Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ukuran Perusahaan

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengaruh antara mekanisme Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaanterhadap Manajemen Laba? 2. Apakah profitabilitas memoderasi pengaruh hubungan Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaanterhadap Manajemen Laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh antara mekanisme Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaanterhadap Manajemen Laba. 2. Untuk menguji apakah profitabilitas dapat memoderasi hubungan antara Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai berikut: 1. Pentingnya penerapan Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan sehingga memberikan pengetahuan dalam mempertimbangkan aspek-aspek dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter saja 2. Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan tambahan literatur mengenai pengaruh mekanisme Corporate Governance dan Ukuran Perusahaanterhadap Manajemen Laba Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Laba

Manajemen laba adalah suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan Belkaoui, 2004. Definisi manajemen laba juga dikemukakan oleh Schipper dalam Belkaoui 2004 yang melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada proses pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan beberapa keuntungan pribadi. Scott 2006 mendefiniskan manajemen laba sebagai pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk tujuan spesifik. Sugiri dalam Agnes 2001 membagi definisi earning management menjadi dua, yaitu: 1 Definisi sempit, earningmanagement dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earning. 2 Definisi Luas, Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggungjawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajer dalam mengelola perusahaan mempunyai kebebasan untuk memilih dan menggunakan pilihan- pilihan yang tersedia sehingga termotivasi untuk memanipulasi pilihan tersebut dalam mencapai tingkat laba tertentu sesuai tujuan spesifik manajer walaupun laba yang dihasilkan tersebut tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang Universitas Sumatera Utara sebenarnya. Motivasi yang melatarbelakangi terjadinya praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajer menurut Scott dalam Wedari 2004, antara lain bonus purposes, political motivations, taxation motivations, pergantian CEO, Initial Public Offering IPO, dan pentingnya memberi informasikepada investor. Sulistyanto 2008: 211menyebutkan beberapa model dalammendeteksi manajemen laba yang diantaranya adalah The Healy Model, TheDe Angelo Model, The Modified JonesModel, Industry Adjusted Model, Beaverand Engel, dan The Cross-SectionalModels. Model yang digunakan dalampenelitian ini adalah Beaver and Engel. Copeland 1968 :10 mendefinisikan manajemen laba sebagai, “ some ability to increase or decrease reported net income at will ”. Ini berarti bahwa manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai dengan keinginan manajer. Menurut Schipper 1989 menyatakan bahwa manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa keuntungan privat sebagai lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut.Menurut Fischer dan Rozenzwig 1995 manajemen laba adalah tindakan manajer yang menaikkan menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Healy dan Wallen 1999 manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan judgement dalam laporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan, sehingga Universitas Sumatera Utara menyesatkan stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil yang berhubungan dengan kontrak yang tergantung pada angka akuntansi. Model perhitungannya adalah sebagai berikut: TA i.t = N i.t – CFO i.t ……………………………………………………...1 Nilai total accruals TA i.t diestimasi dengan persamaan regresi berganda sebagaiberikut: TA i.t A i.t-1 = α 1 1A i.t-1 + α 2 { ΔREV i.t – ΔREC i.t A i.t-1 } + α 3 PPE i.t A i.t-1 + e i.t ………………………………………………………………………..2 Persamaan total akrual diatas diestimasi dengan metode Ordinary Least Square OLS. Estimasi α 1 ,α 2 ,α 3 diperoleh dari regresi OLS tersebut dan digunakan untuk menghitung non-discretionaryaccrual sebagai berikut: NDA i.t = α 1 1A i.t-1 + α 2 { ΔREV i.t – ΔREC i.t A i.t-1 } + α 3 PPE i.t A i.t-1 ...3 Selanjutnya discretionary accruals DA dapat dihitung sebagai berikut: DA i.t = TA i.t A i.t-1 - NDA i.t ……………………………………………..4 Keterangan: DA i.t = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t NDA i.t = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t TA i.t = Total akruals perusahaan i pada periode ke t N i.t = Laba bersih perusahaan i pada periode ke t CFO i.t = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t A i.t-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 ΔREV i.t = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t PPE i.t = Aktiva tetap perusahaan i pada periode ke t ΔREC i.t = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t α = Koefisien regresi e = Error 2.2 . Good Corporate Governance Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Menurut Rahmawati dalam Putri 2006 Good Corporate Governance didefenisikan sebagai Universitas Sumatera Utara seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara lain fairness, transparency, accountability dan responsibility yang mengatur hubungan antar pemegang saham, manajemen, Direksi dan Komisaris, kreditur, karyawan serta stakeholders lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Sedangkan tujuan dari Good Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders . Menurut Rahmawati dalam Putri 2006 Pelaksanaan good corporate governance diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini : 1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value . 3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan deviden Pelaksanaan good corporate governance dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional.Prinsip-prinsip dasar ini diharapkan menjadi rujukan bagi para regulator pemerintah daam membangun framework bagi penerapan good corporate governance. Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI adalah sebagai berikut : 1. Fairness Kewajaran Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan Universitas Sumatera Utara informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading . 2. Transparansi Hak-hak para pemegang saham yang harus diberi informasi dengan benar dan tepat waktu mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan dan turut memperoleh bagian dari keuuntungan perusahaan. 3. Accountability Akuntablitas Tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif berdasarkan balance of power antara manajer, pemegang saham, Dewan Komisaris dan auditor. 4. Responsibility Responsibilitas Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta pemegang kepemtingan dalam menciptakan kesejahteraan. Brigham dan Erhardt 2005 menyatakan bahwa tata kelola perusahaandidefinisikan sebagai seperangkat aturan 4 dan prosedur yang menjamin manajer untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis nilai. Prinsip-prinsip tersebut dalam penerapannya dikenal dengan dengan istilah TARIF yaitu Transparency, Accountability,Responsibility, Independency dan Fairness . Menurut The World Bank dalam Siti 2004, corporate governance adalah standar aturan dan standar organisasi di bidang ekonomi yang mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur dan manajerserta pertanggungjawabannya Universitas Sumatera Utara terhadap investor pemegang saham dan kreditur. Penerapan GCG perbankan ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia PBI No.84PBI2006 tentang Pelaksanaan good corporate covernance bagi Bank Umum dan PBI No.814PBI2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.84PBI2006. Peraturan tersebut mengharuskan bank umum nasional menerapkan tata kelola dengan prinsip prinsip keterbukaan transparency , akuntabilitas accountability , pertanggungjawaban responsibility , independensi independency , dan kewajaran fairness . Peraturan tersebut juga menekankan pentingnya peran dewan komisaris dan direksi dalam menciptakan good corporate covernance serta pentingnyakegiatan check and balance dari pihak- pihak independen dengan pihak yang terkait dengan pemegang saham pengendali untuk meningkatkan pelaksanaan good corporate governance. Penerapan good corporate governance perbankan diproksikan oleh sebelas aspek yang terdiri dari: 1 tugas dan tanggung jawab komisaris 2 tugas dan tanggung jawab direksi 3 kelengkapan dan tugas komite 4 penanganan benturan kepentingan 5 fungsi kepatuhan 6 fungsi audit intern 7 fungsi audit ekstern 8 fungsi manajemen risiko dan pengendalian internal 9 penyediaan dana pihak terkait dan debitur besar 10 transparansi 11 rencana strategik.

2.2.1. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan Komisaris memiliki peran untuk memonitor kebijakan direksi.Peran komisaris ini diharapkan dapat meminimalisir permasalahan agensi yang muncul antara dewan direksi dan pemegang saham, sehingga kinerja yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara oleh perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.Dewan komisaris memegang peran penting dalam mengarahkan strategi dan mengawasi jalannya perusahaan serta memastikan bahwa para manajer benar-benar meningkatkan kinerja perusahaan sebagai bagian dari pencapaian perusahaan.Dewan komisaris merupakan inti dari Corporate Governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas Zehnder, 2000. Rumus Ukuran Dewan Komisaris Fahrizqi, 2010 UDK = ∑

2.2.2. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.hal tersebut menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan akan dapat menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, sehingga kinerja perusahaan semakin bagus Universitas Sumatera Utara Jensen, 1986.Penelitian Oleh Christiawan dan Tarigan 2007 menyebutkan bahwa : Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memilikisaham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Kepemilikan Manajerial diformulasikan sebagai berikut: Kepemilikan manajerial = x 100

2.3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar asset total yang dimiliki perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan menggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang dimilikinya. Semakin besar ukuran perusahaan, maka dapat dipastikan semakin besar juga dana yang dikelola dan semakin kompleks pula pengelolaannya. Perusahaan besar pada dasarnya mempunyai kekuatan finansial yang lebih besar dalam menunjang kinerja, tetapi disisi lain, perusahaan dihadapkan pada masalah keagenan yang lebih besar Darmawati, 2004. Hesti 2010 Uyun 2010 dalam Nurcahyo 2014 dalam penelitiannya menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dengan asset besar biasanya akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Hal ini akan menyebabkan perusahaan agar lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangannya. Perusahaan diharapkan agar selalu berusaha untuk menjaga stabilitas kinerja keuangan mereka.Pelaporan kondisi keuangan yang baik ini tentu tidak dapat dilakukan tanpa melalui kinerja yang baik dari semua lini perusahaan. Ukuran Universitas Sumatera Utara perusahaan merupakan rata-rata dari total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variable dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari biaya variable dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian Brigham dan Houston 2001. Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory controllability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan Mukhlasin, 2002.Sedangkan menurut Jones 1996, ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aktiva.Kesimpulannya, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.Fama dan French 1995 berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki nilai skala yang kecil cenderung kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar.Perusahaan berskala kecil hanya memiliki faktor-faktor pendukung untuk memproduksi barang dengan jumlah terbatas.Oleh karena itu, perusahaan dengan skala kecil mempunyai risiko yang lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Perusahaan dengan risiko yang besar biasanya menawarkan return yang besar untuk menarik investor. Ukuran Perusahaan menggunakan perhitungan logaritma natural dari total assets, yang diformulasikan sebagai berikut: Ukuran Perusahan Firm Size = LnTotal Asset x 100 Universitas Sumatera Utara

2.4. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 36 92

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 49 63

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA MELALUI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 10 30

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

ABSTRAK Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 122