Unsur-unsur kredit Batas maksimum pemberian kredit

Dari pengertian di atas menjadi jelas bahwa usaha perbankan haruslah didirikan dalam bentuk badan hukum atau tidak boleh berbentuk usaha perseorangan. Penegasan seperti itu dapat dilihat dalam ketentuan Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 yang menentukan bentuk hukum bank, yaitu Perusahaan Perseroan PERSERO, Perusahaan Daerah, Koperasi dan Perseroan Terbatas PT

C. PENGERTIAN KREDIT

Kredit berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan. Bank bersedia memberikan kredit apabila bank yakinpercaya bahwa penerima kredit pada suatu saat nanti mampu membayarmengembalikan kredit tersebut berikut bunganya. Menurut Undang-Undang nomor. 10 tahun 1998 tentang perubahan undang- undang No.7 tahun 1997 tentang perbankan disebutkan pengertian kredit adalah penyediaan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kasmir, 2002:92

1. Unsur-unsur kredit

Setiap kredit mengandung unsur Tangkilisan, 2003:35 a. Kepercayaan, yaitu adanya keyakinan bank bahwa kredit yang diberikannya dapat diterima kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang pokok + bunga sesuai dengan yang diperjanjikan. Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008 b. Waktu, yaitu adanya jarak waktu yang memisahkan antara pemberian kredit dengan pelunasannya. Dalam hal ini akan muncul perhitungan bunga karena nilai uang sekarang present value of money lebih tinggi dari nilai yang akan datang. c. Prestasi, yaitu adanya objek tertentu berupa prestasi dan kontra prestasi pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan perjanjian pemberian kredit kredit antara bank dan debitur berupa uang dan bunga atau imbalan d. Resiko, yaitu adanya resiko yang mungkin akan terjadi selama jangka waktu antara pemberian dan pelunasan kredit dan menutup kemungkinan terjadinya wan prestasi, maka diadakanlah pengikatan jaminan dan agunan.

2. Klasifikasi kredit

Berbagai macam ragam bentuk kredit dapat disalurkan oleh Bank Umum. Klasifikasi bentuk-bentuk kredit tersebut didasarkan pada bermacam-macam kriteria seperti dijelaskan dalam uraian berikut ini. Abdulkadir, 2000:63-65

a. Kriteria kegunaan

Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 2 dua, yaitu : 1. Kredit Investasi Kredit investasi yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Ciri-ciri kredit investasi, adalah : Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008 • Untuk pengadaan barang-barang modal • Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah. • Berjangka waktu menengah dan panjang. Pada umumnya, kredit investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama. Oleh karena itu, perlu disusun proyeksi arus kas yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehingga akan diketahui beberapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi setelah itu, barulah disusun jadwal angsuran atau pembiayaan kembali. 2. Kredit Modal Kerja Kredit ini digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh, kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

b. Kriteria Tujuan

Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu : 1 Kredit produktif adalah kredit yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan usaha atau produksi suatu perusahaan, sehingga menghasilkan barang dan atau jasa dalam jumlah yang lebih besar. 2 Kredit konsumtif adalah kredit yang bertujuan untuk memenuhi keperluan pribadi atau keluarga dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, kredit untuk kepemilikan rumah, pembelian Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008 kendaraan, kredit untuk pendidikan, kredit untuk pembelian alat-alat elektronik, dan lain-lain. 3 Kredit perdagangan adalah kredit yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan usaha perdagangan, misalnya usaha pertokoan dan kredit ekspor.

c. Kriteria Jaminan

Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 2 dua, yaitu : 1 Kredit dengan jaminan adalah kredit yang dilindungi dan didukung oleh jaminan yang nilainya sekurang-kurangnya sama dengan jumlah kredit yang diterima calon debitur. Jaminan tersebut dapat berupa barang milik calon debitur atau berupa orang pihak ketiga yang akan melunasi jika calon debitur wanprestasi. 2 Kredit tanpa jaminan adalah kredit yang tidak dilindungi dan tidak didukung oleh jaminan barang atau orang. Kredit ini hanya didasarkan pada kepercayaan terhadap prospek usaha yang cerah dan kejujuran calon debitur.

d. Kredit Jangka Waktu

Berdasarkan kriteria ini, kredit dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu : 1 Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 satu tahun, misalnya untuk modal kerja. Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008 2 Kredit jangka menengah adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya antara 1 satu tahun sampai 3 tiga tahun, misalnya untuk modal investasi. 3 Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari 3 tiga tahun, misalnya untuk investasi proyek perkebunan kelapa sawit.

3. Batas maksimum pemberian kredit

Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK adalah batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan untuk disalurkan oleh bank kepada peminjam atau kelompok peminjam tertentu pasal 1 huruf a SK Direksi Bank Indonesia Nomor 2621KepDir. Batas maksimum penyediaan dana diukur dari modal bank pemberi kredit, yang mulai diberlakukan sejak akhir maret 1997 sebagai berikut : a. Bagi satu peminjam yang tidak terkait dengan bank adalah sebesar 20 dua puluh persen dari modal bank. b. Bagi satu kelompok peminjam yang tidak terkait dengan bank adalah sebesar 20 dua puluh persen dari modal bank. c. Bagi pihak-pihak yang terkait dengan bank, baik untuk 1 satu peminjam maupun keseluruhan setinggi-tingginya 10 sepuluh persen dari modal bank. Mayanti Jumiahari Harahap : Analisis Non Performing Loan NPL Pada PT. Bank Sumut Capem Sei Rampah, 2008 USU e-Repository © 2008 Modal bank adalah modal yang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank yang diatur dalam SK Direksi Bank Indonesia nomor 2620KepDir, sebagai berikut : a. Modal yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor, modal sumbangan, cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak. Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal pinjaman, serta pinjaman sub ordinasi. b. Modal kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri terdiri atas dana bersih dari kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia.

4. Analisa kredit