29. Pada ayat 71 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
a.
ﻤ
‘amilat : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah
ﻤ
‘amila yang mendapat akhiran
ت
ta untuk menunjukkan jenis pelaku.
b.
ﺎ
khalaqn ā dan kata dasarnya ialah
khalaqa yang mendapat akhiran
ﺎ
n ā.Akhiran
ﺎ
n ā ini menunjukkan jumlah pelaku.
30. Pada ayat 77 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
ﺎ
khalaqn āhu dan kata dasarnya
ialah khalaqa yang mendapat akhiran
ﺎ
n ā dan
ha.Akhiran
ﺎ
n ā
ini menunjukkan pelaku sedangkan ha menunjukkan obyek.
3.3.3 Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Sisipan
1. Pada ayat 11 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
ا
ittaba‘a, kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah
tabi‘a yang mendapat awalan dan sisipan yaitu
أ
hamzah pada awal kata dan
ت
ta yang disisipkan antara huruf
ت
ta dan
ب
ba. Disebut juga dengan konfiks dikarenakan penggunaan
أ
hamzah dan
ت
ta pada pola ini harus digunakan bersama-sama yaitu sesuai dengan pola
ا
ifta‘ala 2.
Pada ayat 23 terdapat 1 satufi‘l yaitu
ﺬ أ
attakhizu, kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata
ﺬ إ
ittakhaza dan kata dasarnya ialah
ﺬ أ
`akhazayang diawali dengan
ء
hamzah dan disisipi dengan huruf
ت
ta.
3.3.4 Fi ‘l yang Mendapat Awalan dan Akhiran
1. Pada ayat 7 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﺆ
yu`min ūna, kata ini termasuk
fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
ﻦ أ
` āmana yang ditambahkan salah satu
huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata dan
و
waw dan
ن
nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
2. Pada ayat 9 terdapat 2 dua fi‘l yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a.
ﻢهﺎ أ
agsyain āhum : kata ini merupakan fi‘l madi dari kata
أ
`agsy ā dan kata dasarnya ialah
gasyiya yang ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahan
ﺎ
n ā untuk menunjukkan jumlah pelaku dan
ditambahkan damir
ﻢه
hum pada akhir katanya untuk menunjukkan obyeknya
نوﺮ
yubsir ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari bentuk jamak dari
kata
ﺮ ﺑأ
absaradan kata dasarnya ialah
ﺮ ﺑ
basara yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata serta
و
waw dan
ن
nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
3. Pada ayat 10 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu :
a.
ﻢﻬ رﺬ أ
`anzartahum : kata ini merupakan fi‘l madi dari kata
رﺬ أ
`anzara dan kata dasarnya ialah
رﺬ
nazara yang ditambahkan pada awal katanya berupa huruf
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi serta ditambahkan
ت
ta setelah kata tersebut untuk menunjukkan jenis pelaku dan
ﻢه
hum untuk menunjukkan obyeknya.
ﻢهرﺬ
tunzirhum : kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata
رﺬ ا
anzara. Kata dasarnya ialah
رﺬ
nazara yang kemudian mendapat awalan berupa
ت
ta pada awal kata, juga mendapat akhiran
ﻢه
hum untuk menunjukkan obyek
b.
c.
نﻮ ﺆ
yu`min ūna. Kata ini termasuk fi‘l mudari dari
ﻦ أ
` āmana
dan kata dasarnya ialah
ﻦ أ
`amana yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ahnya berupa
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan
jumlah pelaku. 4.
Pada ayat 12 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
ﺎ ﻴ ﺣأ
ahsain āhu,. Kata ini
merupakan fi‘l madi dari kata
ﻰ ﺣأ
`ahs ā dan kata dasarnya ialah
ﻰ ﺣ
Universitas Sumatera Utara
5. Pada ayat 14 terdapat 1 satufi‘l yaitu
ﺎ رأ
arsaln ā. Kata ini merupakan
fi‘l madi dan kata dasarnya ialah
ر
rasala dan ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, penambahan
ﺎ
n ā juga
untuk menunjukkan jumlah pelaku. 6.
Pada ayat 15 terdapat 1 satufi‘l yaitu
نﻮﺑﺬﻜ
takzib ūna. Kata ini termasuk
fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
بﺬآ
`kazaba yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata
و
waw dan
ن
nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
7. Pada ayat 18 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
ﻢﻜ ﻤ ﺮ
narjumannakum. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
ﻢ ر
rajama yang mendapat awalan
ن
na yang merupakan huruf mudara‘ah dan akhiran nun taukid dan damir
muttasil berupa
ﻢآ
kum a.
b.
ﻢﻜ ﺴﻤ
yamassannakum. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
massa yang mendapat awalan
ي
ya dan diakhiri dengan nun taukid dan damir muttasil berupa
ﻢآ
kum 8.
Pada ayat 21 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
ﻢﻜ ﺴ
yas`alukum. Kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
لﺄ
sa`ala yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata serta damir
ﻢآ
kum pada akhir kata dan berkedudukan sebagai obyek. 9.
Pada ayat 22 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﺮ
turja‘ ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah
ر
raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata serta
و
waw dan
ن
nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
Universitas Sumatera Utara
10. Pada ayat 23 terdapat 2 dua fi‘l yaitu:
a.
ندﺮ
yuridni. Kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata
أ دار
ar āda
dan kata dasarnya ialah
دار
r āda. Kata ini diawali dengan huruf
mudara‘ah berupa huruf
ي
ya dan diakhiri dengan huruf
ن
nun yang berkedudukan sebagai obyek.
b.
نوﺬ
yunqiz ūna. Kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata
ﺬ أ
anqaza dan kata dasarnya ialah
ﺬ
`naqaza yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata
و
serta dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
11. Pada ayat 25 terdapat 2 dua fi‘l yaitu
ﻤ ا نﻮ
isma‘ ūni, kata ini merupakan fi‘l amri, kata dasarnya
ialah
ﻤ
sami‘a yang diawali dengan
أ
hamzah dan diakhiri dengan
و
wa dan
ن
nun . Huruf
و
waw berkedudukan sebagai obyek pertama dan
ن
ni berkedudukan sebagai obyek kedua. a.
b.
اء
āmantu, kata ini diawali dengan
ا
alif setelah huruf
ء
hamzah ainul fi‘li dan diakhiri dengan huruf
ت
ta untuk menunjukkan pelaku
12. Pada ayat 26 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮﻤ
ya‘lam ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari, kata dasarnya ialah
ﻢ
‘alima yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
13. Pada ayat 28 terdapat 1 satufi‘l yaitu
ﺎ ﻟﺰ أ
anzaln ā. Kata ini merupakan
fi‘l madi dan kata dasarnya ialah
لﺰ
nazala dan ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, penambahan huruf
ﺎ
n ā
menunjukkan jumlah pelaku. 14.
Pada ayat 30 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a.
ﻢﻬﻴ ﺄ
ya`t īhim : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya
ialah
ﻰ أ
`at ā yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah
berupa
ي
ya pada awal kata serta damir
ﻢه
him pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek.
نوءﺰﻬ ﺴ
yastahzi` ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari
kata
ﺰﻬ ا ء
istahza`a dan kata dasarnya ialah
ءﺰه
haza`a. Huruf
ي
ya menunjukkan ia fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf
س
sin dan
ت
ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah dan akhiran
و
dan
ن
waw dan nun menunjukkan jumlah pelaku.
b.
15. Pada ayat 31 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu :
a.
اوﺮ
yarau : kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
ىأر
ra` ā yang ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
waw dan
ا
alif pada akhir kata yang menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
ﺎ ﻜ هأ
ahlakn ā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya ialah
ﻚ ه
halaka. Kemudian ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahan damir
ﺎ
n ā untuk
menunjukkan jumlah pelaku. c.
ﺮ نﻮ
yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ر
raja‘a. Kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
16. Pada ayat 33 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu :
a.
ﺎهﺎ ﻴﻴﺣأ
ahyayn āhā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya
ialah
ﺣ
hayya dan ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, serta penambahab damir
ﺎ
n ā untuk
Universitas Sumatera Utara
b.
ﺎ ﺮ أ
akhrajn ā : kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya
ialah
جﺮ
kharaja dan ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, juga
ﺎ
n ā untuk menunjukkan jenis
pelaku. c.
نﻮ آﺄ
ya`kul ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
آأ
`akala yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
17. Pada ayat 35 terdapat 2 fi‘l yaitu :
a.
اﻮ آﺄ
ya`kul ū : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
آأ
`akala yang kemudian ditambahkan padanya huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata serta
و
waw dan
ا
alif pada akhir kata untuk menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
نوﺮﻜ
yasykur ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya
ialah
ﺮﻜ
syakara yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
18. Pada ayat 36 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮﻤ
ya‘lam ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ﻢ
‘alima yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
19. Pada ayat 40 terdapat 1 satufi‘l yaitu
نﻮ ﺴ
yasbah ūna . Kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah sabaha yang kemudian
ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
Universitas Sumatera Utara
20. Pada ayat 42 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ آﺮ
yarkab ūna . Kata ini
merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
آر
rakiba yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
21. Pada ayat 43 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
a.
ﻢﻬ ﺮ
nugriqhum : kata ini merupakan fi‘l mudari dari kata
قﺮ أ
aqraqa Kata dasarnya ialah
قﺮ
garaqa yang kemudian mendapat awalan berupa
ن
nun pada awal kata, serta mendapat akhiran
ﻢه
hum untuk menunjukkan obyek
نوﺬ
yanqiz ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ﺬ
naqaza yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
22. Pada ayat 45 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮﻤﺣﺮ
turham ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari dari kata
ﻢﺣرأ
arhama kata dasarnya ialah
ﻢﺣر
rahima yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
23. Pada ayat 46 terdapat 1 satufi‘l yaitu
ﻢﻬﻴ ﺄ
ta`t īhim : kata ini termasuk fi‘l
mudari dan kata dasarnya ialah
ﻰ أ
`at ā yang ditambahkan salah satu huruf
mudara‘ah berupa
ت
ta pada awal kata serta damir
ﻢه
him pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek.
24. Pada ayat 47 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu :
اﻮ أ
anfiq ū : kata ini merupakan fi‘l amri, yang diawali dengan
أ
hamzah dan diakhiri dengan
و
wa dan
ا
alif yang menunjukkan jumlah dan jenis obyek,
a.
Universitas Sumatera Utara
b.
ﻤ أ
at‘amahu : kata ini merupakan fi‘l madi, yang diawali dengan
أ
hamzah disebabkan perubahan fungsi dan diakhiri dengan ha
yang berkedudukan sebagai obyek. c.
اﻮ اء
āmanū, kata ini diawali dengan
ا
alif setelah huruf
ء
hamzah f ā`ul aini dan diakhiri dengan huruf
و
waw dan
ا
alif untuk menunjukkan pelaku
25. Pada ayat 48 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮﻟﻮ
yaq ūlūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
لﺎ
q āla yang kemudian
ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
26. Pada ayat 49 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
a.
نوﺮ
yanzur ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya
ialah
ﺮ
nazara yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
ﻢهﺬ ﺄ
ta`khuzuhum : kata ini termasuk fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
ﺬ أ
``akhaza yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ت
ta pada awal kata serta damir
ﻢه
hum pada akhir kata dan ini menunjukkan obyek.
27. Pada ayat 50 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
نﻮ ﻴ ﺴ
yastati‘ ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata
عﺎ ا
istata‘a dan kata dasarnya ialah
عﺎ
t ā‘a, huruf
ي
ya menunjukkan fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf
س
sin dan
ت
ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah, dan akhiran
و
dan
ن
waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
a.
نﻮ ﺮ
yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ر
raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal b.
Universitas Sumatera Utara
28. Pada ayat 51 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﺴ
yansil ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ﺴ
nasala yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
29. Pada ayat 54 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
a.
نﻮﻤ
ta‘lam ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya
ialah
ﻢ
‘alima yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
نوﺰ
tujzauna, kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ىﺰ
jaz ā yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
30. Pada ayat 60 terdapat 1 satufi‘l yaitu
اوﺪ
ta‘bud ū. Kata ini merupakan
fi‘l mudari dan kata ini diawali dengan huruf
ت
ta dan diakhiri dengan
و
wa dan
ا
alif untuk menunjukkan jumlah dan jenis. 31.
Pada ayat 61 terdapat 1 satufi‘l yaitu
وﺪﺑأ
‘abud ūnī. Kata ini merupakan
fi‘l amri yang diawali dengan
أ
hamzah dan diakhiri dengan
و
wa untuk menunjukkan jumlah dan jenis obyek pertama sedangkan
n ī untuk
merupakan obyek kedua. 32.
Pada ayat 62 terdapat 2 dua fi‘l yaitu a.
نﻮ
ta‘qil ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
‘aqila yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
Universitas Sumatera Utara
b.
ﻮ ﻮﻜ
tak ūnu. Kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
نﺎآ
k āna yang mendapat awalan
ت
ta dan
و
wa untuk menunjukkan jenis pelaku
33. Pada ayat 63 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نوﺪ ﻮ
t ū‘adūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari dari kata
ﺪ وأ
aw‘ada dan kata dasarnya ialah
ﺪ و
wa‘ada yang kemudian ditambahkan padanya
أ
hamzah dan ketika mudari diganti dengan huruf
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
34. Pada ayat 64 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
a.
ﺎهﻮ ا
islauh ā. Kata ini merupakan fi‘l amri dari kata
ﻰ
sal ā yang
diawali dengan
أ
hamzah dan diakhiri dengan
ﺎه
ha yang berkedudukan sebagai obyek.
نوﺮ ﻜ
takfur ūna. Kata ini merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya
ialah
ﺮ آ
kafara yang kemudian ditambahkan padanya huruf
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
b.
35. Pada ayat 65 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﺴﻜ
yaksib ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari dan kata dasarnya ialah
ﺴآ
‘kasaba yang kemudian ditambahkan padanya huruf
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
36. Pada ayat 66 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نوﺮ
yubsir ūna, kata ini
merupakan fi‘l mudari dari kata
ﺮ ﺑأ
absara dan kata dasarnya ialah
ﺮ ﺑ
basara yang ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
Universitas Sumatera Utara
37. Pada ayat 67 terdapat 2 dua fi‘l yaitu :
اﻮ ﺎ ا
istata‘ ū : kata ini merupakan fi‘l madi, yang diawali dengan
أ
hamzah,
س
sin dan
ت
ta disebabkan perubahan fungsi dan diakhiri dengan
و
waw untuk menunjukkan jumlah dan jenis obyek. a.
نﻮ ﺮ
yarji‘ ūna : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ر
raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
b.
38. Pada ayat 68 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ
ya‘qil ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah ‘aqila yang kemudian
ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
39. Pada ayat 71 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
اوﺮ
yarau : kata ini merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ىأر
ra` ā yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
waw dan
ا
alif pada akhir kata untuk menunjukkan jenis dan jumlah obyek.
40. Pada ayat 72 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ آﺄ
ya`kul ūna : kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
آأ
`akala yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
41. Pada ayat 73 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نوﺮﻜ
yasykur ūna : kata ini
merupakan fi‘l mudari kata dasarnya ialah
ﺮﻜ
syakara yang kemudian ditambahkan padanya
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
42. Pada ayat 74 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نوﺮ
yunsar ūna, kata ini termasuk
fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah
ﺮ
nasara yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata
و
Universitas Sumatera Utara
43. Pada ayat 75 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﻴ ﺴ
yastati‘ ūna : kata ini
termasuk fi‘l mudari dari kata
عﺎ ا
istata‘a dan kata dasarnya ialah
عﺎ
t ā‘a. Huruf
ي
ya menunjukkan fi‘l mudari dan jenis pelaku sedangkan huruf
س
sin dan
ت
ta merupakan tambahan huruf yang disebabkan fungsinya berubah, dan akhiran
و
dan
ن
waw dan nun menunjukkan jumlah pelaku.
44. Pada ayat 76 terdapat 3 tiga fi‘l yaitu :
a.
ﻚ ﺰ
yahzunka : kata ini merupakan fi‘l mudari, kata dasarnya ialah
نﺰﺣ
hazana dan diberi
ي
ya pada awal katanya juga damir muttasil berupa
ك
ka pada akhir kata yang berkedudukan sebagai obyek.
b.
نوﺮﺴ
yusirr ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata
ﺮ أ
asarra dan kata dasarnya ialah
ﺮ
`sarra yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan
ي
ya serta
و
dan
ن
waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku .
نﻮ
yu‘lin ūna : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata
ﻦ أ
a‘lana dan kata dasarnya ialah
ﻦ
‘alina yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan
ي
ya serta
و
dan
ن
waw dan nun menunjukkan jenis dan jumlah pelaku .
c.
45. Pada ayat 79 terdapat 2 dua fi‘l yaitu
ﺎهﺄ أ
`ansya`ah ā kata ini merupakan fi‘l madi dan kata dasarnya
ialah
ﺄ
nasya`a dan ditambahkan pada awal katanya
أ
hamzah dikarenakan perubahan fungsi, sedangkan
ﺎه
h ā merupakan obyek
a.
Universitas Sumatera Utara
b.
ﺎﻬﻴﻴ
yuhy īhā : kata ini termasuk fi‘l mudari dari kata
ﺣأ
ahy ā dan
kata dasarnya ialah
ﺣ
hayya yang ditambahkan salah satu huruf mudara‘ah berupa
ي
ya pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah
pelaku. 46.
Pada ayat 80 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نوﺪ ﻮ
tu‘qid ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari dari kata
ﺪ وأ
awqada dan kata dasarnya ialah
ﺪ و
waqada yang kemudian ditambahkan padanya
أ
hamzah dan diganti dengan
ت
ta pada awal kata yang merupakan salah satu dari huruf mudara‘ah, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku
47. Pada ayat 83 terdapat 1 satu fi‘l yaitu
نﻮ ﺮ
turja‘ ūna. Kata ini
merupakan fi‘l mudari bentuk majhul dan kata dasarnya ialah
ر
raja‘a yang kemudian ditambahkan padanya
ت
ta pada awal kata, serta
و
dan
ن
waw dan nun pada akhir kata. Penambahan ini menunjukkan jenis dan jumlah pelaku.
3.3.5 Fi‘l yang Mendapat Sisipan dan Akhiran