22 90 hari, meliputi adanya tremor, salivasi, diare, lemas, perubahan bulu, gerak-
gerik hewan seperti berjalan mundur dan berjalan dengan perut OECD, 1998. Adapun cara pengamatannya, yaitu:
a. Salivasi
Pengeluaran salivasi mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air dibandingkan dengan kontrol, menggunakan kertas saring.
b. Diare
Pengeluaran tinja mencit yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air dibandingkan dengan kontrol, menggunakan kertas saring.
c. Tremor
Hewan yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air, diamati tremor atau tubuh hewan bergetar.
d. Lemas
Hewan yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air diamati aktivitasnya secara umum.
e. Gerak-gerik hewan
Hewan yang telah diberi ekstrak etanol herba selada air diamati gerak- geriknya seperti berjalan mundur dan berjalan menggunakan perut Supriningrum,
dkk., 2014.
3.8.2 Berat badan
Mencit ditimbang setiap hari selama 90 hari untuk menentukan volume sediaan uji yang akan diberikan. Perubahan berat badan harus dianalisis dua
minggu sekali. Penurunan berat badan menjadi salah satu efek toksik yang perlu diamati. Akhir penelitian, hewan yang masih bertahan hidup ditimbang dan
kemudian diotopsi BPOM RI, 2014.
Universitas Sumatera Utara
23
2.8.3 Jumlah makanan
Makanan diberikan setiap hari sebanyak 25-30 g untuk tiap kelompoknya. Makanan yang tersisa pada hari berikutnya ditimbang sehingga diperoleh jumlah
makanan yang dikonsumsi mencit. Data jumlah makanan dianalisis setiap dua minggu sekali BPOM RI, 2014.
3.8.4 Kematian hewan
Mencit diamati kematiannya dari hari pertama sampai hari terakhir. Mencit yang mati selama waktu pemberian sediaan uji segera diotopsi dan organ diamati
secara histopatologi BPOM RI, 2014.
3.8.5 Penimbangan organ
Organ yang akan ditimbang bobot absolut harus dikeringkan terlebih dahulu dengan kertas penyerap, kemudian segera ditimbang, sedangkan yang
dianalisis adalah bobot relatif, yaitu bobot organ absolut dibagi bobot badan dikali 100 BPOM RI, 2014.
3.8.6 Pengukuran kadar ALT dan AST
Akhir periode pemberian sediaan uji, semua mencit yang masih hidup diotopsi. Pengukuran kadar ALT Alanin Transferase dan AST Aspartat
Transferase dilakukan dengan cara mengambil darah menggunakan alat suntik steril. ALT dan AST adalah dua parameter yang digunakan untuk mendekeksi
kerusakan hati. Darah diambil melalui jantung
intra cardiac
secara perlahan- lahan menggunakan alat suntik steril sebanyak 1 ml, satu alat suntik digunakan
untuk satu hewan. Sebanyak 0,5 ml darah dimasukkan kedalam tabung mikrosentrifus dan didiamkan pada suhu kamar ±30
o
C selama 10 menit dan segera disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm, selanjutnya
serum dipisahkan dan disimpan dalam lemari beku -20
o
C BPOM RI, 2014.
Universitas Sumatera Utara
24
3.8.7 Makropatologi