Proses Metamorfosis Larva Buah Jeruk .1 Klasifikasi Larva Buah Jeruk

16

2.7.2 Proses Metamorfosis

Lalat buah yang banyak terdapat di Indonesia adalah dari genus Bactrocera dan salah satu jenis yang sangat penting dan ganas adalah Bactrocera dorsalis Hendel kompleks. Disebut B. dorsalis kompleks karena jenis ini diketahui sebagai B.papayae dan B. carambola, yang satu dengan lainnya sulit dibedakan secara kasat mata. B. dorsalis merupakan lalat buah yang bersifat polifag, mempunyai sekitar 26 jenis inang, seperti belimbing, jeruk, jambu biji, tomat, cabai merah, melon, apel, nangka kuning, mangga, dan jambu air. Selain merusak buah-buahan, seperti jatuhnya buah muda yang terserang, serangan hama ini juga menyebabkan buah menjadi busuk dan dihinggapi belatung Kardinan, 2011. Lalat buah termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna holometabola yaitu terdiri dari tahap telur, larva belatung, pupa kepompong, dan imago lalat dewasa.Lalat buah membutuhkan waktu siklus hidup dua sampai tiga minggu pada musim panas dan dapat mencapai dua bulan pada musim penghujan.Lalat buah Bactrocera memiliki sepasang sayap. Sayap yang berkembang adalah sayap bagian depan, sedangkan sayap bagian belakang mengecil dan berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. Struktur lalat buah dapat dikenali pada bagian subkosta, yang dibagian ujungnya membengkok ke depan pada hampir satu sudut yang tepat dan kemudian mengarah keluar Rahmawati, 2014. Lalat buah juga merupakan vektor bakteri Escherichia coli, penyebab penyakit pada manusia sehingga dapat dijadikan alasan untuk menghambat perdagangan Kardinan, 2011. Ciri-ciri penting lalat buah, mencakup ciri-ciri kepala yang terdiri dari antena, mata dan bercak pada muka biasa disebut dengan facial spot. Bagian Universitas Sumatera Utara 17 penting lain pada lalat buah adalah dorsum toraks yang terdiri dari dua bagian yaitu terminologi skutum atau mesonotum dorsum toraks atas dan skutelum dorsum toraks bawah. Sayap pada lalat buah ditandai dengan bentuk pola pembuluh sayap, yaitu costa pembuluh sayap sisi anterior, anal pembuluh sayap sisi posterior, cubitus pembuluh sayap utama, median pembuluh sayap tengah, radius pembuluh sayap radius, pembuluh sayap melintang.Bagian penting terakhir adalah abdomen, abdomen lalat buah terdiri dari ruas-ruas tergites Rahmawati, 2014. Lalat buah dewasa membutuhkan karbohidrat, asam amino, sterols, vitamin dan mineral yang cukup. Stadium lalat buah dewasa dapat hidup selama 1-3 bulan. Lalat buah dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 5 mm, dengan sayap berukuran 10 mm. Lalat buah dewasa antara jantan dan betina memiliki perbedaan di daerah posteriornya yaitu ovipositor. Ovipositor hanya dimiliki lalat buah betina untuk peletakan telur sedangkan jantan tidak. Ukuran ovipositor setelah mengalami pertumbuhan maksimal yaitu sepanjang 3 mm Rahmawati, 2014. Proses metamorfosis lalat buah dapat dilihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Metamorfosis Lalat BuahHerlinda, dkk., 2007. pupa telur larva Lalat dewasa Universitas Sumatera Utara 18 Fase awal lalat buah dewasa meletakkan telur-telurnya waktu pembentukan telur 2 - 7 hari yang berbentuk seperti pisang dibawah permukaan buah atau batang, dan akan menetas dua-tiga harikemudian. Satu ekor lalat betina Bactrocera dorsalis.Menghasilkantelur 1200-1500 butir.Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan berkelompok 2-15 butir.Seekor lalat betina dapat meletakkan telur 1-40 butirhari.Fase kedua menjadi larva waktu pembentukan larva 14 - 20 hari.Larva yang disebut sindat atau singgat ini kemudian mulai menggerogoti daging buah atau jaringan batang dan matang setelah tujuh sampai sepuluh hari. Larva terdiri dari tiga masa instar atau tiga kali proses penggantian kulit. Larva lalat buah yang bertipe asepala tidak mempunyai kepala yang berbentuk jelas ini mempunyai perilaku unik, yaitu mampu melompat, terutama ketika masuk ke instar ketiga, atau menjelang berpupa Norviarche, 2012. Fase ketiga larva kemudian berpupa di dalam tanah, di dalam 20 sebuah selubung.Masa pupa rata-rata 19 hari, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembaban tanah, yaitu umur pupa lebih pendek pada kelembaban lebih tinggi.Fase keempat menjadi Lalat buah dewasa waktu pembentukan 14 - 24 hari. Lalat dewasa betina akan meletakkan telurnya kembali pada jaringan tumbuhan yang cocok cukup nutrisi bagi keturunannya. lalat buah memilih buah yang mulai masak agar lebih mudah ditembus oleh ovipositor, memiliki kandungan gula yang mulai meningkat, kandungan air yang makin rendah, dan ukuran yang makin besar Norviarche, 2012. Universitas Sumatera Utara 19

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan penelitianmeliputi penyiapan bahan, hewan percobaan, pengujian aktifitas proteolitik enzim papain pada daun pepaya, pembuatan ekstrak air daun pepaya EADP, pembuatan larutan kontrol negatif, pengujian ekstrak air daun pepaya pada larva buah jeruk, pengamatan kematian larva buah jeruk. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA analisis variansi dan dilanjutkan dengan analisis Tukey HSD. Analisis statistik ini menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solutionversi 17 dengan taraf kepercayaan 95. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol plastik diameter 6 cm sebanyak 8 buah dengan diberi lubang ± 2 cm, kompor gas Miyako, blender Miyako, oven, alat-alat gelas, cawan porselin, spuit 1ml dan 3ml, kain flanel, botol semprot kaca 8 buah, pisau, timbangan listrik Diekson.

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan, yaitu daun pepaya Carica papaya L., akuades, detejen cair Dasi, Natrium bisulfit dan Sipermetrin 100 grL Mitrex. Universitas Sumatera Utara