1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlomba- lomba dalam meningkatkan serta membenahi perekonomiannya. Sektor industri
diyakini sebagai sektor teratas jika dibandingkan dengan sektor lainnya dalam upaya meningkatkan dan membenahi perekonomian. Banyak negara menganggap sektor
industri sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi, namun dari banyaknya jenis industri diyakini produk sektor industri manufaktur lebih mampu memberikan
keuntungan nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis produk industri lainnya.
Laba merupakan tujuan utama dari berdirinya setiap badan usaha, tanpa diperolehnya laba perusahaan tidak akan dapat memenuhi tujuan lainnya seperti
pertumbuhan terus menerus going concern, tanggung jawab sosial corporate social responsibility, serta memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para
pemiliknya. Kepiawaian manajemen dituntut untuk dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan
keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan, begitu juga dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2
Rasio profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh
mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima dan sebagai tolok ukur dari kesehatan dan keberhasilan perusahaan.
Angka rasio profitabilitas yang dinyatakan dalam penelitian ini menggunakan laba sesudah pajak. Laba perusahaan yang tinggi belum tentu mencerminkan
profitabilitas yang tinggi, akan tetapi profitabilitas yang tinggi sudah pasti mengindikasikan laba yang tinggi. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ROAReturn on Asset. Menurut Hanafi 2007:83 “Return on Asset adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
menandai aset tersebut”. Rasio ini digunakan karena rasio ini menunjukkan keefisienan perusahaan dalam mengelola seluruh aktivanya untuk memperoleh
pendapatan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana,
baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan
operasional sehari-hari ini disebut modal kerja.
Universitas Sumatera Utara
3
Modal Kerja menurut Keown 2005:646 adalah “the firm’s total investment in current assets or assets that it expect to be converted into cash within a year or
less”. Dimana seluruh investasi perusahaan diharapkan kembali ke perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Dalam perusahaan,
modal kerja ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan seiring dengan kebutuhan modal kerja yang diperlukan dan bagi kelangsungan hidup
perusahaan antara lain dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari- hari seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar rekening
listrik, membayar biaya transportasi, membayar hutang yang telah jatuh tempo dan pembayaran lainnya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan akan diterima
kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dalam waktu kurang dari satu tahun. Dengan adanya modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan
karena disamping memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan.
Modal kerja dalam suatu perusahaan harus dikelola dengan baik, modal kerja tersebut harus cukup jumlah nya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-
pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Pengelolaan modal kerja sangat penting karena menyangkut penetapan kebijakan modal kerja maupun
pelaksanaan kebijaksanaan modal kerja tersebut. Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap keputusan investasi pada aktiva lancar dan hutang lancar.
Terutama mengenai bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan
Universitas Sumatera Utara
4
mempengaruhi resiko. Penggunaan modal kerja secara efektif sangat penting dilakukan untuk pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi perputaran modal kerja
tersebut maka berdampak semakin tinggi tingkat penjualan sehingga akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan perusahaan diberikan hak dan tanggung jawab dalam memiliki ataupun menguasai faktor-faktor produksi yang ada.
Faktor-faktor produksi inilah yang harus dikelola oleh perusahaan dengan baik melalui suatu proses produksi. Proses ini dimaksudkan untuk menghasilkan
penerimaan kas yang berasal dari penjualan produksi yang merupakan salah satu sumber dana utama bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan. Salah satu dari faktor-
faktor produksi itu ialah aset tetap. Secara umum aset tetap dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap merupakan harta kekayaan yang nilainya materil yang dimiliki perusahaan
apabila dibandingkan dengan bentuk harta kekayaan lainnya. Oleh karena itu manajemen sebagai pihak yang diserahi hak dan tanggung jawab untuk mengelolanya
harus senantiasa mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mampu memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Untuk mengukur
sejauh mana perusahaan mengelola aset tetap yang dimiliki untuk menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
5
penjualan maka perusahaan menggunakan perputaran aset tetap. Semakin tinggi nilai perputarannya maka akan semakin efektif penggunaan aset tetap dan semakin tinggi
tingkat penjualan sehingga akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Perputaran total aset menentukan tingkat efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh asetnya untuk menghasilkan penjualan. Perputaran total aset
yang semakin besar mengidentifikasi semakin efektif perusahaan mengelola asetnya Sutrisno, 2000:265. Semakin tinggi nilai perputarannya maka akan semakin efektif
penggunaan total aset dan semakin tinggi tingkat penjualan sehingga akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. David Okta Kelana 2007, yang meneliti pengaruh modal kerja terhadap tingkat
profitabilitas perusahaan survei pada beberapa perusahaan pada sektor Industri Barang Konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara modal
kerja dengan profitabilitas. Sementara Rosita Alia 2011, yang meneliti analisis pengaruh perputaran modal kerja, piutang, persediaan, ROE, DER dan DAR terhadap
profitabilitas pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
6
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut diketahui bahwa adanya ketidak konsistenan hasil penelitian terutama yang berkaitan dengan perputaran
modal kerja yang di hubungkan dengan profitabilitas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai variabel tersebut. Namun terdapat
beberapa perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penulis menggunakan tiga variabel independen dengan menambahkan dua variabel baru yaitu
perputaran total aset dan perputaran total aset kemudian dihubungkan dengan profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset ROA dan menggunakan
perusahaan-perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian selama tahun 2008-2011. Oleh karena itu, skripsi ini berjudul
“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Aset Tetap dan Total Aset Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia” 1.2.
Perumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah perputaran modal kerja, perputaran aset tetap dan perputaran total aset
berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Universitas Sumatera Utara
7
1.3. Tujuan Penelitian