Modal bank adalah modal yang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank yang diatur dalam SK
Direksi Bank Indonesia nomor 2620KepDir, sebagai berikut : a.
Modal yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor,
modal sumbangan, cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak. Modal pelengkap terdiri atas
cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman, serta pinjaman sub ordinasi.
b. Modal kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri terdiri
atas dana bersih dari kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia.
4. Analisa kredit
Analisa kredit adalah penilaian terhadap calon kreditur dan usahanya, dan sebagai alternatif dalam pertimbangan keputusan kredit. Tujuan
dilakukannya analisis adalah untuk melihat kondisi dan potensi calon kreditur apakah layaktidaknya dibantu pembiayaan kredit.
Menurut Siswanto 2000:4, analisis kredit pada dasarnya menggunakan prinsip 5 C, yaitu:
• Character, yaitu menilai tingkah laku debitur, apakah mempunyai sifat
yang baik dan dapat dipercaya, sehingga bank yakin debitur akan mampu mengembalikan kredit tepat pada waktunya dan tidak termasuk dalam
daftar black list atau daftar kredit macet.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Capacity, yaitu mempelajari dan memastikan bahwa debitur mampu
membayar kreditnya dilihat dari pengalaman usahanya, pendidikannya, selama berhubungan dengan bank.
• Capital,yaitu untuk memastikan bahwa debitur mempunyai modal yang
cukup guna menutupi kerugian apabila terjadi. •
Collateral, yaitu guna memastikan apakah agunan yang diserahkan cukup dan surat-suratnya lengkap sesuai dengan ketentuan, untuk menutup
resiko kredit apabila tidak dapat dilunaskan. •
Condition of Economy, yaitu mempelajari dan memastikan apakah keadaan perekonomian bersifat menunjang atau menghambat usaha
debitur, yang dapat berpengaruh atas kelancaran kredit yang diberikan dan hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang
akan datang sesuai sektor-sektor masing-masing. Sedangkan analisis kredit dengan 7 P adalah :
• Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu
masalah. •
Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan persyaratan
lainnya. •
Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
dapat bermacam-macam apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk produktif atau untuk tujuan perdagangan.
• Prospect, yaitu untuk menilai usaha di masa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang akan rugi akan tetapi juga nasabah.
• Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber
penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.
• Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit
yang akan diperolehnya dari bank.
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008
• Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga kedit yang dikucurkan
oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Dalam analisis kredit yang sangat penting dinilai adalah beberapa aspek antara lain:
• Apek manajemen, meliputi siapa pemohon, pendidikan, pekerjaan,
kemampuan usaha, kekuatan modal dan lain-lain. •
Aspek hukum, yaitu penelitian terhadap legalitas usaha dan keabsahan barang jaminan kredit.
• Aspek teknis, meliputi gambaran proyek, proses produksi, mesin-
mesinperalatan, bangunan dan sebagainya. •
Aspek pemasaran, yaitu untuk mengetahui apakah produk yang dibuat dapat dipasarkan sesuai dengan harga dan rencana yang di kehendaki,
pesaing dan sebagainya. •
Aspek keuangan, yaitu untuk mengetahui profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, kebutuhan dana calon debitur.
D. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi
Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008