METODOLOGI PENELITIAN Tapi Anda Sari, SE. M.Si. Ak 4. Drs. HB. Tarmizi SU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jakarta Stock Exchange Building, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190. Penelitian ini dilakukan selama 3 tiga bulan, yaitu dari bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008. III.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan menggunakan sampel dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa: pengertian survei sampel di mana informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nazir 2005 bahwa: metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah- langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori penjelasan dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa: penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. III.3 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2007, yaitu sebanyak 30 tiga puluh perusahaan. Dalam pengambilan sampel digunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Pada penelitian ini kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan perbankan yang dipilih adalah bank konvensional. b. Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan publik pada sektor perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan tahun 2003 dan masih terdaftar hingga tahun 2007. c. Laporan keuangan perusahaan yang diteliti tersedia lengkap dan telah dipublikasikan setiap tahunnya dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, maka jumlah sampel yang diambil berjumlah 21 dua puluh satu perusahaan. Sedangkan 9 sembilan bank yang tidak memenuhi kriteria pengambilan sampel karena adanya pencabutan ijin usaha bank, pembekuan kegiatan usaha bank dan adanya akuisisi atau merger. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Daftar sampel perusahaan perbankan di Bursa efek Indonesia yang terpilih terdapat pada Tabel III.1 Tabel III.1 Daftar Perusahaan Sampel No Kode Nama Eminten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 BABP Bank Bumi Putera Indonesia Tbk 31 Juli 1989 15 Juli 2002 2 BBCA Bank Central Asia Tbk 10 Agustus 1955 31 Mei 2000 3 BBIA Bank Buana Tbk 31 Agustu 1956 28 Juli 2000 4 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 05 Juli 1946 20 November 1996 5 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 18 Januari 1972 14 Desember 2000 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 16 Desember 1895 10 November 2003 7 BCIC Bank Century Tbk 30 Mei 1997 03 Juni 1997 8 BDMN Bank Danamon Tbk 16 Juli 1956 08 Desember 1989 9 BEKS Bank Eksekutif Internasional Tbk 11 September 1992 22 Juni 2001 10 BKSW Bank Kesawan Tbk 28 April 1913 21 November 2002 11 BMRI Bank Mandiri Tbk 20 Oktober 1998 14 Juli 2003 12 BNGA Bank Niaga Tbk 26 September 1955 29 November 1989 13 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 15 Mei 1959 02 Oktober 1989 14 BNLI Bank Permata Tbk 17 Desember 1954 15 Januari 1990 15 BSWD Bank Swadesi Tbk 28 September 1968 01 Mei 2002 16 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk 28 Oktober 1992 30 Juni 1999 17 LPBN Bank Lippo Tbk 11 Maret 1948 10 November 1989 18 MAYA Bank Mayapada Tbk 07 September 1989 07 Agustus 1997 19 MEGA Bank Mega Tbk 15 April 1969 17 April 2000 20 NISP Bank NISP Tbk 04 April 1941 20 Oktober 1994 21 PNBN Bank Pan IndonesiaTbk 17 Agustus 1971 29 Desember 1982 Sumber: Situs Resmi BEI, http:www.jsx.co.id , 2008 data diolah III.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder pada penelitian inibersumber dari Jakarta Stock Exchange monthly, JSX Statistic dan Indonesian Capital Market Directory 2003-2007 yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia, yang memuat laporan keuangan tahunan dari setiap eminten serta dari situs resmi Bursa Efek Indonesia http:www.jsx.co.id . Data juga diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia http:www.bi.go.id . Data yang digunakan merupakan gabungan data antar perusahaan perbankan cross section dan data antar waktu time series, yang disebut juga dengan pooling data. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 III.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia, serta dokumen berupa buletin khusus yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia. III.6 Hipotesis Pertama III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama III.6.1.1 Indentifikasi Variabel Hipotesis Pertama Variabel-variabel yang akan diuji pada hipotesis pertama adalah: 1. Variabel Rasio Keuangan X variabel bebas yang terdiri dari: X 1 = Non Performing Loan NPL X 2 = Capital Adequacy Ratio CAR X 3 = Return on Equity ROE X 4 = Earning per Share EPS 2. Variabel Beta Saham Y Variabel terikat III.6.1.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Definisi operasional variabel pada hipotesis pertama adalah: 1. Variabel Rasio Keuangan X yang terdiri dari rasio-rasio keuangan yaitu: a. Non Performing Loan NPLX 1 NPL menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya dengan jalan mengadakan pergeseran atau penarikan kredit outstanding-nya untuk Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 memenuhi permintaan akan kredit lainnya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank tersebut mengalami kesulitan. b. Capital Adequacy Ratio CARX 2 CAR mengukur seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank dan dana dari sumber-sumber di luar bank seperti dana masyarakat, pinjaman dan sebagainya atau dengan kata lain adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko. c. Return on Equity ROEX 3 ROE mengukur profitabilitas dari sisi modal investor atau dengan kata lain untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. d. Earning per Share EPSX 4 EPS merupakan rasio yang menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dapat diklaim dengan setiap lembar saham. Semakin tinggi rasio EPS menunjukkan bahwa semakin baik kinerja perusahaan. 2. Variabel Beta Saham Yvariabel terikat Beta saham merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu saham terhadap return pasar yang dapat dicari dengan membuat regresi linear sederhana antara keuntungan historis suatu saham sebagai variabel terikat dan keuntungan historis indeks pasar sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan merupakan beta atau risiko sistematis Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Indikator Pengukuran Beta Saham Y Mengukur volatilitas volatility return suatu saham terhadap return pasar ⎢⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − − ∑ ∑ − = n 1 t m t m, n 1 t m t m, i t i, R R R R R R Rasio Rasio Keuangan X NPL X 1 Menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditasnya dengan melakukan penarikan kredit outstanding-nya untuk memenuhi permintaan kredit lainnya 100 x Kredit Total macet diragukan lancar kurang Kredit + + Rasio CAR X 2 Mengukur seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri dan sumber-sumber di luar bank atau dengan kata lain adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko 100 x Risiko Menurut Tertimbang Aktiva Bank Modal Rasio ROE X 3 Mengukur berapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri Biasa Saham Ekuitas Bersih Laba Rasio EPS X 4 Menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dapat diklaim dengan setiap lembar saham Saham Jumlah Bersih Laba Rasio Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 III.6.2 Model Analisis Data Hipotesis Pertama Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis pertama ini adalah analisis regresi linear berganda. Suatu model regresi harus dapat dipertanggungjawabkan, yaitu harus memenuhi kriteria BLUE Best Linear Unbiased Estimator . Bentuk model regresi linear berganda dalam hipotesis pertama ini adalah sebagai berikut: Y = a + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 3 X 3 + B 4 X 4 + e di mana: Y = Beta saham a = Konstanta B 1-4 = Koefisien regresi X 1 = Non Performing Loan NPL X 2 = Capital Adequacy Ratio CAR X 3 = Return on Equity ROE X 4 = Earning per Share EPS e = Error of Term Analisis data hipotesis pertama dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 13,0 dengan menggunakan tingkat kepercayaan convidence interval sebesar 95 dan tingkat toleransi kesalahan α 5. Pengujian hipotesis pertama menggunakan pengujian secara simultan atau uji F adalah untuk menguji apakah semua variabel bebas atau dependen dalam model Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Nilai statistik F dihitung dengan formula sebagai berikut: F = MSE MSR = k - SSEn SSRk di mana: SSR = sum of square due to regression = ∑ ; 2 y i Y − ∧ SSE = sum of squares error = ∑ ; 2 i i Y Y ∧ − n = jumlah observasi; k = jumlah parameter termasuk intersep dalam model; MSR = mean squares due to regression MSE = mean of squares due to error. Hipotesis yang akan diuji ditulis sebagai berikut: H o : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , = 0 Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS secara serempak atau simultan tidak berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. H a : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , ≠ 0 Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS secara serempak atau simultan berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, dengan ketentuan jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel atau signifikansi F hitung lebih kecil dari α 0,05 maka H o ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas independent variable dalam model mempengaruhi variabel terikat dependent variable. Demikian pula sebaliknya, apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka H diterima dan H a ditolak. Artinya bahwa variabel bebas dalam model secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat. Selanjutnya pengujian secara parsial atau uji t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas atau independen secara individual berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat atau dependen. Nilai statistik t dihitung dengan formula sebagai berikut: t = b i - 0S = b i S dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians atau S 2 diperoleh dari: S 2 = k - n SSE di mana: n = jumlah observasi k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersep. Hipotesis yang akan diuji ditulis sebagai berikut: H o : B i = 0, Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Equity ROE dan Earning per Share EPS Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 secara parsial berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. H a : B i ≠ 0, Rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return on Earning ROE, dan Earning per Share EPS secara parsial berpengaruh terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata atau tidak digunakan uji t atau t-student, dengan ketentuan jika t hitung lebih besar dari t tabel atau signifikansi t hitung lebih kecil dari α 0,05 dibagi dua maka H o ditolak dan H a diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bebas independent variable dalam model secara parsial mempengaruhi variabel terikat dependent variable. Demikian pula sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka H o diterima dan H a ditolak. Artinya bahwa secara parsial variabel bebas dalam model tidak mempengaruhi variabel terikat. III.6.3 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama III.6.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Analisis grafik juga Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 dilakukan dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Menurut Ghozali 2005 menyatakan bahwa: uji statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Sminov, dimana jika angka signifikansi yang ditunjukkan dalam tabel lebih kecil dari alpha 5 maka dikatakan data tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan sebaliknya jika angka signifikan di dalam tabel lebih besar dari alpha 5 maka data sudah memenuhi asumsi normalitas. III.6.3.2 Uji Multikolonieritas Menurut Gujarati 2008 bahwa: satu dari asumsi model linear klasik adalah tidak adanya multikolonieritas di antara variabel yang menjelaskan yaitu di antara variabel independen. Diinterpretasikan secara luas multikolonieritas berhubungan dengan situasi di mana ada hubungan linear baik yang pasti atau mendekati pasti diantara variabel independen. Sedangkan Ghozali 2005 menyatakan bahwa: model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat gejala ini dapat diukur dengan nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF = 1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerane 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolomieritas 0,95. III.6.3.3 Uji Heterokedastisitas Menurut Gujarati 2008 bahwa: suatu asumsi kritis dari model regresi linear klasik adalah bahwa gangguan u i semuanya mempunyai varians yang sama. Jika asumsi ini tidak dipenuhi, kita mempunyai heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas tidak merusak sifat ketidakbiasan dan konsisten dari penaksir OLS. Tetapi penaksir ini tidak lagi mempunyai varians minimum atau efisien. Dengan perkataan lain, mereka tidak lagi BLUE. Penaksir BLUE diberikan oleh metode kuadrat terkecil tertimbang. Sedangkan Ghozali 2005 meyatakan bahwa: untuk mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plot dan uji Park. Menurut uji Park bahwa varians s 2 merupakan fungsi dari Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 variabel-variabel bebas. Uji ini dilakukan menguadratkan nilai residual u 2 i dari model kemudian kuadrat nilai residual dilogaritmakan Lnu 2 i . Kemudian nilai logaritma dari kuadrat residual dimasukkan sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru. Jika angka signifikansi t yang diperoleh dari persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5 maka dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam data model, Sebaliknya jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari alpha 5 maka dapat dikatakan terdapat heteroskedastisitas dalam data model. III.6.3.4 Uji Autokorelasi Menurut Supranto 2007 bahwa: di dalam model regresi, dianggap bahwa kesalahan pengganggu i , i = 1,2,....,n merupakan variabel acak yang bebas. Dengan perkataan lain, kesalahan observasi yang berikutnya diperoleh secara bebas terhadap kesalahan sebelumnya. Artinya, E i i+i = 0, untuk semua i dan semua r ≠ 0. Apabila terjadi autokorelasi, data asli harus ditransformasikan terlebih dahulu untuk menghilangkannya. Cara pengujiannya dilakukan dengan menggunakan Statistik d Durbin-Watson The Durbin-Watson d Statistic. Untuk menguji apakah ada autokorelasi negatif atau tidak, digunakan 4 – d sebagai pengganti d. Apabila 4 – d d l , tolak H yang menyatakan bahwa tidak ada otokorelasi negatif. Apabila 4 - d d u , tidak menolak H o yang menyatakan tidak ada autokorelasi negatif. Selanjutnya apabila d l 4 – d d u , hasil pengujian tidak dapat disimpulkan. III.7 Hipotesis Kedua III.7.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua III.7.1.1 Indentifikasi Variabel Hipotesis Kedua Variabel-variabel yang akan diuji pada hipotesis kedua adalah: 1. Variabel Total Aset X variabel bebas 2. Variabel Beta Saham Y variabel terikat III.7.1.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Definisi operasional variabel pada hipotesis kedua adalah: 1. Variabel Total Aset TA variabel bebas Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 Total sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi dimasa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan. 2. Variabel Beta Saham Y variabel terikat Beta saham merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return suatu saham terhadap return pasar yang dapat dicari dengan membuat regresi keuntungan historis suatu saham sebagai variabel terikat dan keuntungan historis indeks pasar sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan merupakan beta atau risiko sistematis. Tabel III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Indikator Pengukuran Beta Saham Y Mengukur volatilitas return suatu saham terhadap return pasar ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − − ∑ ∑ − − n 1 t 2 m t m, n 1 t m t m, i t i, R R R R R R Skala Total Aset X Total sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan Aktiva Lancar + Aktiva Tetap Skala Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah III.7.2 Model Analisis Data Hipotesis Kedua Model analisis data yang digunakan dalam hipotesis kedua ini adalah analisis regresi linear sederhana. Menurut Mason dan Lind 2006 bahwa: dalam model regresi linear harus memenuhi asumsi pokok pokok yaitu: 1. Untuk setiap nilai X, ada sekumpulan nilai Y yang menyebar normal, 2. Semua nilai tengah distribusi normal Y terletak pada garis regresi, 3. Deviasi standar distribusi-distribusi normal ini sama. 4. Nilai-nilai Y secara statistik saling bebas. Artinya bahwa Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008 pada pemilihan sampel, nilai Y yang terpilih untuk suatu X tertentu tidak tergantung pada nilai Y untuk nilai X yang lainnya. Bentuk model regresi linear sederhana dalam hipotesis kedua ini adalah sebagai berikut: Y = a + BX + e di mana: Y = Beta saham a = Konstanta B = Koefisien regresi X = Total Aset e = Error of Term Analisis data hipotesis kedua dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 13,0 dengan menggunakan tingkat kepercayaan convidence interval sebesar 95 dan tingkat toleransi kesalahan α 5. III.7.3 Pengujian Hipotesis Kedua Menurut Gujarati 2008 bahwa: untuk mengetahui sebaik mana garis regresi sampel mencocokkan data digunakan uji r² yang merupakan suatu ukuran “kebaikan-suai” goodness of fit. r² mengatakan pada kita proporsi variasi dalam variabel tak bebas yang dijelaskan oleh variabel terikat dan karenanya memberikan suatu ukuran keseluruhan mengenai sejauh mana variasi dalam satu variabel menentukan variasi dalam variabel lain. Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan Swasta di Bursa Efek Indonesia

1 50 110

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

7 90 121

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Total Asset Terhadap Harga Saham Dengan Beta Saham Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 43 129

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 2 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 13

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

PENDAHULUAN PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 8

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN DEVIDEN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11