Syarat Mutu Minyak Sawit

sebelum ke sludge oil tank. Sludge dan pasir yang mengendap didasar CST di- blowdown untuk dibawa ke sludge drain tank e. Pahan, 2008. Purifier Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar dinding bowl, sedangkan minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit f. . Pahan, 2008. Vacum Drier Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle

2.1.2. Syarat Mutu Minyak Sawit

sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun ke bawah. Sehingga dihasilkan minyak dengan kadar air yang rendah Pahan, 2008. Peningkatan akan mutu minyak sawit telah banyak dilakukan. Pertama mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi Universitas Sumatera Utara kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Deperindag, 2007. Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang 0,1 persen dan kadar kotoran lebih kecil dari 0,01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin kurang lebih 2 persen, bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah dan kuning harus berwarna pucat tidak berwarna hijau, jernih dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam Ketaren, 1986. Produk minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnian produk. Kelapa sawit bermutu prima SQ, Special Quality mengandung asam lemak FFA, Free Fatty Acid tidak lebih dari 2 pada saat pengapalan. Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 FFA. Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 - 22,2 tertinggi dan kadar asam lemak bebas 1,7 - 2,1 terendah Deperindag, 2007. Minyak sawit hasil ekstraksi ini masih merupakan bentuk kasar sehingga dinamai crude palm oils CPO yang mengandung bahan-bahan lain impur ities, ALB, phosphat, zat warna, zat pembau, air dan lai-lain. CPO berupa minyak kental berwarna kuning jingga kemerah-merahan yang mengandung FFA 5 dan provitamin E 800-900 ppm Pahan, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel Syarat mutu CPO di Indonesia No Parameter Kualitas CPO SNI SNI 1998 PORIM PORIM 1995 Standar Mutu CPO di PKS Indonseia 1. 2. 3. 4. 5. 6. ALB Kadar air Kadar Kotoran Bilangan iodine Karoten ppm DOBI 5 maks 0,25 maks 0,25 maks - - - 3-5 0,25 0,25 52,5 600 2,70 2,5-3,5 0,15 maks 0,02 maks 50 min 500 min 2,5 min 2.2.Logam Berat dan Toksisitas Logam Berat adalah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun pada tumbuhan, hewan dan termasuk manusia. Logam berat yang sering mencemari habitat ialah Hg,Cr,Cd,As dan Pb Am.geol.Inst, 1976. Pengkajian fitotoksisitas logam berat di Indonesia masih sangat langka, apalagi mengenai peningkatan pemasukan logam berat ke dalam rantai pangan yang menimbulkan persoalan pencemaran dampak lingkungan . Salah satu sebab yang barangkali melambatkan kajian tersebut ialah kerumitan perilaku logam berat di dalam tanah dan di dalam tumbuhan yang menyangkut jumlah kelumit. Maka diperlukan ketekunan kerja, metode penelaahan rinci, dan peralatan deteksi yang teliti. Sebab lain mungkin karena ambang batas keracunan tanaman ada yang lebih tinggi dari manusia dan hewan. Akibatnya kita menjadi tidak sadar bahwa suatu pertanaman yang tampak sehat dapat menjadi bahan pangan atau pakan beracun Mengel dan Kirkby, 1987. Universitas Sumatera Utara Antara unsur beracun yang berdaya guna atau bahkan yang diperlukan tidak dapat dipilahkan secara jelas. Logam berat Fe, Cu dan Zn merupakan unsur hara mikro yang diperlukan tumbuhan, namun dalam jumlah banyak beracun. Akan tetapi unsur ini perlu bagi manusia dan hewan menyusui karena berperan serta dalam metabolisme glukosa Mengel dan Kirkby, 1987.

2.2.1 Kejadian Logam Di Alam