Desain Penelitian Metode Pengukuran Pertimbangan Etik

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasi. Penelitian deskriptif korelasi untuk mengidentifikasi hubungan implementasi IPSG 1 s.d IPSG 6 terhadap kinerja perawat, selanjutnya menyimpulkan hubungan sebab dan akibat. Hasil yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dari data yang dikumpulkan. Penulis hanya membahas standar tentang sasaran keselamatan pasien IPSG 1 s.d IPSG 6 yang akan menjadi elemen penelitian untuk implementasi sasaran keselamatan pasien. Peneliti ingin mencoba mencari hubungan variabel terikat kinerja perawat dengan variabel bebas IPSG 1 s.d IPSG 6 tentang standar keselamatan pasien melalui uji hipotesa yang telah dirumuskan. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang beralamat di Jalan Bunga Lau No.17 Medan, Kelurahan Kemenangan Kecamatan Medan Tuntungan. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah: 1 rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan, 2 jumlah sampel memadai, 3 belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dengan judul yang sama dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari persetujuan judul penelitian bulan September 2012 dilanjutkan dengan penelusuran literatur sampai pada tahap seminar proposal, dan kemudian proses pengumpulan data yang diperkirakan selesai Juli 2013. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rindu A dan Rindu B Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, yaitu sebanyak 373 orang Buku Profil Bidang Keperawatan, 2012.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane Riduwan, 2008, sebagai berikut: n = ____N______ N.d Persamaan 3.1 2 Dimana : + 1 n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 Dengan jumlah populasi sebesar 373 orang, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: = Presisi atau tingkat kemaknaan yang ditetapkan d=0,05 n = 1 05 , 373 373 2 + x Universitas Sumatera Utara n = 1 9325 , 373 + n = 9325 , 1 373 = 193,01 dibulatkan menjadi 193 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional proportionate random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara proporsional. Dengan demikian ditentukan jumlah sampel untuk setiap ruangan adalah sebagai berikut: Sampel = Jumlah sampel Total populasi x Jumlah perawat di ruangan Maka didapat jumlah sampel Rindu A 84 orang dan jumlah sampel Rindu B 109 orang. Penarikan sampel disetiap ruang dilakukan secara acak, populasi penelitian bersifat homogen. Peneliti memasukkan semua nama orang yang termasuk dalam populasi diletak dalam kotak kemudian diundi. 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Alat Pengumpulan Data Alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner ini dibuat dengan tujuan untuk memperoleh data primer dari responden dalam hal ini perawat. Kuesioner penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi, implementasi IPSG 1 s.d IPSG 6, dan kinerja perawat. Universitas Sumatera Utara 1. Bagian Data Demografi Bagian ini digunakan untuk mengkaji data demografi perawat yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, lama bertugas, unit kerja saat ini, status perkawinan, frekuensi mengikuti pelatihan selama bekerja di rumah sakit, jenis pelatihan apa yang sudah diikuti dalam 5 tahun terakhir. 2. Bagian Implementasi IPSG 1 s.d IPSG 6 Bagian ini menggunakan elemen penilaian yang dibuat oleh standar akreditasi JCI 2011 edisi ke 4 untuk IPSG 1 s.d IPSG 6 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. 3. Bagian Kinerja Perawat Bagian ini digunakan peneliti berdasarkan variabel yang mempengaruhi kinerja individu berdasarkan Pedoman manajemen kinerja yang dibuat oleh Kemenkes 2012. Faktor variabel yang mempengaruhi kinerja perawat yaitu: pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang indikator mutu klinik keperawatan.

3.4.2. Uji Validitas

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstuktur. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian dilakukan Uji expert ahli oleh para ahli sesuai dengan bidangnya untuk menguji kelayakan kuesioner yang digunakan, yang dilakukan kepada 2 staf yang praktek di RSUP H. Adam Malik Medan dan 1 staf yang bertugas sebagai staf pengajar di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selain uji expert ahli dilakukan juga uji coba kuesioner dengan teknik pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas suatu instumen dalam Universitas Sumatera Utara kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor variabel atau item dengan skor total variabel Corrected Item Total Correlation, jika nilai Corrected item total Correlation nilai r tabel 0,361 pada α 5 dan jumlah sampel 30 orang, maka dinyatakan valid dan sebaliknya apabila Corrected item total Correlation r tabel maka dinyatakan tidak valid Hidayat, 2010. Hasil uji validitas instumen yang meliputi variabel identifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi yang efektif, meningkatkan keamanaan obat-obatan yang harus diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan yang benar prosedur yang benar dan pembedahan pasien yang benar, mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan, mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh, dan variabel kinerja perawat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Seluruh variabel instrumen mempunyai Corrected item total Correlation nilai r tabel 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel telah valid dapat dilihat pada lampiran 4.

3.4.3. Uji Reliabilitas

Untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data Arikunto, 1996. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha , yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan bila r Alpha 0,60 pada 30 sampel maka dinyatakan reliabel. Universitas Sumatera Utara Hasil uji reliabilitas instrumen yang meliputi variabel identifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi yang efektif, meningkatkan keamanaan obat-obatan yang harus diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan yang benar prosedur yang benar dan pembedahan pasien yang benar, mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan, mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh, dan variabel kinerja perawat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Seluruh variabel instrument mempunyai nilai Cronbach’s Alpha 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pertanyaan variabel telah reliabel dapat dilihat pada Lampiran 4. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas Implementasi IPSG 1 sampai dengan IPSG 6 dan variabel terikat kinerja perawat

3.5.2. Definisi Operasional Variabel Independen

Definisi operasional Implementasi IPSG adalah standar JCI tentang sasaran keselamatan pasien yang terdiri dari 6 standar. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Independen No Variabel Bebas Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala 1. Mengidentifikasi Pasien dengan Benar Mengidentifikasi dengan benar pasien tertentu yang akan diberi layanan atau pengobatan tertentu dan mencocokkan layanan atau perawatan dengan individu tersebut berjumlah 9 pertanyaan dengan jawaban tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 9 -18 Interval 2 Meningkatkan Komunikasi yang Efektif Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien berjumlah 4 pertanyaan dengan jawaban tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 4 - 8 Interval 3 Meningkatkan Keamanan Obat – Obatan yang Harus Diwaspadai Obat yang sering menyebabkan terjadi kejadian sentinel atau KTD berjumlah 4 pertanyaan denganjawab an tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 4 - 8 Interval 4 Memastikan Lokasi Pembedahan yang Benar, Prosedur yang Benar, Pembedahan pada Pasien yang Benar Mengurangi Salah- lokasi, salah- prosedur, salah pasien pada saat operasi, dan sesuatu yang mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit berjumlah 3 pertanyaan denganjawab an tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 3 - 6 Interval Universitas Sumatera Utara No Variabel Bebas Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala 5 Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan Suatu cara pencegahan dan pengendalian infeksi di RS yang dilakukan oleh petugas kesehatan. berjumlah 4 pertanyaan denganjawab an tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 4 - 8 Interval 6 Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh berjumlah 7 pertanyaan denganjawab an tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 7 -14 Interval

3.5.3. Definisi Operasional Variabel Dependen

Kinerja perawat adalah tampilan nyata yang dapat dilakukan oleh perawat ditempat kerja atau pada unit-unit layanan ditentukan oleh tiga faktor pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk mencapai indikator mutu klinik keperawatan. Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Dependen No Variabel Terikat Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala 1 Pengetahuan Perawat memahami konsep dan SPO patient safety , angka perawatan diri, kenyamanbebas dari nyeri, perawatan diri, angka kepuasan pasien Berjumlah 10 pertanyaan dengan jawaban tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 10 -20 Interval Tabel 3.1 Lanjutan Universitas Sumatera Utara No Variabel Terikat Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Skala 2 Sikap Prilaku perawat terhadap pelaksanaan Indikator Mutu klinik keperawatan Berjumlah 10 pertanyaan dengan jawaban tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 10 -20 Interval 3 Keterampilan Kemampuan perawat melakukan pekerjaan sesuai SPO untuk mencapai indikator mutu klinik keperawatan Berjumlah 10 pertanyaan dengan jawaban tertutup Ya 2 dan Tidak 1 Skor 10 -20 Interval

3.6. Metode Pengukuran

a. Pengukuran variabel Bebas Independen Pengukuran Variabel bebas independen: implementasi IPSG 1 sd IPSG 6 sebanyak 30 item pertanyaan dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk jawaban yang” ya” diberi skor 2, dan jawaban yang “Tidak” diberi skor 1. Skor tertinggi adalah 60 30 x 2, dan skor terendah adalah 30 30 x 1. b. Pengukuran Variabel Terikat Dependen: Kinerja Perawat Pengukuran variabel kinerja perawat dengan menanyakan sebanyak 30 item pertanyaan dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk jawaban “ya” diberi skor 2, dan jawaban “tidak” diberi skor 1. Skor tertinggi adalah 60 30 x 2, dan skor terendah adalah 30 30 x 1. Tabel 3.2 Lanjutan Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan program SPSS for Window dan uji statistik dengan menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Analisis regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio. Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda regresi ganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat Notoatmodjo, 2005.

3.7.1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang di lakukan untuk satu variabel atau pervariabel. Digunakan pada distribusi frekuensi, rata-rata, proporsi, standar deviasi, varian, median, modus dan sebagainya. Adapun manfaat analisis univariat untuk menginformasikan suatu variabel dalam kondisi tertentu tanpa dikaitkan dengan variabel lain. Notoatmodjo, 2005 Untuk mendiskripsikan variabel bebas IPSG 1 s.d IPSG 6 dan Variabel terikat kinerja perawat di ruang rawat inap RSUP H.Adam Malik. Digunakan analisis univariat disajikan dengan membuat tabel distribusi frekuensi masing- masing variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3.7.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat untuk melihat hubungan dua variabel, dapat kita uji dengan menggunakan bivariate correlation pada penelitian ini digunakan uji correlation pearson Notoatmodjo, 2005. Peneliti ingin melihat hubungan variabel terikat kinerja perawat terhadap masing-masing variabel bebas IPSG 1 s.d IPSG 6 dengan mengunakan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X. Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.

3.7.3. Analisa Multivariat

Analisa multivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan lebih dari dua variabel, multivariat untuk melihat faktor yang paling berpengaruh dominan dari variabel bebas terhadap variabel terikat Notoatmodjo, 2005. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi linear berganda sederhana adalah variabel dengan nilai p 0,25 pada uji bivariat yaitu uji Korelasi Pearson dan variabel yang terpilih dalam model akhir regresi linear berganda sederhana adalah variabel yang mempunyai nilai p 0,05 Priyo, 2006. Peneliti menggunakan analisa multivariat untuk mengetahui Implementasi IPSG mana yang paling mempengaruhi terhadap kinerja perawat di ruang rawat Universitas Sumatera Utara inap RSUP H. Adam Malik Medan. Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda sederhana. Persamaan umumnya adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + …. + b n X n Dengan Y adalah variabel terikat dependen, dan X adalah variabel- variabel bebas independen, a adalah konstanta intersept dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas. .

3.8. Pertimbangan Etik

Sebelum melakukan penelitian perlu pertimbangan etika penelitian yaitu: 1 Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan izin dan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari rumah sakit H. Adam Malik Medan. 2 Seluruh responden diberikan lembar persetujuan yang ditandatangani sebagai bukti kesediaannya menjadi responden informed consent, 3 sebelum menyerahkan lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. 4 anonymity, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar kuesioner dan hanya memberikan inisial atau kode saja. 5 confidentiality, semua informasi yang diberikan oleh responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, data-data yang tidak terpakai akan disimpan oleh peneliti. 6 untuk mengurangi beban responden dalam mengisi kuesioner maka peneliti memberikan kuesioner disaat responden istirahat dan membolehkan kuesioner untuk dibawa pulang oleh responden. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan SK Menkes RI No. HK. 00.06.3.5.5317 tanggal 31 Oktober 2006 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik telah terakreditasi untuk 16 pelayanan. Pada tahun 2007 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 280KMK.052007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan No. 756MenkesSKVI2007 tepatnya pada Juni 2007 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh Ditjen Yanmed dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi BLU Badan Layanan Umum Penuh. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 244Menkes PerIII2008 tentang Organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik tanggal 11 Maret 2008. Tahun 2009 pada tanggal 10 Juni 2009, status Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik telah resmi menjadi Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum BLU penuh sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 214KMK.052009. Dan tahun 2010 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik kembali terakreditasi untuk 16 Pelayanan periode Juli 2010 sd Juli 2013 sesuai SK Kemenkes RI No. YM. 01.10III3619010 tanggal 20 Juli 2010. Tahun 2011, Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik ditunjuk menjadi rumah sakit pemerintah yang mengikuti proses akreditasi JCI. Universitas Sumatera Utara