BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai tanaman hias, daya tarik Caladium terletak pada bentuk, dan warna daunnya. Bunga dari Caladium berbentuk bulat memanjang dan tertutup oleh seludang
umumnya hanya dimanfaatkan untuk perkembangbiakan, bukan untuk keindahannya. Bentuk dan keindahan warnanya membuat tanaman ini sangat cocok digunakan
sebagai tanaman indoor penghias ruangan Yuliarti, 2008.
Tanaman hias daun dipilih karena penampilan aneka ragam daunnya. Mulai dari yang berwarna tunggal merah, hijau, kuning, orange, perak, dan warna
kombinasi. Daya tarik lainnya adalah penampilan bentuk tajuknya, batang, daun, dan teksturnya. Di samping daya tariknya karena keindahannya, tanaman hias daun
disukai orang karena persyaratan tumbuh dan perawatannya mudah dan tahan lama dibandingkan dengan tanaman hias bunga Sudarmono, 1997. Keindahan tanaman
hias daun dapat timbul karena bentuk dasar tanaman, tekstur, warna, atau karakteristik yang khas lainnya Prihmantoro, 1997.
Mutasi dapat juga disebut perubahan genetik pada tingkat genom, kromosom dan DNA atau gen sehingga menyebabkan terjadinya keragaman genetik. Dari
sejumlah mutasi yang dihasilkan terdapat peluang untuk mendapatkan genotipe yang lebih baik daripada plasma nutfah Herison et al., 2008. Upaya pemuliaan genetik
tanaman Caladium lebih menguntungkan dilakukan dengan pemuliaan mutasi. Dwimahyani 2006, menyatakan bahwa pemuliaaan mutasi pada tanaman yang
diperbanyak secara vegetatif lebih efektif karena dapat mengubah satu atau beberapa karakter tanpa mengubah karakteristik kultivar asalnya.
Universitas Sumatera Utara
Pemuliaan tanaman melalui mutasi induksi merupakan suatu percobaan trial and error. Hasil penelitian Silvy Et Miteau 1985 dan Soertini 1992 dalam Lubis
2005 menunjukkan bahwa persentase mutan yang dihasilkan pada tanaman Teluki Dianthus caryophyllus dan Gladiol Gladiolus hybridus meningkat bila diberi
radiasi sinar gamma yang diulang atau ganda dari dosis rendah, kemudian setelah 24 jam diradiasi kembali dengan dosis tinggi, tetapi perlakuan radiasi tunggal yang
dilakukan Soertini 1992 dalam Lubis 2005 terhadap bibit Alpinia purpurata mempunyai pengaruh yang lebih positif dibandingkan dengan radiasi yang diulang.
Mutan yang dihasilkan berupa tanaman dengan warna dan ukuran rata-rata yang sama dengan kontrol, tetapi warna merah menjadi putih dan putih dengan pinggir merah.
DNA dapat dirusak oleh ultraviolet pada panjang gelombang 254-260 nm, sehingga ultraviolet dapat menginduksi secara langsung akibat penyerapan oleh purin
dan pirimidin. Pirimidin umumnya sangat kuat menyerap pada 254 nm dan menjadi aktif Lewis, 1997. Secara umum mutagen genetik menyebabkan meningkatnya
frekuensi mutasi sehingga jumlahnya nyata pada organisme yang bermutasi. Sinar UV digunakan sebagai agen mutagenik karena sinar UV selain efektif sebagai agen
mutagenik juga lebih murah dibanding agen mutagenik lain Zul et al., 2003 Mutagenesis radiasi UV membuka jalan untuk penemuan bentuk perbaikan alami
kerusakan DNA Cummings Klug, 1994.
Hingga saat ini belum banyak dilakukan penelitian untuk mendapatkan variasi warna Caladium melalui teknik mutasi dengan induksi sinar UV. Teknik hibridisasi
pada Caladium membutuhkan waktu yang relatif lama, dan jarang ditemukan tanaman Caladium yang memiliki bunga. Oleh karena itu melalui penelitian teknik mutasi ini
diharapkan akan didapatkan variasi warna dari daun Caladium yang lebih menarik.
1.2 Permasalahan