BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. Penelitian ini
dilakukan selama 3 tiga bulan, yaitu dari bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.
III.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa: pengertian survei sampel di
mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah penelitian yang
sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-
langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data
terkumpul.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori penjelasan dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa: penelitian penjelasan menyoroti hubungan
antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya.
III.3 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2007, yaitu sebanyak 30 tiga
puluh perusahaan. Dalam pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Pada penelitian ini
kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan perbankan yang dipilih adalah bank konvensional.
b. Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan publik pada sektor perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2003 dan masih
terdaftar hingga tahun 2007. c. Laporan keuangan perusahaan yang diteliti tersedia lengkap dan telah
dipublikasikan setiap tahunnya dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, maka jumlah sampel yang diambil
berjumlah 21 dua puluh satu perusahaan. Sedangkan 9 sembilan bank yang tidak memenuhi kriteria pengambilan sampel karena adanya pencabutan ijin usaha bank,
pembekuan kegiatan usaha bank dan adanya akuisisi atau merger.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Daftar sampel perusahaan perbankan di Bursa efek Indonesia yang terpilih terdapat pada Tabel III.1
Tabel III.1 Daftar Perusahaan Sampel
No Kode
Nama Eminten Tanggal Berdiri
Tanggal Listing 1
BABP Bank Bumi Putera Indonesia Tbk
31 Juli 1989 15 Juli 2002
2 BBCA
Bank Central Asia Tbk 10 Agustus 1955
31 Mei 2000 3
BBIA Bank Buana Tbk
31 Agustu 1956 28 Juli 2000
4 BBNI
Bank Negara Indonesia Tbk 05 Juli 1946
20 November 1996 5
BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
18 Januari 1972 14 Desember 2000
6 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Tbk 16 Desember 1895
10 November 2003 7
BCIC Bank Century Tbk
30 Mei 1997 03 Juni 1997
8 BDMN
Bank Danamon Tbk 16 Juli 1956
08 Desember 1989 9
BEKS Bank Eksekutif Internasional Tbk
11 September 1992 22 Juni 2001
10 BKSW
Bank Kesawan Tbk 28 April 1913
21 November 2002 11
BMRI Bank Mandiri Tbk
20 Oktober 1998 14 Juli 2003
12 BNGA
Bank Niaga Tbk 26 September 1955
29 November 1989 13
BNII Bank Internasional Indonesia Tbk
15 Mei 1959 02 Oktober 1989
14 BNLI
Bank Permata Tbk 17 Desember 1954
15 Januari 1990 15
BSWD Bank Swadesi Tbk
28 September 1968 01 Mei 2002
16 BVIC
Bank Victoria Internasional Tbk 28 Oktober 1992
30 Juni 1999 17
LPBN Bank Lippo Tbk
11 Maret 1948 10 November 1989
18 MAYA
Bank Mayapada Tbk 07 September 1989
07 Agustus 1997 19
MEGA Bank Mega Tbk
15 April 1969 17 April 2000
20 NISP
Bank NISP Tbk 04 April 1941
20 Oktober 1994 21
PNBN Bank Pan IndonesiaTbk
17 Agustus 1971 29 Desember 1982
Sumber: Situs Resmi BEI, http:www.jsx.co.id
, 2008 data diolah
III.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder pada penelitian inibersumber dari Jakarta Stock Exchange monthly, JSX
Statistic dan Indonesian Capital Market Directory 2003-2007 yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia, yang memuat laporan keuangan tahunan dari setiap eminten serta dari
situs resmi Bursa Efek Indonesia http:www.jsx.co.id
. Data juga diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia
http:www.bi.go.id . Data yang digunakan merupakan
gabungan data antar perusahaan perbankan cross section dan data antar waktu time
series, yang disebut juga dengan pooling data.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia dan Bank
Indonesia, serta dokumen berupa buletin khusus yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia.
III.6 Hipotesis Pertama III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
III.6.1.1 Indentifikasi Variabel Hipotesis Pertama
Variabel-variabel yang akan diuji pada hipotesis pertama adalah: 1. Variabel Rasio Keuangan X variabel bebas yang terdiri dari:
X
1
= Non Performing Loan NPL X
2
= Capital Adequacy Ratio CAR X
3
= Return on Equity ROE
X
4
= Earning per Share EPS 2. Variabel Beta Saham Y Variabel terikat
III.6.1.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Definisi operasional variabel pada hipotesis pertama adalah: 1. Variabel Rasio Keuangan X yang terdiri dari rasio-rasio keuangan yaitu:
a. Non Performing Loan NPLX
1
NPL menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya dengan jalan mengadakan pergeseran atau penarikan kredit outstanding-nya untuk
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
memenuhi permintaan akan kredit lainnya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank tersebut mengalami kesulitan.
b. Capital Adequacy Ratio CARX
2
CAR mengukur seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank dan dana dari sumber-sumber di luar
bank seperti dana masyarakat, pinjaman dan sebagainya atau dengan kata lain adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung risiko. c. Return on Equity ROEX
3
ROE mengukur profitabilitas dari sisi modal investor atau dengan kata lain
untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
d. Earning per Share EPSX
4
EPS merupakan rasio yang menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dapat diklaim dengan setiap lembar saham. Semakin tinggi rasio EPS menunjukkan
bahwa semakin baik kinerja perusahaan. 2. Variabel Beta Saham Yvariabel terikat
Beta saham merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu saham terhadap return pasar yang dapat dicari dengan membuat regresi linear sederhana
antara keuntungan historis suatu saham sebagai variabel terikat dan keuntungan historis indeks pasar sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan
merupakan beta atau risiko sistematis
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Beta Saham
Y Mengukur volatilitas
volatility return suatu saham terhadap
return pasar
⎢⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
−
∑ ∑
− =
n 1
t m
t m,
n 1
t m
t m,
i t
i,
R R
R R
R R
Rasio
Rasio Keuangan
X NPL X
1
Menunjukkan kemampuan bank
dalam memenuhi likuiditasnya dengan
melakukan penarikan kredit outstanding-nya
untuk memenuhi permintaan kredit
lainnya
100 x
Kredit Total
macet diragukan
lancar kurang
Kredit +
+ Rasio
CAR X
2
Mengukur seberapa jauh seluruh aktiva
bank yang mengandung risiko
ikut dibiayai dari dana modal sendiri dan
sumber-sumber di luar bank atau dengan kata
lain adalah rasio untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang mengandung risiko
100 x
Risiko Menurut
Tertimbang Aktiva
Bank Modal
Rasio
ROE X
3
Mengukur berapa banyak keuntungan
yang menjadi hak pemilik modal sendiri
Biasa Saham
Ekuitas Bersih
Laba
Rasio
EPS X
4
Menunjukkan proporsi laba perusahaan yang
dapat diklaim dengan setiap lembar saham
Saham Jumlah
Bersih Laba
Rasio
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
III.6.2 Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis pertama ini adalah analisis regresi linear berganda. Suatu model regresi harus dapat
dipertanggungjawabkan, yaitu harus memenuhi kriteria BLUE Best Linear Unbiased Estimator . Bentuk model regresi linear berganda dalam hipotesis pertama ini adalah
sebagai berikut: Y = a + B
1
X
1
+ B
2
X
2
+ B
3
X
3
+ B
4
X
4
+ e di mana:
Y = Beta saham a = Konstanta
B
1-4
= Koefisien regresi X
1
= Non Performing Loan NPL X
2
= Capital Adequacy Ratio CAR X
3
= Return on Equity ROE X
4
= Earning per Share EPS e = Error of Term
Analisis data hipotesis pertama dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 13,0 dengan menggunakan tingkat kepercayaan
convidence interval sebesar 95 dan tingkat toleransi kesalahan
α
5. Pengujian hipotesis pertama menggunakan pengujian secara simultan atau uji
F adalah untuk menguji apakah semua variabel bebas atau dependen dalam model
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Nilai statistik F dihitung dengan formula sebagai berikut:
F =
MSE MSR
= k
- SSEn
SSRk
di mana: SSR = sum of square due to regression =
∑ ;
2
y i
Y −
∧
SSE = sum of squares error = ∑
;
2 i
i
Y Y
∧
−
n = jumlah observasi; k = jumlah parameter termasuk intersep dalam model;
MSR = mean squares due to regression MSE = mean of squares due to error.
Hipotesis yang akan diuji ditulis sebagai berikut: H
o
: B
1
, B
2
, B
3
, B
4
, = 0 Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning
per Share EPS secara serempak atau simultan tidak berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
H
a
: B
1
, B
2
, B
3
, B
4
, ≠ 0 Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan
NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS secara serempak atau simultan berpengaruh terhadap beta
saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel,
dengan ketentuan jika nilai F
hitung
lebih besar dari nilai F
tabel
atau signifikansi F
hitung
lebih kecil dari
α
0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas independent variable dalam model mempengaruhi variabel terikat
dependent variable. Demikian pula sebaliknya, apabila F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Artinya bahwa variabel bebas dalam model secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat.
Selanjutnya pengujian secara parsial atau uji t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas atau independen secara individual berpengaruh atau tidak
terhadap variabel terikat atau dependen. Nilai statistik t dihitung dengan formula sebagai berikut:
t = b
i
- 0S = b
i
S dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians atau S
2
diperoleh dari:
S
2
=
k -
n SSE
di mana: n = jumlah observasi
k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersep. Hipotesis yang akan diuji ditulis sebagai berikut:
H
o
: B
i
= 0, Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
secara parsial berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
H
a
: B
i
≠ 0, Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Earning ROE, dan Earning per Share
EPS secara parsial berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak digunakan uji t atau t-student, dengan ketentuan jika t
hitung
lebih besar dari t
tabel
atau signifikansi t
hitung
lebih kecil dari
α
0,05 dibagi dua maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas independent variable dalam model secara parsial mempengaruhi variabel terikat dependent variable. Demikian
pula sebaliknya apabila t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak. Artinya bahwa secara parsial variabel bebas dalam model tidak mempengaruhi
variabel terikat.
III.6.3 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama III.6.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Analisis grafik juga
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
dilakukan dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal.
Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa: uji statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Sminov, dimana jika angka signifikansi yang ditunjukkan dalam
tabel lebih kecil dari alpha 5 maka dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya jika angka signifikan di dalam tabel lebih
besar dari alpha 5 maka data sudah memenuhi asumsi normalitas.
III.6.3.2 Uji Multikolonieritas
Menurut Gujarati 2008 bahwa: satu dari asumsi model linear klasik adalah tidak adanya multikolonieritas di antara variabel yang menjelaskan yaitu di
antara variabel independen. Diinterpretasikan secara luas multikolonieritas berhubungan dengan situasi di mana ada hubungan linear baik yang pasti atau
mendekati pasti diantara variabel independen.
Sedangkan Ghozali 2005 menyatakan bahwa: model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat
gejala ini dapat diukur dengan nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerane 0.10 atau sama dengan nilai
VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat
kolomieritas 0,95.
III.6.3.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Gujarati 2008 bahwa: suatu asumsi kritis dari model regresi linear klasik adalah bahwa gangguan u
i
semuanya mempunyai varians yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, kita mempunyai heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas tidak merusak sifat ketidakbiasan dan konsisten dari penaksir OLS. Tetapi penaksir ini tidak lagi mempunyai varians minimum
atau efisien. Dengan perkataan lain, mereka tidak lagi BLUE. Penaksir BLUE diberikan oleh metode kuadrat terkecil tertimbang.
Sedangkan Ghozali 2005 meyatakan bahwa: untuk mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik
Plot dan uji Park. Menurut uji Park bahwa varians s
2
merupakan fungsi dari
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
variabel-variabel bebas. Uji ini dilakukan menguadratkan nilai residual u
2 i
dari model kemudian kuadrat nilai residual dilogaritmakan Lnu
2 i
. Kemudian nilai logaritma dari kuadrat residual dimasukkan sebagai variabel terikat
dalam persamaan regresi yang baru. Jika angka signifikansi t yang diperoleh dari persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5 maka dikatakan
tidak terdapat heteroskedastisitas dalam data model, Sebaliknya jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari alpha 5 maka dapat dikatakan
terdapat heteroskedastisitas dalam data model.
III.6.3.4 Uji Autokorelasi
Menurut Supranto 2007 bahwa: di dalam model regresi, dianggap bahwa kesalahan pengganggu
i
,
i
= 1,2,....,n merupakan variabel acak yang bebas. Dengan perkataan lain, kesalahan observasi yang berikutnya diperoleh secara
bebas terhadap kesalahan sebelumnya. Artinya, E
i i+i
= 0, untuk semua i dan semua r
≠ 0. Apabila terjadi autokorelasi, data asli harus ditransformasikan terlebih dahulu untuk menghilangkannya. Cara pengujiannya dilakukan
dengan menggunakan Statistik
d
Durbin-Watson The Durbin-Watson
d
Statistic. Untuk menguji apakah ada autokorelasi negatif atau tidak, digunakan 4 –
d
sebagai pengganti d. Apabila 4 –
d
d
l
, tolak H yang
menyatakan bahwa tidak ada otokorelasi negatif. Apabila 4 - d d
u
, tidak menolak H
o
yang menyatakan tidak ada autokorelasi negatif. Selanjutnya apabila d
l
4 –
d
d
u
, hasil pengujian tidak dapat disimpulkan.
III.7 Hipotesis Kedua
III.7.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua III.7.1.1 Indentifikasi Variabel Hipotesis Kedua
Variabel-variabel yang akan diuji pada hipotesis kedua adalah: 1. Variabel Total Aset X variabel bebas
2. Variabel Beta Saham Y variabel terikat
III.7.1.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Definisi operasional variabel pada hipotesis kedua adalah: 1. Variabel Total Aset TA variabel bebas
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Total sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi dimasa depan yang diharapkan akan diperoleh
perusahaan. 2. Variabel Beta Saham Y variabel terikat
Beta saham merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu saham terhadap return pasar yang dapat dicari dengan membuat regresi keuntungan
historis suatu saham sebagai variabel terikat dan keuntungan historis indeks pasar sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan merupakan beta atau
risiko sistematis. Tabel III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Beta Saham
Y Mengukur volatilitas return
suatu saham terhadap return pasar
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
−
∑ ∑
− −
n 1
t 2
m t
m, n
1 t
m t
m, i
t i,
R R
R R
R R
Skala
Total Aset X
Total sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari manfaat
ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh
perusahaan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap
Skala
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah
III.7.2 Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis kedua ini adalah analisis regresi linear sederhana.
Menurut Mason dan Lind 2006 bahwa: dalam model regresi linear harus memenuhi asumsi pokok pokok yaitu: 1. Untuk setiap nilai X, ada
sekumpulan nilai Y yang menyebar normal, 2. Semua nilai tengah distribusi normal Y terletak pada garis regresi, 3. Deviasi standar distribusi-distribusi
normal ini sama. 4. Nilai-nilai Y secara statistik saling bebas. Artinya bahwa
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
pada pemilihan sampel, nilai Y yang terpilih untuk suatu X tertentu tidak tergantung pada nilai Y untuk nilai X yang lainnya.
Bentuk model regresi linear sederhana dalam hipotesis kedua ini adalah sebagai berikut:
Y = a + BX + e di mana:
Y = Beta saham a = Konstanta
B = Koefisien regresi X = Total Aset
e = Error of Term Analisis data hipotesis kedua dilakukan dengan bantuan Statistical Package
for Social Sciences SPSS versi 13,0 dengan menggunakan tingkat kepercayaan convidence interval sebesar 95 dan tingkat toleransi kesalahan
α
5.
III.7.3 Pengujian Hipotesis Kedua Menurut Gujarati 2008 bahwa: untuk mengetahui sebaik mana garis regresi
sampel mencocokkan data digunakan uji r² yang merupakan suatu ukuran “kebaikan-suai” goodness of fit. r² mengatakan pada kita proporsi variasi
dalam variabel tak bebas yang dijelaskan oleh variabel terikat dan karenanya memberikan suatu ukuran keseluruhan mengenai sejauh mana variasi dalam
satu variabel menentukan variasi dalam variabel lain.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN