Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Peneliti Terdahulu

7

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah perputaran modal kerja, perputaran aset tetap dan perputaran total aset berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Akademisi, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis sehingga hasilnya dapat lebih baik dari peneliti terdahulu. 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen perusahaan. 3. Bagi Investor, sebagai salah satu informasi dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Universitas Sumatera Utara 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Modal Kerja

2.1.1.1.Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari ini disebut modal kerja. Menurut Martono 2001:71 “Modal Kerja adalah dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Sedangkan menurut Keown 2005:646 Modal Kerja adalah “the firm’s total investment in current assets or assets that it expect to be converted into cash within a year or less”. Dimana seluruh investasi perusahaan diharapkan kembali ke perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Menurut Bambang Riyanto modal kerja dapat dibagi berdasarkan tiga konsep yang terdiri dari: 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini menggambarkan keseluruhan jumlah dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk semula dalam Universitas Sumatera Utara 9 jangka waktu pendek. Dengan demikian, modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar, atau sering juga disebut sebagai modal kerja kotor gross working capital. 2. Konsep Kualitatif Merupakan selisih antara aktiva lancar diatas hutang lancar, atau merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menggangu likuiditas atau sering juga disebut sebagai modal kerja bersih net working capital. 3. Konsep Fungsional Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan income. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, semua dana tersebut tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laba dalam jangka waktu yang pendek current income tetapi juga digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang future income. Universitas Sumatera Utara 10

2.1.1.2. Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aset lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aset lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aset-aset tersebut. 2. Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aset lancar. 3. Pengawasan terhadap arus dana dalam aset lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang, perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo.

2.1.1.3. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kebutuhan Modal Kerja

Dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari, pihak manajemen akan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan operasinya. Kebutuhan modal kerja tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: 1. Volume Penjualan Volume penjualan berbanding lurus dengan kebutuhan modal kerja. Apabila penjualan meningkat maka kebutuhan modal kerjapun akan meningkat, demikian Universitas Sumatera Utara 11 pula sebaliknya apabila penjualan menurun maka kebutuhan modal kerjapun akan menurun juga. 2. Besar Kecilnya Skala Perusahaan Kebutuhan modal kerja diperusahaan besar jauh berbeda dengan kebutuhan modal kerja di perusahaan skala kecil. Ini dikarenakan pada perusahaan besar terdapat sumber-sumber pembiayaan yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan kecil. 3. Aktivitas Perusahaan Perusahaa yang bergerak dalam bidang jasa tidak mempunyai persediaan barang dagang, sedangkan perusahaan yang menjual barang secara tunai tidak memiliki piutang dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah modal kerja suatu perusahaan. 4. Perkembangan Teknologi Perkembangan teknologi memberikan dorongan yang kuat bagi perusahaan untuk memaksimalkan produksi nya masing-masing, sehingga memerlukan persediaan bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai. Selain itu, akan membuat perusahaan mempunyai persediaan barang jadi dalam jumlah yang lebih banyak pula. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.1.4. Sumber Modal Kerja

Menurut Tunggal 2000:104-107, modal kerja dapat berasal dari beberapa sumber, yakni : a. Pendapatan bersih dari operasi rutin b. Laba yang diperoleh dari penjualan surat-surat berharga c. Penjualan aset tetap, investasi jangka panjang dan aset tidak lancar lainnya d. Pengembalian atau restitusi pajak dan pos-pos luar biasa lainnya e. Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana dari pemilik f. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangkan pendek lainnya g. Kredit dari supplier atau trade creditor

2.1.1.5. Perputaran Modal Kerja

Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal kerja, dapat digunakan rasio perputaran modal kerja working capital turnover. Menurut Munawir 2004:80 “Rasio perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya pernjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja”. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: ������� ������� �������� = ����� ������� ������� ������� Universitas Sumatera Utara 13 Semakin tinggi perputaran modal kerja maka semakin kecil dana yang tertanam dalam modal kerja untuk mencapai penjualan, sehingga menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan modal kerjanya.

2.1.2. Aset

2.1.2.1. Pengertian Aset

Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan secara jelas, diukur dalam satuan ruang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Siburian 2004:2 dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan : Aset adalah sumber daya yang diakuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”. Menurut Pedoman Akuntansi BUMN revisi 2011, “Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari persitiwa masa lalu dimana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh entitas”. Manfaat ekonomis masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, Universitas Sumatera Utara 14 atau arus kas dan setara kas. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas usaha.

2.1.2.2. Unsur-unsur Aset

Aset dapat digolongkan kedalam dua kelompok yaitu aset lancar dan aset tetap. a. Aset lancar Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat direalisasikan menjadi manfaat dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. Aset lancar terdiri dari kas, investasi jangka pendek, wesel tagih, piutang, persediaan, biaya yang masih harus dibayar, penghasilan yang masih harus diterima dan akun-akun lainnya. b. Investasipenyertaan Investasi merupakan suatu aset yang digunakan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi. Investasi dalam aset juga dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. c. Aset tetap Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa Universitas Sumatera Utara 15 manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap terdiri dari tanah, gedung, investasi jangka panjang dan lainnya. d. Aset tidak berwujud Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak berwujud yang memberikan hak ekonomi dan hukum kepada pemiliknya. Aset tidak berwujud dapat berbentuk seperti goodwill, hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang. e. Aset lain-lain Aset lain-lain menggambarkan pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam aset lancar, aset tetap, investaspenyertaan, maupun aset tidak berwujud.

2.1.3. Aset Tetap

2.1.3.1. Pengertian Aset Tetap

Aset pada perusahaan terdiri dari aset lancar dan aset tetap dan pada umunya aset tetap merupakan kategori yang jumlahnya cukup material disbanding aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan. Menurut Hendi Somantri 2000:121 “Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Standar Akuntansi Keuangan mendefinisikan 2004:16.5 aset tetap sebagai “Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih Universitas Sumatera Utara 16 dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Suatu benda harus diakui sebagai suatu Aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap apabila: a. Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan datang b. Berkaitan dengan entitas tertentu c. Memajukan pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aset d. Menunjukkan proses akuntansi e. Berkaitan dengan dimensi waktu

2.1.3.2. Pengertian dan Penilaian Perputaran Aset Tetap

Menurut Beams 2000:121 perputaran aset tetap adalah “Posisi aset tetap dan taksiran waktu perputaran aset tetap dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran aset tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aset tetap bersih”. Sehingga dapat dirumuskan sebaagi berikut: ���������� ���� ����� = Penjualan Total aset tetap bersih Universitas Sumatera Utara 17 Sedangkan untuk penentuan waktu perputran dapat dirumuskan sebagai berikut: ����� ���������� ���� ����� = 365 Perputaran total aset

2.1.3.3. Prinsip Penilaian Aset Tetap

Penilaian aset tetap berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aset tersebut. Ada dua jenis pertukaran yaitu, nilai keluaran dan masukan. Nilai keluaran adalah aliran dana yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa uang akan datang sesuai dengan harga pertukaran. Sedangkan nilai masukan menunjukkan jumlah rupiah yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aset yang akan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan. Dalam hubungannya dengan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan pernggunaan aset tetap terdiri dari: a. Pemeliharaan Maintenance Adalah pengeluaran yang bertujuan untuk mempertahankan aset tetap pada kondisi yang tetap baik. Dengan demikian tidak mengakibatkan penambahan manfaat. b. Reparasi Adalah pengeluaran yang bertujuan mengembalikan aset tetap pada kondisi semula. Manfaat ini hanya untuk kelangsungan jalannya operasi. Universitas Sumatera Utara 18 c. Penggantian Replacement Adalah pengeluaran untuk menggantikan sebagian komponen aset tetap yang rusak berat. Akan menambah terhadap usia penggunaan aset tetap yang bersangkutan. d. Perbaikan Betterment Adalah pengeluaran yang bertujuan untuk meningkatkan aset tetap dari kondisi semula kepada kondisi yang lebih baik.

2.1.3.4. Penyusutan Aset Tetap

Salah satu karakteristik dari sebagian besar aset tetap adalah bahwa aset tersebut digunakan untuk mengahasilkan pendapatan dan kegunaan aset tersebut menurun sesuai dengan penggunaan atau berlalunya waktu. Menurut akuntansi, penyusutan adalah pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya atau dapat juga kita sebut sebagai biaya yang dibebankan terhadap produksi akibat penggunaan aset tetap itu dalam proses produksi. Dari definisi diatas maka jelas bahwa depresiasi bukan merupakan proses penilaian melainkan suatu proses alokasi. Harga perolehan aset tetap berwujud dialokasikan terhadap biaya dengan cara yang sistematis dan rasional terhadap Universitas Sumatera Utara 19 periode-periode yang diharapakan member manfaat dari penggunaan aset tetap tersebut. Ada beberapa faktor yang menentukan biaya penyusutan yaitu: a. Harga perolehan b. Nilai residu atau nilai sisa c. Umur ekonomis d. Metode penyusutan yang ditetapkan Berikut ini merupakan metode yang pada umumnya digunakan oleh akuntan dan perusahaan dalam menentukan biaya penyusutan: 1. Metode Garis Lurus Pada metode ini biaya penyusutan tiap tahun penggunaan aset tetap jumlahnya sama. ���������� = Harga Perolehan − Nilai Residu Usia Ekonomis 2. Metode Biaya Menurun a. Metode Jumlah Angka Tahun Pada metode ini penyusutan untuk tiap tahun jumlahnya menurun ���������� = Sisa usia aset tetap x jumlah yang disusutkan Jumlah angka tahun usia Universitas Sumatera Utara 20 b. Metode Menurun Ganda Penyusutan ditetapkan atas dasar persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. 3. Metode Satuan Jam Kerja Pada metode ini, biaya penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan. Biaya Penyusutan = jam kerja yang dicapai x tarif penyusutan per jam kerja ����� ���������� ��� ��� ����� = harga perolehan − nilai residu taksiran jam yang dapat dicapai 4. Metode Satuan Hasil Produksi Metode ini sama dengan satuan jam kerja, yaitu berdasarkan kepada faktor penggunaannya. Biaya Penyusutan = hasil produksi yang dicapai x tarif penyusutan per jam kerja ����� ���������� ���� ������ = harga perolehan − nilai residu taksiran jumlah satuan yang dihasilkan

2.1.4. Perputaran Total Aset

Menurut Mamduh M. Hanafi 2004:81 “Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan efektifitas penggunaan total aset”. Universitas Sumatera Utara 21 Perputaran total aset menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aset untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Dengan demikian perputaran total aset dapat dicari dengan membagi penjualan dengan total aset. Sugiyarso dan Winarni 2005:117. Menurut Horne dan Wachowicz 2005:222, Total Asset Turnover menunjukkan efisiensi relatif penggunaan total aset perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi rasio total asset turnover berarti semakin efisiensi penggunaan keseluruhan aset di dalam menghasilkan penjualan. Total assets turnover merupaka rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam mengahsilkan penjualan Wild, at al, 1997. ���������� ����� ����� = ��� ����� Total Asset × 1 kali

2.1.5. Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Menurut Gitman 2003:59 “profitability is the relationship between revenues and costs generated by using the firm’s asset-both current and fixed in productive activities”. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba dan dapat diukur dalam rasio. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas Universitas Sumatera Utara 22 manajemen perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Profitabilitas suatu peusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aset atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya. Commite in terminology mendefinisikan profitabilitas adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan defisit pengahasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi Harahap, 2001:226. Profitabilitas suatu perusahaan dipengaruhi oleh: a. Tingkat pengembalian atas investasi, untuk melihat kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang b. Kinerja operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi c. Pemanfaatan aset, untuk memilai efektivitas dan intensitas aktivitas dalam menghasilkan penjualan Ada beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 23 1 Return On Assets Retun on assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan sejumlah keseluruhan aset yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat pengembalian yang dihasilkan maka perusahaan akan semakin baik. ������ �� ����� = ��� ������ ����� ������ 2 Return On Equity Return on equity adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas investasi di perusahaan. ������ �� ������ = ��� ������ ����� ������ 3 Operating Profit Margin Operating profit margin adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak. ��������� ������ ������ = ��� ������ ����� � 100 4 Gross Profit Margin Gross profit margin adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahan membayar harga pokok penjualan. Universitas Sumatera Utara 24 ����� ������ ������ = ����� ������ ����� x 100 5 Net Profit Margin Net profit margin adalah ukuran persentase dari laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. ��� ������ ������ = ��� ������ ����� x 100 6 Basic Earning Power Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur dari jumlah laba setelah dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aset ����� ������� ����� = ���� ����� ������ 7 Earning Per Share Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham menghasilkan laba ������� ��� �ℎ��� = Laba bagian saham bersangkutan Jumlah Saham Seperti terlihat diatas ada beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Namun, peneliti membatasi hanya menggunakan satu cara yakni dengan Universitas Sumatera Utara 25 memakai rasio Return On Assets untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Menurut Hanafi 2007:83 “Return on Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset tersebut”. Rasio ini digunakan karena rasio ini menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh pendapatan

2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Hasil peneliti terdahulu dan berhubungan perputaran modal kerja, perputaran aset tetap dan perputaran total aset terhadap profitabilitas dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu Judul Penelitian Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan survei pada beberapa perusahaan pada sektor Industri Barang Konsumsi David Okta Kelana 2007 Variabel Independen: Perputaran Modal Kerja Variabel Dependen: profitabilitas tidak ada hubungan antara modal kerja dengan profitabilitas Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang, Persediaan, Return On Equity, Debt to Equity Ratio Rosita Alia 2011 Variabel Independen: Perputaran Modal Kerja, Piutang, Persediaan, ROE, DER, DAR perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Universitas Sumatera Utara 26 dan Debt to Asset Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar Di BEI Variabel Dependen : Profitabilitas David Okta Kelana 2007, yang meneliti pengaruh modal kerja terhadap tingkat profitabilitas perusahaan survei pada beberapa perusahaan pada sektor Industri Barang Konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara modal kerja dengan profitabilitas. Rosita Alia 2011, yang meneliti analisis pengaruh perputaran modal kerja, piutang, persediaan, ROE, DER dan DAR terhadap profitabilitas pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas

2.3. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Perputaran Aset terhadap Nilai Perusahan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediating pada Perusahaan Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 92 131

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

PENGARUH RASIO LANCAR DAN PERPUTARAN ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 6 23

Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Perputaran Piutang Terhadap Return On Aset (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

12 107 36

Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Pengembalian Investasi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 1

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA,PERPUTARAN TOTAL AKTIVA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 3 23

Pengaruh Perputaran Sediaan terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

PENGARUH INTENSITAS ASET TETAP DAN TINGKAT HUTANG PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 13

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN ECERAN DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14