b. Manfaat Ekonomi.
Manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan. Sumber daya ini perlu diolah melalui proses
produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan
dari kegiatan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
c. Manfaat Politik.
Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi memegang peranan penting. Beberapa manfaat politik transportasi adalah:
a Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan
meniadakan isolasi b
Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas secara merata.
c Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien
untuk memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional. d
Sistem transportasi yang efisien memungkinkan perpindahan penduduk dari daerah bencana.
d. Manfaat Fisik.
Transportasi mendukung perkembangan kota dan wilayah sebagai sarana penghubung. Rencana tata guna lahan kota harus didukung secara langsung
oleh rencana pola jaringan jalan yang merupakan rincian tata guna lahan yang direncanakan. Pola jaringan jalan yang baik akan mempengaruhi
perkembangan kota sesuai dengan rencana tata guna lahan.
F. Permasalahan Transportasi Perkotaan.
Secara umum permasalahan transportasi di perkotaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Saran dan prasarana lalu lintas masih terbatas.
2. Manajemen lalu lintas belum berfungsi secara optimal.
3. Pelayanan angkutan umum penumpang belum memadai.
4. Disiplim pemakai masih rendah.
Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi di perkotaan dikarenakan: 1.
Meningkatnya aktivitas ekonomi kurang terlayani oleh angkutan umum yang memadai.
2. Semakin meningkatnya daya beli dan tingkat privacy yang tidak bisa
dilayani oleh angkutan umum. 3.
Meningkatnya harga tanah di pusat kota mengakibatkan tersebarnya lokasi pemukiman jauh dari pusat kota atau bahkan sampai keluar kota yang
tidak tercakup oleh jaringan layanan angkutan umum. 4.
Dibukanya jalan baru semakin merangsang penggunaan angkutan pribadi karena biasanya jalan baru tersebut belum terdapat jaringan layanan
angkutan umum pada saat itu. 5.
Tidak tersediannya angkutan lingkungan atau angkutan pengumpan yang menjembatani perjalanan sampai ke jalur utama layanan angkutan umum.
6. Kurang terjaminnya kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan tepat
waktu, kebutuhan akan lama perjalanan yang diderita dalam pelayanan angkutan umum.
Upaya mengatasi permasalahan transportasi sebagai berikut: 1.
Meredam atau memperkecil tingkat pertumbuhan kebutuhan akan transportasi.
2. Meningkatkan pertumbuhan prasarana transportasi itu sendiri, terutama
penanganan masalah fasilitas prasarana yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Memperlancar sistem pergerakan melalui kebijakan rekayasa manajemen
lalu lintas yang baik.
G. Upaya Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara untuk
Meningkatkan Pelayanan Transportasi.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi dikembangkan kebijakan yaitu :
A. Kebijakan Prioritas Pembangunan Perhubungan Darat
1. Manajemen dan peningkatan keselamatan Transportasi Darat.
2. Pemulihan kondisi jasa pelayanan angkutan jalan dan SDP sesuai dengan
standar pelayanan minimal. 3.
Pembinaan dan pengembangan angkutan perkotaan terutama dikota-kota besar diperioritaskan pada pengembangan angkutan massal berbasis jalan
raya, menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan keandalan angkutan umum.
4. Pelayanan keperintisan Angkutan Jalan dan Angkutan SDP.
5. Prasarana transportasi ASDP diprioritaskan pada pengembangan armada
angkutan SDP, Rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana
transportasi SDP, pengembangan sarana SDP, serta penyediaan sarana bantu navigasi beserta fasilitas penyeberangan di pulau-pulau kecil dan di
kawasan perbatasan. B.
Kebijakan Infrasturtur Transportasi Darat 1.
Mempertahankan tingkat pelayanan transportasi darat. 2.
Melaksanakan konsolidasi melalui restrukturasi dan reformasi di bidang peraturan perundang-undangan, kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
SDM. 3.
Meningkatkan aksebilitasi masyarakat terhadap pelayanan jasa transportasi darat.
4. Meningkatkan kapasitas dan mendorong pengembangan teknologi
transportasi dalam rangka menjamin tersedianya pelayanan transportasi darat yang berkelanjutan dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
C. Kebijakan Pengembangan Angkutan Umum
1. Mendorong pengembangan angkutan umum massal berbasil bus BRT.
2. Mendorong penerapan pola subsidi insentif pembebasan bea masuk bagi
angkutan umum sebagai tanggung jawab pemerintah. 3.
Memacu peran serta Pemerintah Daerah dalam pengembangan angkutan massal.
4. Penerapan sistem Quality Licencing.
5. Mendorong penggunaan bahan bakar alternatif pada angkutan umum.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan keperintisan.