Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

X2 Variabel Definisi Indikator Skala ROA Z Perbandingan laba bersih setelah pajak terhadap total aktiva Laba Bersih Setelah Pajak ×100 Total Aktiva Rasio

3.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberaoa jauh perubahan variabel dependen jika variabel independennya dimanipulasi.Sebelum melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melaukan uji asumsi klasik dan statistik deskriptif.

3.6.1. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan tujuan mengukur asosiasi atau keterikatan antarvariabel bebas.Terdapat 4 empat pengujian terkait uji asumsi klasih yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui keberadaan variabel pengganggu atau residual di dalam model regresi.Jika data normal, maka staistik yang dipergunakan adalah statistic parametric.Jika sebaliknya, maka statistic non parametriklah yang digunakan atau peneliti dapat melakukan treatment agar data normal. Universitas Sumatera Utara Dalam menguji normalitas data, peneliti menggunakan Kolgomorov Smirnov untuk menemukan distribusi residual. Jika sig atau p-value 0,05 maka data berdistribusi normal Ghozali, 2005:27 b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel dependen antara yang satu dengan yang lainnya. Erlina, 2007:107. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung multikolinearitas di dalamnya.Pengujian ini menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factors sebagai acuan adanya multikolinearitas.Jika nilai VIF lebih besar dari 2, maka telah terjadi multikolinearitas antara variabel independen. Di samping itu, sebuah model regresi dikatakan mengandung multikolinearitas apabila korelasi antara variabel independennya lebih besar dari 0,9. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat ketidaksamaan varians dari residual dalam model regrei dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik tidak diperbolehkan mengandung heteroskedastisitas. Terdapat beberapa cara dalam mengidentifikasi keterjadian heteroskedastisitas. Wulandari 2012:47 mengungkapkan salah satu cara mengidentifikasi heteroskedastisitas dalam model regresi adalah metode chart Diagram Scatterplot yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola beraturan gelombang, melebar kemudian menyempit, maka model regresi mengalami heteroskedastisitas. 2 Jika ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar ke atas dan bawah 0 pada sumbu Y, maka model tidak mengalami heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Menurut Algifari 2000:88 dalam Wulandari 2012:46 autokorelasi adalah korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang eenggunakan data time series. pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui keberadaan korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu. Pengujian autoorelasi dapat menggunakan Durbin-Watson Test Uji Durbin-Watson dengan keterangan pada table 3.3. Tabel 3.5. Tabel Durbin Watson Kondisi Nilai Ada autokorelasi D-W di bawah -2 Tidak ada autokorelasi D-W di antara -2 s.d. +2 Ada Autokorelasi Negatif D-W di atas 2+ Universitas Sumatera Utara

3.7.. Pengujian Hipotesis Penelitian 3.7.1. Pengujian Hipotesis Pertama H1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 49 63

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA MELALUI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 10 30

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

ABSTRAK Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 122