F. SEBAB-SEBAB KEGAGALAN DALAM PEMBERIAN KREDIT
Menurut Djohan 2000:173 Ada beberapa sebab yang menyebabkan kegagalan bank dalam pemberian fasilitas kredit kepada nasabah baik yang berasal
dari faktor intern bank itu sendiri maupun pengaruh dari faktor ekstern bank.
Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : a.
Self Dealing Apabila staf analis atau pejabat bank melakukan deal secara tidak objektif
dengan mengutamakan kepentingan diri sendiri atau nasabah akan menyebabkan data-data yang diajukan dalam analisis bukan data yang valid
dengan tingkat objektivitas yang rendah, jelas akan mengakibatkan keputusan akan menjadi fatal.
b. Anxiety for Income
Haus akan laba dari kredit dianggap sebagai pendapatan oleh debitur dan bahkan dianggap sebagai income yang harus dicari sebanyak-banyaknya. Jika
demikian anggapan debitur dan mengabaikan kemampuan mengembalikan, maka pandangan semacam ini merupakan sebab-sebab kegagalan dalam
pemberian kredit. c.
Compromise of Credit Principles Bila analis atau pejabat bank menerima saja atas penyimpangan yang
menyangkut prinsip-prinsip perkreditan, jelas akan menyebabkan ruang kompromi dalam bentuk resiko kredit akan sangat berbahaya terhadap
kelangsungan kredit di masa yang akan datang.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
d. Non Existance of Sounds Lending policies
Penilaian atau analisis kredit yang tidak berdasarkan kepada kondisi kebjaksanaan kredit yang sehat, merupakan salah satu faktor penyebab
kegagalan dalam pemberian fasilitas kredit. Misalnya tingginya tingkat kejenuhan suatu sektor usaha, yang terabaikan dalam pertimbangan
persetujuan pemberian fasilitas kredit. e.
Incomplete Credit Information Untuk mengambil keputusan dalam persetujuan pemberian kredit kepada
calon debitur, hendaknya menggunakan data yang lengkap dalam suatu analisis yang pada umumnya meliputi penilaan 5 C.
f. Failure Obtain or Enforce Liquidation Agreement
Kegagalan dalam mendapatkan pelunaan kredit pada saat likuidasi adalah juga merupakan kegagalan dalam persetujuan pemberian kredit. Hal tersebut dapat
terjadi karena kurang kuatnya pengikatan barang jaminan yang diserahkan ataupun karena kurang memenuhi syarat bukti kepemilikan jaminan dan
kualitas jaminan itu sendiri. g.
Complacency Membuat sesuatu menjadi mudah dalam analisis permohonan kredit juga
merupakan hal yang menyebabkan kegagalan dalam pemberian fasilitas kredit.
h. Lack of Supervising
Kurangnya pengawasan. Pengawasan pada waktu menganalisis, pencairan kredit dan pada waktu berjalannya kredit adalah demikian pentingnya,
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
sehingga sedapat mungkin dapat diketahui gejala awal apabila suatu permasalahan muncul untuk kemudian secara dini dapat dicarikan terapi
pemecahannya. i.
Technical Incompetence Dilihat dari kemampuan teknis para analis dan pejabat bank dan apabila
mereka tidak mempunyai kemampuan sebagaimana yang disyaratkan, maka akan menyebabkana kegagalan dalam pemberian kredit.
j. Poor Selection of Risk
Kadangkala dalam menganalisis risiko-risiko yang mungkin timbul karena pemberian fasilitas kredit akan berakibat terhadap kegagalan dalam
pemberian fasilitas.
G. TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH