Karakteristik Pelayanan Publik. PengertianDefinisi Kualitas Pelayanan.

Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkaninginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.

B. Sistem Pelayanan.

Sistem pelayanan umum sebenarnya merupakan satu kesatuan faktor yang dibutuuhkan dalam terselenggaranya suatu pelayanan umum. Sistem pelayanan umum ini terdiri dari empat faktor diantaranya sebagai berikut: 1. Sistem, Prosedur dan Metode, yaitu dalam pelayanan umum perlu adanya sistem informasi, prosedur dan metode yang mendukung kelancaran dalam memberikan pelayanan. 2. Personil, terutama ditekankan pada perilaku aparatur. Dalam pelayanan umum aparatur pemerintah selaku personil pelayanan harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap kritik dari pelanggan atau masyarakat. 3. Sarana dan Prasarana, dalam pelayanan umum diperlukan peralatan dan ruang kerja serta fasilitas pelayanan umum misalnya ruang tunggu dan tempat parkir yang memadai. 4. Masyarakat sebagai pelanggan, dalam pelayanan umum masyarakat sebagai pelanggan sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan maupun perilakunya. Moenir 2010:47.

C. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan didalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sarana dan Prasarana tentu perlu diperhatikan lebih guna menunjang transportasi. Bentuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut: 1 Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data pengukuran kemajuan atas objek program atau memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan memberikan nilai tambah. 2 Evaluasi adalah mempelajari kejadian, memberikan solusi untuk suatu masalah, rekomendasi yang harus dibuat menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki data dasar untuk dilakukan analisis dan dikhawatirkan akan mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring. 3 Rehabilitasi merupakan tindak lanjut dari proses monitoring dan evaluasi sebagai bentuk tindakan nyata dari berjalannya suatu proses pemeliharaan sarana dan prasarana. Dinas Perhubungan banyak memiliki program di dalam membangun sarana dan prasarana sehingga banyak fasilitas yang sudah dibangun tidak terawat dengan baik. Dinas Perhubungan terkesan hanya membangun fasililas yang ada tetapi tidak memelihara fasilitas tersebut untuk kemudahan jaringan transportasi darat di Kota Medan.

D. Transportasi.

Secara generik transportasi berarti pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ketempat lain. Menurut Nasution 2004:13 transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan transportasi diakhiri. Dalam hubungan ini terlihat bahwa unsur-unsur transportasi meliputi: a ada muatan yang diangkut, b tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya, c ada jalanan yang dapat dilalui, d ada terminal asal dan terminal tujuan dan e sumber daya manusia dan organisai atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut. Moda transportasi darat akan lebih mendalam dibahas dalam karya tulis ini, kemudian lebih dikenal dengan istilah Lalu Lintas Angkutan Jalan, menurut Undang-Undang nomor 22 Tahun