25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bahan Baku Ekstrak
Penelitian  ini  digunakan  ekstrak  etanol  herba  selada  air  EEHSA  yang sama  dengan  ekstrak  dari  penelitian  sebelumnya  yang  berjudul  Ekstrak  Etanol
Selada  Air
Nasturtium  officinale
R.Br  Sebagai  Bahan  Baku  Pembuatan  Tablet Diuretika  Ginting,  dkk.,  2014  oleh  karena  itu  identifikasi  tumbuhan  tidak
dilakukan lagi. EEHSA disimpan di lemari pendingin dalam wadah tertutup rapat sehingga
EEHSA  terhindar  dari  kontaminasi  zat-zat  asing.  Penyimpanaan  di  lemari pendingin  bertujuan  untuk  mencegah  tumbuhnya  jamur,  mencegah  ekstrak
terkena  sinar  matahari  langsung.  Secara  organoleptik,  EEHSA  yang  disimpan tidak ada ditumbuhi kapang dan jamur.
4.2 Hasil Pengujian Toksisitas Subkronik
Pengujian efek toksik ekstrak etanol herba selada air
Nasturtium officinalle
R.Br
,
,  dilakukan  terhadap  mencit  jantan  dan  betina.  Dosis  ekstrak  etanol  herba selada  air  yang  digunakan:  25,  50,  dan  200  mgkgbb.  Pengamatan  dilakukan
selama  90  hari  meliputi  gejala  klinis,  berat  badan,  jumlah  makanan,  kematian hewan, kadar ALT, kadar AST dan histopatologi organ hati.
4.2.1 Hasil pengamatan gejala klinis
Pengamatan  gejala  klinis  dilakukan  3  jam  pertama  setelah  pemberian sediaan uji secara intensif namun tetap diamati dalam satu hari penuh, dilakukan
setiap hari selama 90 hari meliputi tremo,  salivasi, diare, lemas, dll dapat dilihat
pada Tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 4.1 Data hasil  pengamatan gejala toksik
Kelompok Tremor
Salivasi Diare
Lemas Perubahan
bulu Jalan
mundur Jalan
dengan perut
J B
J B
J B
J B
J B
J B
J B
K1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
K3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- K4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan : K1= kontrol CMC-Na 0.5, K2= dosis 25 mgkgbb, K3= dosis 50 mgkgbb, K4= dosis 200 mgkgbb, - = menunjukkan tidak adanya gejala, + =
menunjukkan adanya gejala, j= jantan, B= betina
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa ekstrak etanol herba selada air yang diberikan  secara  oral  pada  mencit  selama  90  hari  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok  dosis  25,  50  dan  200  mgkgbb  tidak  terdapat  gejala  toksik.    Konsep utama  toksikologi  adalah  tergantung  pada  dosis.  Suatu  zat  dapat  menimbulkan
efek  yang  tidak  diinginkan  berkaitan  dengan  dosis  yang  diberikan  yaitu  efek samping,  efek  merugikan  dan  efek  toksik  yang  dapat  diamati  dengan  parameter
gejala toksik Priyanto, 2009.
4.2.2 Hasil pengamatan berat badan
Penimbangan berat badan dilakukan setiap hari dari hari  ke 0 sampai hari ke 90 untuk menentukan volume sediaan uji yang diberikan, sedangkan data berat
badan yang dianalisis secara statistik menggunakan
two way anova
dilakukan tiap dua  minggu  sekali.  Parameter  yang  merupakan  indikator  sensitif  adalah  berat
badan  dan  gejala  toksik.  Hewan  uji  diamati  setiap  hari  untuk  gejala  toksik  dan berat  badan  diukur  secara  berkala.  Penurunan  berat  badan  yang  drastis  dan
bermakna  merupakan  salah  satu  indikator  pengamatan  adanya  potensi  gejala toksik  pada  hewan  mencit  yang  diteliti,  biasanya  merupakan  pertanda  kesehatan
yang  buruk  sehingga  menjadi  parameter  yang  sensitif  untuk  diamati  selain pengamatan gejala klinis. Rata-rata berat badan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
27
Tabel 4.2 Data rata-rata berat badan
Hari Rata-rata berat badan g ± SD
K1 K2
K3 K4
Jantan  Betina  Jantan  Betina Jantan
Betina Jantan
Betina 18,36
±1,16 18,24
±1,00 22,34
±1,13 20,86
±0,89 21,02±
0,81 25,08±
0,21 21,84±
0,50 22,92
±0,73 15
23,56 ±4,03
21,28 ±2,53
28,02 ±1,38
21,78 ±2,77
27,88± 1,80
26,96± 1,15
24,22± 2,11
26,26 ±1,61
30 27,21
±5,61 24,78
±2,08 31,73
±1,15 22,28
±1,58 29,46±
6,10 28,88±
2,50 28,76±
3,62 26,28
±1,78 45
28,30 ±7,25
25,14 ±1,83
31,82 ±1,26
24,22 ±2,03
30,04± 7,35
29,48± 3,37
29,24± 3,94
27,96 ±3,96
60 30,94
±7,25 26,66
±2,06 32,88
±1,78 25,80
±1,77 32,42±
4,16 29,72±
3,10 30,24±
1,98 27,80
±1,96 75
30,22 ±7,19
26,80 ±1,98
35,90 ±1,64
25,14 ±1,14
32,38± 6,15
32,38± 6,15
31,10± 2,27
27,66 ±1,25
90 30,22
±7,19 28,62
±2,39 37,22
±2,32 26,18
±1,40 31,50±
3,17 29,90±
2,80 31,50±
3,17 28,86
±1,50 Keterangan : K1= kontrol CMC-Na 0.5, K2= dosis 25 mgkgbb, K3= dosis 50
mgkgbb, K4= dosis 200 mgkgbb, SD = standar deviasi
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas yang dianalisis secara statistik menggunakan
two way anova
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kenaikan berat  badan  kelompok  kontrol  dengan  kelompok  perlakuan  yang  diberi  ekstrak
etanol herba selada air. Hal  ini  dapat  ditunjukkan  dengan  tingkat  signifikansi  p≥0,05  dengan
demikian  dapat  dinyatakan  bahwa  pemberian  ekstrak  etanol  herba  selada  air selama  90  hari  tidak  berpengaruh  terhadap  penurunan  berat  badan  mencit  yang
diteliti,  sebaliknya  berat  badan  mencit  menunjukkan  peningkatan  disebabkan mencit  tidak  mengalami  gejala  toksik  maka  perkembangan  berat  badan  mencit
normal.  Penurunan  berat  badan  yang  cepat  dan  bermakna  biasanya  merupakan pertanda  kesehatan  yang  buruk.  Penurunan  berat  badan  dapat  pula  disebabkan
oleh kurangnya konsumsi makanan dan minuman, penyakit ataupun tanda toksik spesifik  yang    bisa  di  jadikan  parameter  untuk  mengamati  adanya  gejala
toksisisitas Wilson, dkk., 2001.
Universitas Sumatera Utara
28
4.2.3 Hasil pengamatan jumlah makanan