
1. Pengajuan proposal
Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap yang pertama Pemohon kredit mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam suatu
proposal. Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-dokumen lainnya yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap
pengajuan proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang : •
Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikannya,
perkembangan perusahaan serta wilayah pemasaran produknya. •
Tujuan pengambilan kredit, dalam hal ini harus jelas tujuan pengambilan kredit. Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau
meningkatkan kapasitas produksi atau untuk mendirikan pabrik baru perluasan serta tujuan lainnya. Kemudian juga perlu mendapatkan
perhatian adalah kegunaan kredit apakah untuk modal kerja atau untuk investasi.
• Besarnya kredit dan jangka waktu
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Cara pemohon mengembalikan kredit maksudnya perlu dijelaskan
secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau dengan cara lainnya.
• Jaminan kredit yang diberikan dalam bentuk surat atau sertifikat.
Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa palsu dan sebagainya, biasanya setiap jaminan diikat dengan suatu
asuransi tertentu. Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah
dipersyaratkan seperti : a.
Akte Pendirian perusahaan b.
Bukti diri KTP para pengurus dan Pemohon kredit c.
T.D.P Tanda Daftar Perusahaan d.
N.P.W.P Nomor Pokok Wajib Pajak e.
Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir f.
Fotocopy sertifikat yang dijadikan jaminan g.
Daftar penghasilan bagi perorangan h.
Kartu Keluarga K.K bagi perseorangan.
b. Penyelidikan Berkas Jaminan
Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkas-berkas yang ada.
Kemudian jika asli dan benar maka pihak bank mencoba mengkalkulasi
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
apakah jumlah kredit yang diminta memang relevan dengan kemampuan nasabah untuk membayar. Semua ini dengan menggunakan perhitungan
terhadap angka-angka yang dilaporan keuangan dengan berbagai rasio keuangan yang ada.
c. Wawancara Pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannnya adalah untuk
mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan.
d. Peninjauan ke Lokasi On the Spot
Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara pertama. Pada saat hendak
melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah sehingga apa yang kita lihat dilapangan sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Tujuan peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa obyek yang akan dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa
yang tertulis dalam proposal. e.
Wawancara Kedua Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen yang ada
serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua. Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara pertama dicocokkan
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
f. Keputusan Kredit
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk diberikan atau ditolak, jika layak maka dipersiapkan administrasinya,
biasanya keputusan kredit akan mencakup : 1
Akad kredit yang ditandatangani 2
Jumlah uang yang diterima 3
Jangka waktu kredit 4
Dan biaya-biaya yang harus dibayar Keputusan kredit biasanya untuk jumlah tertentu merupakan
keputusan tim. Begitu pula bagi kredit yang ditolak maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing.
g. Penandatanganan Akad KreditPerjanjian Lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan hipotik atau surat perjanjian yang dianggap perlu. Penandatanganan
dilaksanakan antara bank dengan debitur langsung atau melalui notaris. h.
Realisasi kredit Setelah akad kredit ditandatangani maka langkah selanjutnya adalah
merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka tabungan dibank yang
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
bersangkutan. Dengan demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening yang telah dbuka. Pencairan atau pengambilan uang dari
rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dapat diambil sesuai dengan ketentuan atau tujuan kredit. Pencairan dana kredit tergantung dari
kesepakatan kedua belah pihak dan dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap.
E. KOLEKTIBILITAS KREDIT DAN NPL