Total Aset Beta Saham

ROE diformulasikan secara matematis sebagai berikut: ROE = biasa Saham Ekuitas Bersih Laba

II.2.4 Earning per Share EPS

Menurut Mamduh dan Hanafi 2005 menyatakan bahwa: salah satu angka yang dipertimbangkan oleh analis adalah Earning per Share EPS. Informasi EPS suatu peusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, besarnya EPS dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan rugi laba perusahaan. Jones 2004 menyatakan bahwa: the EPS that investors use to value stocks is the future expected EPS. Current sotck price is a function of future earnings estimates and the PE ratio, not the past. If ivestors knew what the EPS for a particular company would be next year, they could avhieve good results in the market. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut: EPS = Saham Jumlah Bersih Laba

II.3 Total Aset

Menurut Chandra 2006 bahwa: assets are resources which are expected to provide a firm with future economic benefits, by way of higher cash inflows or lower cash outflows. Resources are recognized as assets in accounting when a the firm acquires rights over them as a result of a past transaction and b the firm can quantify future economic benefits with a fair degree of accuracy. Sedangkan Mamduh dkk 2005 menyatakan bahwa: aset adalah sebagai sumber daya yang mempunyai potensi memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan pada masa-masa mendatang . Sumber daya yang yang mampu menghasilkan aliran kas masuk cash inflow atau kemampuan mengurangi kas keluar cash outflow. Sumber daya tersebut akan diakui recognized sebagai aset apabila 1. Perusahaan memperoleh hak penggunaan aset tersebut sebagai hasil transaksi atau pertukaran pada masa lalu, 2. Manfaat ekonomis Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 masa mendatang bisa diukur, dikuantifikasikan dengan tingkat ketepatan yang memadai reasonable. Apabila ada sumberdaya yang tidak bisa memenuhi kedua persyaratan di atas, maka sumberdaya tersebut tidak bisa digolongkan Total aset diformulasikan sebagai berikut sebagai aset, meskipun sumberdaya tersebut mampu menghasilkan manfaat ekonomis pada masa-masa mendatang. Sumberdaya yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai aset misalnya adalah reputasi karyawan atau penduduk komunitas sekitar perusahaan, kontrak dengan menajemen dan order pembelian. Rumus untuk menghitung Total Aset suatu perusahaan adalah sebagai berikut: Total Aset = Aktiva lancar + Aktiva Tetap

II.4 Beta Saham

Menurut Atmaja 2003 bahwa: kerangka analisis risiko dan tingkat keuntungan sangat penting bagi seorang investor yang melakukan investasi pada kondisi yang tidak pasti probabilistik. Seperti diketahui, “hukum dasar” yang berlaku di bidang investasi termasuk investasi pada aktiva finansial adalah: semakin tinggi tingkat keuntungan suatu investasi, semakin besar pula risikonya. Bagi investor awam, hukum ini bukan merupakan hal baru. Masalahnya adalah bagaimana mereka dapat mengukur risiko suatu investasi atau himpunan investasi portofolio. Tanpa mengetahui ukuran risiko tersebut, sulit bagi mereka untuk menentukan tingkat keuntungan yang seharusnya ada pada suatu investasi atau portofolio required rate of return in investment or portfolio. Sedangkan Bringham dan Houston 2001 menyatakan bahwa: ada dua jenis risiko yaitu risiko saham yang dapat dieliminasi atau risiko yang dapat didiversifikasi dan risiko yang tidak dapat dieliminasi atau risiko pasar. Risiko yang dapat didiversifikasi disebabkan oleh kejadian acak seperti perkara hukum, pemogokan, program pemasaran yang sukses dan tidak sukses, kalah atau menang kontrak, serta kejadian unik lainnya pada perusahaan tertentu. Karena kejadian-kejadian ini terjadi secara acak, maka pengaruhnya terhadap portofolio dapat dieliminasi oleh diversifikasi. Kejadian buruk dalam satu perusahaan akan diimbangi oleh kejadian baik lainnya. Risiko pasar, di sisi lain berasal dari faktor-faktor yang secara sistematis mempengaruhi sebagian besar perusahaan: perang, inflasi, resesi dan suku bunga yang tinggi. Karena kebanyakan saham cenderung dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor ini, maka risiko pasar tidak dapat dieliminasi oleh diversifikasi. Menurut Elton, et al 2003 bahwa: beta is a risk measure that arises from the relationship between the return on stock and the return on the market. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 However, we know that the risk of a firm should be determined by some combination of firm’s fundamentals and the market characteristics of the firm’s stock. If relationship could be detemined, they would help us both to better understand Betas and to better forecast beta. Untuk mencari beta suatu saham dilakukan dengan mengolah data saham perbankan melalui dua tahap. Tahap pertama menentukan parameter dari tingkat pengembalian saham individual R dan tingkat pengembalian pasar R m . Tingkat pengembalian saham individual dapat dihitung dengan menggunakan rumus: R i,t = P i,t – P i,t-1 P i,t-1 di mana: P i,t = harga saham ke i pada minggu ke t P i,t-1 = harga saham ke i pada minggu t-1 Tingkat pengembalian pasar mingguan dihitung dengan menggunakan rumus: R m,t = R m,t – R m,t-1 R m,t-1 dimana: R m,t = Indeks harga saham gabungan IHSG untuk minggu t R m,t-1 = Indeks harga saham gabungan IHG untuk minggu sebelumnya, t-1 Tahap kedua adalah menghitung nilai beta dari setiap saham individu. Menurut Sharpe dan Cooper dalam Tandelilin 1997 bahwa: untuk menentukan beta suatu saham, maka digunakan hubungan linear antara tingkat pengembalian saham i , R it dan tingkat pengembalian pasar, R mt untuk periode t. Model ini diturunkan dari Model Capital Asset Pricing Model CAPM, R it = + i R m,t + i,t Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 di mana: i,t residual selama periode t , adalah E i,t = 0; Simpangan dari it = ∂²; Cov , i,t = 0 dan covarian i,t , R m,t = 0; Risiko sistematis dihitung dengan rumus: ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − − = ∑ ∑ − − n 1 t 2 m t m, n 1 t m t m, i t i, t R R R R R R B di mana: R i adalah rata-rata dari R i,t R m adalah rata-rata dari R m,t Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. Penelitian ini dilakukan selama 3 tiga bulan, yaitu dari bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. III.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa: pengertian survei sampel di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah- langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan Swasta di Bursa Efek Indonesia

1 50 110

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

7 90 121

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Total Asset Terhadap Harga Saham Dengan Beta Saham Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 43 129

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 2 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN DEVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11