Makna Fi‘l yang Mendapat Akhiran

27. Pada ayat 82 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu: a. دارأ ar āda ‘ingin’ : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah دار r āda ‘mencari’ yang ditambahkan pada awal katanya huruf ء hamzah. Penambahan ini menyebabkan maknanya berubah dari ‘mencari’ menjadi ‘menginginkanmenghendaki’ b. لﻮ yaq ūlu ‘berkata’ : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah لﺎ q āla ‘berkata’ yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata. Penambahan ini tidak menyebabkan perubahan makna tetapi perubahan fungsi yaitu dari kata kerja kala lampau menjadi kata kerja kala kini. c. نﻮﻜ yak ūna ‘terjadi’ : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah نﺎآ k āna ‘terjadi’ yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata. Penambahan ini tidak menyebabkan perubahan makna tetapi perubahan fungsi dari kata kerja masa kala lampau menjadi kata kerja kala kini.

3.4.2 Makna Fi‘l yang Mendapat Akhiran

1. Pada ayat 8, 9, dan 34 terdapat fi‘l yang sama yaitu ﺎ ja‘aln ā ‘kami membuatmenjadikan’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ja‘ala ‘membuatmenjadikan’ yang mendapat akhiran dhamir ﺎ n ā.Dhamir ﺎ na ini menunjukkan pelaku sehingga maknanya bertambah kata ‘kami’. 2. Pada ayat 13 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎهءﺎ j ā`ahā ‘datang kepadanya’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ءﺎ j ā`a ‘datang’yang mendapat akhiran dhamir ﺎه h ā. Akhiran ini menunjukkan obyek yaitu ‘dia’ mu`annas , sehingga maknanya bertambah dari ‘datang’ menjadi ‘datang kepadanya’ Universitas Sumatera Utara 3. Pada ayat 14 terdapat fi‘l ﺎ زﺰ ‘azzazn ā. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺰ azza ‘kuat’ ﺰ azza + ﺎ n ā = ﺎ زﺰ ‘azzazn ā ↓ ↓ kuat’ ‘kami kuatkan’ 4. Pada ayat 14, 15, 16, 18, 19, dan 52 terdapat fi‘l yaitu اﻮﻟﺎ q ālū‘berkata’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah لﺎ q āla ‘berkata’ dan mendapat tambahan huruf pada akhir katanya berupa او waw dan alif untuk menunjukkan jumlah pelaku, dan huruf ini juga disebut dengan wawul jam ā‘ah, sehingga maknanya bertambah kata ‘kami’. 5. Pada ayat 22 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺮ fataran ī ‘menciptakanku’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺮ fatara ‘menciptakan’ yang mendapat akhiran n ī ‘aku’. Akhiran ini menunjukkan obyek yaitu maknanya bertambah dari ‘menciptakan’ menjadi ‘menciptakan aku’ 6. Pada ayat 27 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ja‘aln ī ‘dia menjadikan aku’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ja‘ala ‘menjadikan’ yang mendapat akhiran n ī ‘aku’. Akhiran damir nī ‘aku’ ini menunjukkan obyek, sehingga maknanya dari ‘menjadikan’ bertambah menjadi ‘menjadikan aku’. 7. Pada ayat 28 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ آ kunn ā ‘ kami adalah,. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah نﺎآ k āna ‘adalah’ dan mendapat tambahan huruf pada akhir katanya berupa dhamir ﺎ n ā. Penambahan ini menyebabkan maknanya bertambah kata ‘kami’. 8. Pada ayat 29 dan 53 terdapat fi‘l yaitu ﺎآ k ānat ‘ada’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah نﺎآ k āna ‘ada’ dan mendapat tambahan huruf pada akhir katanya berupa huruf ت ta. Penambah ini tidak mengubah maknanya hanya menunjukkan bentuk mu`annas. Universitas Sumatera Utara 9. Pada ayat 30, 46, dan 65 terdapat fi‘l yaitu اﻮ ﺎآ k ānū ‘adalah mereka’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah نﺎآ k āna ‘adalah’ yang mendapat tambahan huruf pada akhir katanya berupa او waw dan alif . Penambahan ini menyebabkan bertambah kata ‘kami’. 10. Pada ayat 35 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﻤ ‘amilathu ‘dikerjakannyadiusahakannya . Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻤ ‘amila ‘mengerjakanmengusahakan’ yang mendapat akhiran ت ta sehingga maknanya menjadi ‘kau kerjakan dahulu’ dan penambahan ha menyebabkan maknanya menjadi ‘yang kau kerjakan dulu atasnya’. 11. Pada ayat 41 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ ﻤﺣ hamaln ā ‘kami bawa’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻤﺣ hamala ‘membawa’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā ‘kami’. Dhamir ﺎ n ā ‘kami’ ini menunjukkan pelaku sehingga maknanya menjadi ‘kami membawa’. 12. Pada ayat 42 dan 71 terdapat fi‘l yaitu ﺎ khalaqn ā ‘kami menciptakan’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah khalaqa ‘dia menciptakan’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā.Dhamir ﺎ n ā ini menunjukkan pelaku sehingga maknanya menjadi ‘kami menciptakan’. 13. Pada ayat 47 terdapat 2 fi‘l yaitu : a. ﻢﻜ زر razaqakum ‘memberi rezeki kepada kalian’: kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah قزر razaqa ‘dia memberi rezeki’, yang mendapat akhiran ﻢآ kum ‘kalian’. Dhamir ﻢآ kum ‘kalian’ merupakan obyek sehingga maknanya menjadi ‘dia memberi rezeki kepada kalian’ b. اوﺮ آ kafar ū ‘mereka mengingkari’: kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺮ آ kafara ‘dia mengingkari’ dan mendapat tambahan huruf di akhir kata berupa او waw dan alif untuk menunjukkan jumlah pelaku, dan huruf ini juga disebut dengan wawul jam ā‘ah , Universitas Sumatera Utara 14. Pada ayat 48,54, 63, dan 64 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﻢ آ kuntum ‘kamu adalah’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah نﺎآ k āna ‘adalah’ yang mendapat tambahan huruf pada akhir katanya berupa huruf ت dan م ta dan mim . Penambah ini menunjukkan pelakunya yaitu ‘kamu’ 15. Pada ayat 52 terdapat fi‘l yaitu ﺎ ﺜ ﺑ ba‘asan ā ‘membangunkan kami’: kata ini merupakan fi‘l madi, dan kata dasarnya ialah ﺚ ﺑ ba‘asa ‘membangunkanmembangkitkan’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā ‘kami’. Dhamir ﺎ n ā ‘kami’ ini menunjukkan obyek sehingga maknanya menjadi ‘ membangunkanmembangkitkan kami’. 16. Pada ayat 66 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ ﺴﻤ tamasn ā ‘kami hapuskan’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻤ tamasa ‘hapus’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā. Penambahan ini menyebabkan maknanya bertambah kata ‘kami’ yang merupakan pelakunya. 17. Pada ayat 67 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﻢهﺎ ﺴ masakhn āhum ‘kami mengubah kalian’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺴ masakha ‘mengubah’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā yang merupakan pelaku dan ﻢه hum yang berkedudukan sebagai obyek. Penambahan ini menyebabkan maknanya bertambah dari ‘mengubah’ menjadi ‘kami mengubah kalian’ 18. Pada ayat 71 fi‘l yaitu : ﻤ ‘amilat ‘dia melakukanmenciptakan : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻤ ‘amila ‘ dia melakukanmenciptakan’yang mendapat akhiran ت ta menunjukkan jenis pelaku.sehingga yang melakukannya ialah ‘dia muannas lakukan’ 19. Pada ayat 77 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ khalaqn āhu ‘kami menciptakannya’. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah khalaqa ‘diamenciptakan’ yang mendapat akhiran ﺎ n ā ‘kami’ dan ha Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Makna Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Sisipan