iv
indikator yang baik untuk perlakuan biji karena biji tetap berkecambah setelah diperlakukan dengan dosis radiasi yang dapat membunuh bibit atau tanaman dewasa
sekalipun. Studi dasar dan praktek induksi mutasi pada tanaman tingkat tinggi menunjukkan bahwa tidak ada aspek morfologi atau fisiologi tanaman yang immun
dari peran mutagenik. Sedangkan menurut Widido et al., 2007, menyatakan bahwa tinggi tanaman dipengaruhi oleh radiasi UV dan lamanya waktu terpapar UV, juga
interaksi keduanya. Paparan radiasi UV cenderung meningkatkan tinggi tanaman sedangkan lamanya waktu terpapar UV cenderung menurunkan tinggi tanaman.
Kombinasi radiasi UV-A selama waktu terpapar 3 jam pada Gynura procumbens adalah waktu terbaik untuk meningkatkan tinggi tanaman.
Mutasi sering juga menimbulkan gejala pertumbuhan kerdil dwarf growth, perubahan morfologi bunga dan penyimpangan morfologi lainnya, dan ketahanan
terhadap herbisida, yang biasanya disandikan oleh gen mitokondria Harten, 2007. Pengaruh terbesar yang ditimbulkan oleh iradiasi sinar UV adalah terbentuknya
pirimidin dimer, khususnya timin dimer, yaitu saling terikatnya dua molekul timin yang berurutan pada sebuah untai DNA. Dengan adanya timin dimer, replikasi DNA
akan terhalang pada posisi terjadinya timin dimer tersebut. Namun, kerusakan DNA ini pada umumnya dapat diperbaiki melalui salah satu di antara tiga macam
mekanisme, yaitu fotoreaktivasi, eksisi, rekombinasi http:zaifbio.wordpress.com2 0091103mutasi diakses tgl 4 Desember 2009.
4.2.2 Panjang dan Lebar Daun
Berdasarkan pengamatan terhadap panjang dan lebar daun tanaman akibat lamanya penyinaran dan besarnya Watt UV yang digunakan maka diketahui ternyata
perbedaan panjang dan lebar daun tidak berbeda nyata sebagaimana hasil analisis sidik ragam Lampiran D-F, hal, 41-44. Hubungan Panjang dan lebar daun tanaman
Caladium terhadap energi lampu UV dan waktu penyinaran dapat dilihat pada Gambar 4.2.2a dan Gambar 4.2.2b berikut.
Universitas Sumatera Utara
v
2 4
6 8
10 12
14 16
18
0 Watt 40 Watt
50 Watt 60 Watt
Perlakuan P
anj ang c
m 1 jam
2 jam 3 jam
4 jam
Gambar 4.2.2a Hubungan panjang tanaman terhadap energi lampu UV dan waktu penyinaran
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
0 Watt 40 Watt
50 Watt 60 Watt
Perlakuan
L eba
r cm
1 jam 2 jam
3 jam 4 jam
Gambar 4.2.2b Hubungan lebar daun terhadap energi lampu UV dan waktu penyinaran
Berdasarkan Gambar 4.2.2a dan Gambar 4.2.2b kita ketahui bahwa penyinaran dengan waktu 1 jam cenderung meningkatkan panjang dan lebar daun tanaman
seiring dengan peningkatan Watt lampu UV tyang digunakan. Sedangkan perlakuan 2, 3 dan 4 jam penyinaran cenderung menurunkan panjang dan lebar daun tanaman
seiring dengan peningkatan Watt lampu UV yang digunakan., walaupun ada tanaman yang panjang dan lebar daunnya diatas tanaman kontrol. Hal ini mungkin disebabkan
karena tanaman mulai berkurang kemampuannya untuk memperbaiki kerusakan yang disebbaknan oleh sinar UV akibat semakin bertambahnya Watt dan lamanya waktu
penyinaran
Universitas Sumatera Utara
vi
Radiasi UV yang berlebih memiliki efek negatif bagi pertumbuhan hampir semua tanaman, ketika mempengaruhi pengurangan ukuran daun, membatasi
ketersediaan area untuk penangkapan energi selama fotosintesis. Sinar UV juga berpengaruh terhadap kandungan nutrisi tanaman dan berpengaruh tidak langsung
bagi perkecambahan dan kesuburan tanaman http:www3.interscience.wiley.comj ournal118565038abstract?CRETRY=1SRETRY=0, 2006, diakses tgl 4 Desember
2009.
Krissou 2005, menyatakan bahwa penggunaan radiasi, di antaranya sinar UV, telah banyak diteliti untuk mendapatkan fenotip baru yang lebih menarik pada
tanaman hias. Namun radiasi sinar UV juga dapat berdampak pada kerusakan sel tumbuhan. Soedjono, 2003 menyatakan bahwa perlakuan dosis tinggi akan
mematikan bahan yang dimutasi atau mengakibatkan sterilitas.
4.2.3 Jumlah daun