Jumlah daun Pengamatan morfologi

vi Radiasi UV yang berlebih memiliki efek negatif bagi pertumbuhan hampir semua tanaman, ketika mempengaruhi pengurangan ukuran daun, membatasi ketersediaan area untuk penangkapan energi selama fotosintesis. Sinar UV juga berpengaruh terhadap kandungan nutrisi tanaman dan berpengaruh tidak langsung bagi perkecambahan dan kesuburan tanaman http:www3.interscience.wiley.comj ournal118565038abstract?CRETRY=1SRETRY=0, 2006, diakses tgl 4 Desember 2009. Krissou 2005, menyatakan bahwa penggunaan radiasi, di antaranya sinar UV, telah banyak diteliti untuk mendapatkan fenotip baru yang lebih menarik pada tanaman hias. Namun radiasi sinar UV juga dapat berdampak pada kerusakan sel tumbuhan. Soedjono, 2003 menyatakan bahwa perlakuan dosis tinggi akan mematikan bahan yang dimutasi atau mengakibatkan sterilitas.

4.2.3 Jumlah daun

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap jumlah daun tanaman akibat penyinaran lampu UV dan lamanya waktu penyinaran adalah tidak berpengaruh hal ini sesuai juga dengan daftar sidik ragam yang menunjukkan bahwa interaksi antara energi lampu dan lamanya penyinaran terhadap jumlah daun adalah tidak berbeda nyata, tidak berpengaruh Lampiran H, hal. 44-45. Hubungan jumlah daun Caladium terhadap energi lampu dan waktu penyinaran dapat dilihat pada Gambar 4.2.3. Universitas Sumatera Utara vii 1 2 3 0 Watt 40 Watt 50 Watt 60 Watt Perlakuan J um la h he la i 1 jam 2 jam 3 jam 4 jam Gambar 4.2.3 Hubungan jumlah daun tanaman terhadap energi lampu UV dan waktu penyinaran Berdasarkan Gambar 4.2.3 diketahui bahwa perlakuan lamanya waktu penyinaran 1, 2 dan 3 jam cenderung meningkatkan jumlah daun tanaman seiring dengan peningkatan Watt kecuali perlakuan dengan waktu penyinaran 4 jam, dimana jumlah daunnya konstan. Maka dapat disimpulkan bahwa sinar UV tidak terlalu berpengaruh pada jumlah daun tanaman karena hampir sama jumlah daun dari tanaman yang tanpa perlakuan kontrol dengan tanaman yang diberi perlakuan, hal ini juga dapat disebabkan karena tanaman dapat memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan oleh sinar UV sebab sinar mungkin hanya berpengaruh pada tumbuhan yang masih sensitif, misalnya tunas karena pada tahap tersebut tanaman masih dalam proses diferensiasi sehingga rentan terhadap perubahan lingkungan terutama dalam hal ini adalah sinar UV dan setelah masa diferensiasi selesai maka tanaman tersebut sudah mampu untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV sehingga kerusakan yang disebabkan oleh UV tidak akan berpengaruh lagi seiring dengan pertambahan umur tanaman. Menurut Prassad 1994 dalam Djajanegara et al.,2007 menyatakan bahwa biasanya sel yang dimutasi dipilih sel yang masih belum terdiferensiasi karena diharapkan radiasi dapat menyebabkan efek yang optimum terhadap sel-sel tersebut karena tingginya radiosensitivitas dari sel yang aktif membelah dan belum terdiferensiasi. Krissou 2006, yang menunjukkan bahwa secara umum sinar UV Universitas Sumatera Utara viii menyebabkan penurunan kadar klorofil, jumlah daun, tinggi taruk, berat basah serta panjang akar tanaman Chrysanthemum morifolium. Penurunan tersebut terutama diperoleh pada kultur tanaman yang diberi perlakuan pada tahap awal pertumbuhan. Setelah dua bulan aklimatisasi, hampir semua tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan persentase kelulushidupan sebesar 100, kecuali tanaman yang diberi perlakuan sinar UV diikut i dengan penggelapan UV-G dengan persentase kelulushidupan sebesar 93,33. Semua tanaman mampu berbunga pada waktu yang hampir bersamaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan sinar UV menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kri san selama kultur invitro, akan tetapi tanaman tersebut mampu untuk memperbaiki pe ngaruh negatif UV sehingga tumbuh dengan baik setelah aklimatisasi. Hasil penelitian Saputri 2004 yang meneliti tentang pengaruh radiasi sinar ultraviolet UV terhadap perkembangan protoplas kacang hijau Vigna radiata melaporkan bahwa irradiasi sinar UV tidak mempengaruhi viabilitas dan regenerasi dinding sel, tetapi merusak inti sel dan menghambat perkembangan kultur protoplas kacang hijau.

4.2.4 Berat Basah dan Berat Kering Tanaman