Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Sisipan Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Akhiran

29. Pada ayat 71 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : a. ﻤ ‘amilat : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻤ ‘amila yang mendapat akhiran ت ta untuk menunjukkan jenis pelaku. b. ﺎ khalaqn ā dan kata dasarnya ialah khalaqa yang mendapat akhiran ﺎ n ā.Akhiran ﺎ n ā ini menunjukkan jumlah pelaku. 30. Pada ayat 77 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ khalaqn āhu dan kata dasarnya ialah khalaqa yang mendapat akhiran ﺎ n ā dan ha.Akhiran ﺎ n ā ini menunjukkan pelaku sedangkan ha menunjukkan obyek.

3.3.3 Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Sisipan

1. Pada ayat 11 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ا ittaba‘a, kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah tabi‘a yang mendapat awalan dan sisipan yaitu أ hamzah pada awal kata dan ت ta yang disisipkan antara huruf ت ta dan ب ba. Disebut juga dengan konfiks dikarenakan penggunaan أ hamzah dan ت ta pada pola ini harus digunakan bersama-sama yaitu sesuai dengan pola ا ifta‘ala 2. Pada ayat 23 terdapat 1 satufi‘l yaitu ﺬ أ attakhizu, kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata ﺬ إ ittakhaza dan kata dasarnya ialah ﺬ أ `akhazayang diawali dengan ء hamzah dan disisipi dengan huruf ت ta.

3.3.4 Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Akhiran

1. Pada ayat 7 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﺆ yu`min ūna, kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﻦ أ ` āmana yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata dan و waw dan ن nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 2. Pada ayat 9 terdapat 2 dua fi‘l yaitu: Universitas Sumatera Utara a. ﻢهﺎ أ agsyain āhum : kata ini merupakan fi‘l madi dari kata أ `agsy ā dan kata dasarnya ialah gasyiya yang ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahan ﺎ n ā untuk menunjukkan jumlah pelaku dan ditambahkan damir ﻢه hum pada akhir katanya untuk menunjukkan obyeknya نوﺮ yubsir ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari bentuk jamak dari kata ﺮ ﺑأ absaradan kata dasarnya ialah ﺮ ﺑ basara yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata serta و waw dan ن nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. 3. Pada ayat 10 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu : a. ﻢﻬ رﺬ أ `anzartahum : kata ini merupakan fi‘l madi dari kata رﺬ أ `anzara dan kata dasarnya ialah رﺬ nazara yang ditambahkan pada awal katanya berupa huruf أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi serta ditambahkan ت ta setelah kata tersebut untuk menunjukkan jenis pelaku dan ﻢه hum untuk menunjukkan obyeknya. ﻢهرﺬ tunzirhum : kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata رﺬ ا anzara. Kata dasarnya ialah رﺬ nazara yang kemudian mendapat awalan berupa ت ta pada awal kata, juga mendapat akhiran ﻢه hum untuk menunjukkan obyek b. c. نﻮ ﺆ yu`min ūna. Kata ini termasuk fi‘l mudari dari ﻦ أ ` āmana dan kata dasarnya ialah ﻦ أ `amana yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ahnya berupa ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 4. Pada ayat 12 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﺎ ﻴ ﺣأ ahsain āhu,. Kata ini merupakan fi‘l madi dari kata ﻰ ﺣأ `ahs ā dan kata dasarnya ialah ﻰ ﺣ Universitas Sumatera Utara 5. Pada ayat 14 terdapat 1 satufi‘l yaitu ﺎ رأ arsaln ā. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ر rasala dan ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, penambahan ﺎ n ā juga untuk menunjukkan jumlah pelaku. 6. Pada ayat 15 terdapat 1 satufi‘l yaitu نﻮﺑﺬﻜ takzib ūna. Kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah بﺬآ `kazaba yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata و waw dan ن nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 7. Pada ayat 18 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : ﻢﻜ ﻤ ﺮ narjumannakum. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﻢ ر rajama yang mendapat awalan ن na yang merupakan huruf mudara‘ah dan akhiran nun taukid dan damir muttasil berupa ﻢآ kum a. b. ﻢﻜ ﺴﻤ yamassannakum. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah massa yang mendapat awalan ي ya dan diakhiri dengan nun taukid dan damir muttasil berupa ﻢآ kum 8. Pada ayat 21 terdapat 1 satu fi‘l yaitu ﻢﻜ ﺴ yas`alukum. Kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah لﺄ sa`ala yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata serta damir ﻢآ kum pada akhir kata dan berkedudukan sebagai obyek. 9. Pada ayat 22 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﺮ turja‘ ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah ر raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata serta و waw dan ن nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. Universitas Sumatera Utara 10. Pada ayat 23 terdapat 2 dua fi‘l yaitu: a. ندﺮ yuridni. Kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata أ دار ar āda dan kata dasarnya ialah دار r āda. Kata ini diawali dengan huruf mudara‘ah berupa huruf ي ya dan diakhiri dengan huruf ن nun yang berkedudukan sebagai obyek. b. نوﺬ yunqiz ūna. Kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata ﺬ أ anqaza dan kata dasarnya ialah ﺬ `naqaza yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata و serta dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 11. Pada ayat 25 terdapat 2 dua fi‘l yaitu ﻤ ا نﻮ isma‘ ūni, kata ini merupakan fi‘l amri, kata dasarnya ialah ﻤ sami‘a yang diawali dengan أ hamzah dan diakhiri dengan و wa dan ن nun . Huruf و waw berkedudukan sebagai obyek pertama dan ن ni berkedudukan sebagai obyek kedua. a. b. اء āmantu, kata ini diawali dengan ا alif setelah huruf ء hamzah ainul fi‘li dan diakhiri dengan huruf ت ta untuk menunjukkan pelaku 12. Pada ayat 26 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮﻤ ya‘lam ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari, kata dasarnya ialah ﻢ ‘alima yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 13. Pada ayat 28 terdapat 1 satufi‘l yaitu ﺎ ﻟﺰ أ anzaln ā. Kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah لﺰ nazala dan ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, penambahan huruf ﺎ n ā menunjukkan jumlah pelaku. 14. Pada ayat 30 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : Universitas Sumatera Utara a. ﻢﻬﻴ ﺄ ya`t īhim : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﻰ أ `at ā yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata serta damir ﻢه him pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek. نوءﺰﻬ ﺴ yastahzi` ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata ﺰﻬ ا ء istahza`a dan kata dasarnya ialah ءﺰه haza`a. Huruf ي ya menunjukkan ia fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf س sin dan ت ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah dan akhiran و dan ن waw dan nun menunjukkan jumlah pelaku. b. 15. Pada ayat 31 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu : a. اوﺮ yarau : kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ىأر ra` ā yang ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و waw dan ا alif pada akhir kata yang menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. ﺎ ﻜ هأ ahlakn ā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﻚ ه halaka. Kemudian ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahan damir ﺎ n ā untuk menunjukkan jumlah pelaku. c. ﺮ نﻮ yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ر raja‘a. Kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 16. Pada ayat 33 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu : a. ﺎهﺎ ﻴﻴﺣأ ahyayn āhā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺣ hayya dan ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahab damir ﺎ n ā untuk Universitas Sumatera Utara b. ﺎ ﺮ أ akhrajn ā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah جﺮ kharaja dan ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, juga ﺎ n ā untuk menunjukkan jenis pelaku. c. نﻮ آﺄ ya`kul ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah آأ `akala yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 17. Pada ayat 35 terdapat 2 fi‘l yaitu : a. اﻮ آﺄ ya`kul ū : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah آأ `akala yang kemudian ditambahkan padanya huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata serta و waw dan ا alif pada akhir kata untuk menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. نوﺮﻜ yasykur ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﺮﻜ syakara yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. 18. Pada ayat 36 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮﻤ ya‘lam ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﻢ ‘alima yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 19. Pada ayat 40 terdapat 1 satufi‘l yaitu نﻮ ﺴ yasbah ūna . Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah sabaha yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. Universitas Sumatera Utara 20. Pada ayat 42 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ آﺮ yarkab ūna . Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah آر rakiba yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 21. Pada ayat 43 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : a. ﻢﻬ ﺮ nugriqhum : kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata قﺮ أ aqraqa Kata dasarnya ialah قﺮ garaqa yang kemudian mendapat awalan berupa ن nun pada awal kata, serta mendapat akhiran ﻢه hum untuk menunjukkan obyek نوﺬ yanqiz ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﺬ naqaza yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. 22. Pada ayat 45 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮﻤﺣﺮ turham ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata ﻢﺣرأ arhama kata dasarnya ialah ﻢﺣر rahima yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 23. Pada ayat 46 terdapat 1 satufi‘l yaitu ﻢﻬﻴ ﺄ ta`t īhim : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﻰ أ `at ā yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ت ta pada awal kata serta damir ﻢه him pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek. 24. Pada ayat 47 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu : اﻮ أ anfiq ū : kata ini merupakan fi‘l amri, yang diawali dengan أ hamzah dan diakhiri dengan و wa dan ا alif yang menunjukkan jumlah dan jenis obyek, a. Universitas Sumatera Utara b. ﻤ أ at‘amahu : kata ini merupakan fi‘l madi, yang diawali dengan أ hamzah disebabkan perubahan fungsi dan diakhiri dengan ha yang berkedudukan sebagai obyek. c. اﻮ اء āmanū, kata ini diawali dengan ا alif setelah huruf ء hamzah f ā`ul aini dan diakhiri dengan huruf و waw dan ا alif untuk menunjukkan pelaku 25. Pada ayat 48 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮﻟﻮ yaq ūlūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah لﺎ q āla yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 26. Pada ayat 49 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : a. نوﺮ yanzur ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﺮ nazara yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. ﻢهﺬ ﺄ ta`khuzuhum : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﺬ أ ``akhaza yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ت ta pada awal kata serta damir ﻢه hum pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek. 27. Pada ayat 50 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : نﻮ ﻴ ﺴ yastati‘ ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata عﺎ ا istata‘a dan kata dasarnya ialah عﺎ t ā‘a, huruf ي ya menunjukkan fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf س sin dan ت ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah, dan akhiran و dan ن waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. a. نﻮ ﺮ yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ر raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal b. Universitas Sumatera Utara 28. Pada ayat 51 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﺴ yansil ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﺴ nasala yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 29. Pada ayat 54 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : a. نﻮﻤ ta‘lam ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﻢ ‘alima yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. نوﺰ tujzauna, kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ىﺰ jaz ā yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. 30. Pada ayat 60 terdapat 1 satufi‘l yaitu اوﺪ ta‘bud ū. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata ini diawali dengan huruf ت ta dan diakhiri dengan و wa dan ا alif untuk menunjukkan jumlah dan jenis. 31. Pada ayat 61 terdapat 1 satufi‘l yaitu وﺪﺑأ ‘abud ūnī. Kata ini merupakan fi‘l amri yang diawali dengan أ hamzah dan diakhiri dengan و wa untuk menunjukkan jumlah dan jenis obyek pertama sedangkan n ī untuk merupakan obyek kedua. 32. Pada ayat 62 terdapat 2 dua fi‘l yaitu a. نﻮ ta‘qil ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ‘aqila yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku Universitas Sumatera Utara b. ﻮ ﻮﻜ tak ūnu. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah نﺎآ k āna yang mendapat awalan ت ta dan و wa untuk menunjukkan jenis pelaku 33. Pada ayat 63 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نوﺪ ﻮ t ū‘adūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata ﺪ وأ aw‘ada dan kata dasarnya ialah ﺪ و wa‘ada yang kemudian ditambahkan padanya أ hamzah dan ketika mudari diganti dengan huruf ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku 34. Pada ayat 64 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : a. ﺎهﻮ ا islauh ā. Kata ini merupakan fi‘l amri dari kata ﻰ sal ā yang diawali dengan أ hamzah dan diakhiri dengan ﺎه ha yang berkedudukan sebagai obyek. نوﺮ ﻜ takfur ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﺮ آ kafara yang kemudian ditambahkan padanya huruf ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku b. 35. Pada ayat 65 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﺴﻜ yaksib ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah ﺴآ ‘kasaba yang kemudian ditambahkan padanya huruf ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku 36. Pada ayat 66 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نوﺮ yubsir ūna, kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata ﺮ ﺑأ absara dan kata dasarnya ialah ﺮ ﺑ basara yang ditambahkan padanya ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku Universitas Sumatera Utara 37. Pada ayat 67 terdapat 2 dua fi‘l yaitu : اﻮ ﺎ ا istata‘ ū : kata ini merupakan fi‘l madi, yang diawali dengan أ hamzah, س sin dan ت ta disebabkan perubahan fungsi dan diakhiri dengan و waw untuk menunjukkan jumlah dan jenis obyek. a. نﻮ ﺮ yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ر raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. b. 38. Pada ayat 68 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ya‘qil ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ‘aqila yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku 39. Pada ayat 71 terdapat 1 satu fi‘l yaitu اوﺮ yarau : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ىأر ra` ā yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و waw dan ا alif pada akhir kata untuk menunjukkan jenis dan jumlah obyek. 40. Pada ayat 72 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ آﺄ ya`kul ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah آأ `akala yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 41. Pada ayat 73 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نوﺮﻜ yasykur ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ﺮﻜ syakara yang kemudian ditambahkan padanya ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 42. Pada ayat 74 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نوﺮ yunsar ūna, kata ini termasuk fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah ﺮ nasara yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata و Universitas Sumatera Utara 43. Pada ayat 75 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﻴ ﺴ yastati‘ ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata عﺎ ا istata‘a dan kata dasarnya ialah عﺎ t ā‘a. Huruf ي ya menunjukkan fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf س sin dan ت ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah, dan akhiran و dan ن waw dan nun menunjukkan jumlah pelaku. 44. Pada ayat 76 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu : a. ﻚ ﺰ yahzunka : kata ini merupakan fi‘l mudari, kata dasarnya ialah نﺰﺣ hazana dan diberi ي ya pada awal katanya juga damir muttasil berupa ك ka pada akhir kata yang berkedudukan sebagai obyek. b. نوﺮﺴ yusirr ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata ﺮ أ asarra dan kata dasarnya ialah ﺮ `sarra yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ي ya serta و dan ن waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku . نﻮ yu‘lin ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata ﻦ أ a‘lana dan kata dasarnya ialah ﻦ ‘alina yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ي ya serta و dan ن waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku . c. 45. Pada ayat 79 terdapat 2 dua fi‘l yaitu ﺎهﺄ أ `ansya`ah ā kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah ﺄ nasya`a dan ditambahkan pada awal katanya أ hamzah dikarenakan perubahan fungsi, sedangkan ﺎه h ā merupakan obyek a. Universitas Sumatera Utara b. ﺎﻬﻴﻴ yuhy īhā : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata ﺣأ ahy ā dan kata dasarnya ialah ﺣ hayya yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa ي ya pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku. 46. Pada ayat 80 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نوﺪ ﻮ tu‘qid ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata ﺪ وأ awqada dan kata dasarnya ialah ﺪ و waqada yang kemudian ditambahkan padanya أ hamzah dan diganti dengan ت ta pada awal kata yang merupakan salah satu dari huruf mudara‘ah, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku 47. Pada ayat 83 terdapat 1 satu fi‘l yaitu نﻮ ﺮ turja‘ ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah ر raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya ت ta pada awal kata, serta و dan ن waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.

3.3.5 Fi‘l yang Mendapat Sisipan dan Akhiran