28 buah jeruk. Sedangkan perlakuan pemberian sipermetrin kontrol positif
menunjukkankematian sebanyak 10 larva. Selanjutnya perlakuan 28.125 ppm sebanyak 1 larva, 56.250 ppm sebanyak 5,25 larva, 112.500 ppm sebanyak
6,26 larva, 225.000 ppm sebanyak 9,810 larva, dan 450.000 ppm sebanyak 10 larva. Pada konsentrasi 28.125 ppm dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ekstrak
air daun pepaya sudah menyebabkan kematian untuk membunuh larva buah jeruk.Terlihat semakin tinggi konsentrasi ekstrak air daun pepaya maka semakin
tinggi jumlah kematian terhadap larva buah jeruk.
4.5 Hasil Analisa Data Hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3
Hasil UjiANOVA
ANOVA
jumlah_larva_mati Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 699.575
7 99.939
726.831 .000
Within Groups 4.400
32 .138
Total 703.975
39
Berdasarkan data pada tabel ANOVA diatas menunjukkan perbedaan signifikan nilai p0,05, hal ini berarti terlihat perbedaan bermakna delapan
kelompok perlakuan, maka dilakukan uji antar perlakuan dengan uji Tukey. Hasil analisis Tukey dapat dilihat pada Tabel 4.4, diperoleh bahwa rata-
rata jumlah kematian pada kolom subset 1 terdapat 2 nilai dari variabel kontrol negatif dan kelompok EADP 14.0625 ppm menujukkan tidak memiliki
perbedaan yang signifikan. Disimpulkan bahwa kelompok EADP 14.062,5 ppm tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan kontrol negatif yang tidak
menimbulkan kematian pada larva buah jeruk.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 4.4 Hasil UjiTukey
TukeyHSD
a
jumlah_larva_mati
perlakuan N
Subset for alpha = 0.05 1
2 3
4 5
Kontrol - 5
.0000 EADP 14.062,5 ppm
5 .0000
EADP 28.125 ppm 5
1.0000 EADP 56.250 ppm
5 5.2000
EADP 112.500 ppm 5
6.2000 EADP 225.000 ppm
5 9.8000
Kontrol + 5
10.0000 EADP 450,000 ppm
5 10.0000
Sig. 1.000
1.000 1.000
1.000 .988
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Kolom subset 2 menunjukkan terdapat kelompok EADP 28.125 ppm yang berbeda nyata dengan kelompok lain yang berada pada kolom subset 1, 3, 4 dan
5. Hal ini dapat dinyatakan bahwa kelompok dengan EADP 28.125 ppm memiliki potensi awal untuk menimbukan kematian pada larva buah jeruk.
Kolom subset 3 dan 4 menunjukkan terdapat kelompok EADP 56.250 ppm dan EADP 112.500 ppm yang berbeda nyata dengan kelompok lainnya.
Sedangkan pada kolom subset 5 terdapat 3 nilai dari variabel kontrol positif, EADP 225.000 ppm dan EADP 450.000 ppm, hal ini menyatakan bahwa rata-rata
jumlah kematian larva buah jeruk pada ketiga variabel tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa EADP 225.000 ppm
dan EADP 450.000 ppm memiliki potensi yang sama dengan kontrol positif yaitu sipermetrin 100grL dengan konsentrasi 0,5mlL. Dari data hasil uji statistik
dapat digambarkan lebih lanjut pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
30
4.6 Grafik Dosis Respon