CAR diformulasikan secara matematis sebagai berikut: CAR =
ATMR Risiko
Menurut Tertimbang
Aktiva Bank
Modal x 100
Perhitungan kebutuhan modal didasarkan pada ATMR. Menurut Widjarnarko 1997 menyatakan bahwa: ATMR dalam perhitungan ini mencakup baik
aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen dan atau
komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga. Terhadap masing- masing jenis aktiva tersebut ditetapkan bobot risiko yang besarnya didasarkan
pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau bobot risiko yang didasarkan pada golongan nasabah, penjamin, atau sifat barang jaminan.
II.2.3 Return on Equity ROE
Body et al 2003 menyatakan bahwa: ROE merupakan salah satu dari dua dasar untuk menentukan tingkat pertumbuhan laba perusahaan. Kadang cukup
wajar untuk berasumsi bahwa ROE perusahaan di masa depan akan mendekati ROE masa lalunya, tetapi ROE yang tinggi di masa lalu tidak berarti bahwa
ROE perusahaan di masa depan juga tinggi. ROE yang menurun, di sisi lain, merupakan bukti bahwa investasi baru perusahaan menawarkan ROE yang
lebih rendah dibandingkan investasinya di masa lalu. Hal penting bagi analisis sekuritas bukanlah untuk menerima nilai historis sebagai indikator nilai masa
depan. Data dari masa lalu mungkin memberikan informasi tentang kinerja masa depan, tetapi analis harus selalu memantau kinerja masa depan. ROE
semakin tinggi maka semakin baik produktifitas modal sendiri dalam memperoleh laba.
Menurut Rose 2003 menyatakan bahwa: ROE is a measure of the rate of
return following to the bank’s shareholders. It approximates the net benefit that the stockholders have received from investing their capital in the bank i.e., placing their
funds at risk in the hope of earning a suitable profit.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
ROE diformulasikan secara matematis sebagai berikut: ROE =
biasa Saham
Ekuitas Bersih
Laba
II.2.4 Earning per Share EPS
Menurut Mamduh dan Hanafi 2005 menyatakan bahwa: salah satu angka yang dipertimbangkan oleh analis adalah Earning per Share EPS. Informasi
EPS suatu peusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu
perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan besarnya EPS perusahaan
bersangkutan dalam laporan keuangannya, besarnya EPS dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan rugi laba perusahaan.
Jones 2004 menyatakan bahwa: the EPS that investors use to value stocks is the future expected EPS. Current sotck price is a function of future earnings
estimates and the PE ratio, not the past. If ivestors knew what the EPS for a particular company would be next year, they could avhieve good results in the
market.
Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
EPS =
Saham Jumlah
Bersih Laba
II.3 Total Aset