penelitian dari Mohamed dan Abdullah 2003 serta penelitian dari Jahankhani dan Lynge 1980 bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap Beta Saham.
IV.4.2 Pembahasan Hipotesis Kedua
Sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yaitu Total Aset menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel terikatnya Beta Saham. Nilai koefisien determinasi R² dapat dilihat pada Tabel IV.10.
Tabel IV.10 Hasil Uji Hipotesis Kedua
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.419a .175
.167 .5410872395994
a Predictors: Constant, Total Aset
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Nilai R² yang dihasilkan adalah 0,175 atau sebesar 17,5 yang berarti bahwa kemampuan variabel bebas yaitu Total Aset dalam menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel terikatnya Beta Saham sebesar 17,5 sedangkan sisanya 1-R
2
= e sebesar 82,5 adalah variabel lain yang tidak terungkap tidak diteliti. Nilai R² yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel bebas independent
variable dalam menjelaskan variasi variabel terikat dependent variable sangat terbatas.
Tabel IV.11 Hasil Uji F Hipotesis Kedua
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
1 Regression
6.408 1
6.408 21.887 .000a
Residual 30.156
103 .293
Total 36.564
104 a Predictors: Constant, Total Aset
b Dependent Variable: Beta Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Pengambilan keputusan untuk hipotesis kedua dilakukan dengan uji F dimana kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Terima H
o
jika F
hitung
F
tabel
pada
α
= 5 Terima
H
a
tolak H
o
jika F
hitung
F
tabel
pada
α
= 5 Dari Tabel IV.11 diperlihatkan bahwa nilai F
hitung
= 21,887 dan F
tabel
= 3,9245 sehingga F
hitung
lebih besar dari F
tabel
dan nilai signifikansi F
hitung
adalah 0,000 lebih kecil dari nilai
α
0,05. Keputusan yang diambil adalah H
o
ditolak dan H
a
diterima. Hal ini berarti bahwa Total Aset berpengaruh high significant terhadap Beta Saham
perbankan di Bursa Efek Indonesia. Tabel IV.12 Hasil Uji t Hipotesis Kedua
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
.472 .065
Total Aset 3.49E-015
.000 .419
a Dependent Variable: Beta Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Dari Tabel IV.12 diperlihatkan bahwa nilai konstanta sebesar 0,472 dan nilai koefisien variabel Total Aset adalah 0,00000000000000349. Maka model regresi
untuk hipotesis kedua adalah sebagai berikut: Y = 0,472 + 0,00000000000000349X + e
di mana:
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
Y = Beta Saham a = Konstanta
X = Total Aset B = Koefisien regresi
e = Error of Term Dari persamaan regresi linier sederhana di atas menunjukkan bahwa apabila
nilai vaiabel Total Aset sama dengan nol, maka Beta Saham adalah sebesar 0,472. Hal ini berarti bahwa pengaruh rata-rata semua variabel yang tidak terungkap tidak
diteliti terhadap Beta Saham adalah 0,472. Koefisien vaiabel Total Aset adalah 0,00000000000000349 yang berarti bahwa bila Total Aset naik sebesar 1 satu
trilyun rupiah maka Beta Saham akan naik sebesar 0,00349. Total AsetAktiva adalah total sumber daya perusahaan yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan. Dari hasil uji t pada Tabel IV.12
bahwa Total Asetaktiva sebagai ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif dengan beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti bahwa semakin
besar jumlah Total AsetAktiva saldo pinjaman memiliki porsi yang paling besar pada aktiva perusahaan perbankan maka semakin tinggi risiko sistematis yang diukur
dengan koefisien Beta Saham. Hasil Penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Beaver et al 1970 dan Tandelilin 1997 bahwa Total Aset berpengaruh signifikan
terhadap Beta Saham.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama secara simultan dimana rasio keuangan yang terdiri dari Non Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, Return
on Equity ROE dan Earning per Share EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Beta Saham perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berarti bahwa
rasio keuangan berpengaruh atau menentukan pola pergerakan Beta Saham perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2003 sampai dengan 2007, dan secara
parsial variabel NPL, CAR dan EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2003 sampai dengan 2007.
Hanya variabel ROE yang tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap beta saham perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2003 sampai dengan 2007.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua dengan melakukan uji secara simultan, Total Aset memilik pengaruh high significant terhadap Beta Saham perbankan di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini berarti bahwa Total Aset sangat berpengaruh atau sangat menentukan pola pergerakan Beta Saham perbankan di Bursa Efek Indonesia
periode 2003 sampai dengan 2007.
Mediati Sa`adah: Analisis Rasio Keuangan Dan Total Aset Terhadap Beta Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, 2008. USU e-Repository © 2008