Hasil Uji Perlakuan Ekstrak Air Daun Pepaya Pada Larva Buah Jeruk

26 air daun pepayadengan konsentrasi 28.125 ppm sebanyak 1 ekor, konsentrasi 56.250 ppm sebanyak 5 ekor, konsentrasi 112.500 ppm sebanyak 7ekor, konsentrasi 225.000 ppm sebanyak 10 ekor dan konsentrasi 450.000 ppm sebanyak 10 ekor.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Data Uji Pendahuluan Uji Perlakuan Ekstrak Air Daun Pepaya Pada Larva Buah Jeruk Kelompok Kematian Hewan Kontrol - Kontrol + 10 P1 1 P2 5 P3 7 P4 10 P5 10 Keterangan : a. kelompok kontrol negatif b. kelompok kontrol positif : diberi sipermetrin 100gL dosis 0,5ml1L c. kelompok perlakuan P1 : diberi EADP konsentrasi 28.125 ppm d. kelompok perlakuan P2 : diberi EADP konsentrasi 56.250 ppm e. kelompok perlakuan P3 : diberi EADP konsentrasi 112.500 ppm f. kelompok perlakuan P4 :diberi EADP konsentrasi 225.000 ppm g. kelompok perlakuan P5 : diberi EADP konsentrasi 450.000 ppm

4.4 Hasil Uji Perlakuan Ekstrak Air Daun Pepaya Pada Larva Buah Jeruk

Hasil uji perlakuan dengan 5 kali pengulangan dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Uji Perlakuan Ekstrak Air Daun Pepaya Pada Larva Buah Jeruk Pengulangan Kelompok perlakuan K- K+ 14.0625 28.125 56.250 112.500 225.000 450.000 1 10 1 5 6 10 10 2 10 1 5 7 9 10 3 10 1 5 6 10 10 4 10 1 6 5 10 10 5 10 1 5 7 10 10 Rata-rata ±SD ±0 10 ±0 ±0 1 ±0 5,2 ±0,44 6,2 ±0,83 9,8 ±0,44 10 ±0 Universitas Sumatera Utara 27 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kematian larva buah jeruk selama pemberian sediaan uji sesuai dengan konsentrasi yang ditentukan, yaitu kontrol negatif, sipermetrin kontrol positif, 14.062,5 ppm, 28.125 ppm,56.250 ppm, 112.500 ppm, 225.000 ppm, 450.000 ppm. Pada perlakuan 14.062,5 ppm dan kontrol negatif tidak terjadi kematian larva buah jeruk.Sedangkan pada perlakuan pemberian supermetrin kontrol positif terhadap 10 ekor larva buah jeruk menujukkan kematian setiap 5 kali pengulangan. Selanjutnya perlakuan 125 ppm,56.250 ppm, 112.500 ppm, 225.000 ppm, 450.000 ppm juga mengalami kematian larva buah jeruk dengan jumlah yang berbeda. Hasil rata-rata jumlah kematian larva buah jeruk yang diperoleh dari tiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini. Gambar 4.1 Diagram rata-rata jumlah kematian larva buah jeruk yang diperoleh dari tiap perlakuan sipermetrin kontrol positif, kontrol negatif, ekstrak air daun pepaya EADP 14.062,5 ppm, 28.125 ppm,56.250 ppm, 112.500 ppm, 225.000 ppm, 450.000 ppm. Berdasarkan diagram di atas menggambarkan bahwa diagram rata-rata pada kelompok 14.062,5 ppm dan kontrol negatif tidak menunjukkan kematian larva 1 5.25 6.26 9.810 10 10 2 4 6 8 10 12 Ju ml ah l arva yan g mat i kelompok perlakuan Keterangan: kontrol negatif EADP 14.062,5 ppm EADP 28.125 ppm EADP 56.250 ppm EADP 112.500 ppm EADP 225.000 ppm EADP 450.000 ppm kontrol positif Universitas Sumatera Utara 28 buah jeruk. Sedangkan perlakuan pemberian sipermetrin kontrol positif menunjukkankematian sebanyak 10 larva. Selanjutnya perlakuan 28.125 ppm sebanyak 1 larva, 56.250 ppm sebanyak 5,25 larva, 112.500 ppm sebanyak 6,26 larva, 225.000 ppm sebanyak 9,810 larva, dan 450.000 ppm sebanyak 10 larva. Pada konsentrasi 28.125 ppm dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ekstrak air daun pepaya sudah menyebabkan kematian untuk membunuh larva buah jeruk.Terlihat semakin tinggi konsentrasi ekstrak air daun pepaya maka semakin tinggi jumlah kematian terhadap larva buah jeruk.

4.5 Hasil Analisa Data Hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 4.3