Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian

Campuran bahan-bahan ini diharapkan dapat berikatan secara kimia dengan agregat pasir dan memiliki sifat fisik dan mekanis yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pengujian sifat fisika, kimia dan kinerja komposit agregat pasir dengan emulsi polivinil alkohol dan karet alam.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana preparasi dan karakteristik emulsi polivinil alkohol PVA dengan adanya asam akrilat, Polioksietilen sorbitan monooleat tween-80 dan benzoil peroksida serta pencampurannya dengan lateks pekat karet alam . 2. Apakah pemanfaatan emulsi lateks pekat karet alam dan polivinil alkohol dapat meningkatkan kekuatan material jalan dengan agregat pasir

1.3. Pembatasan Masalah

1. Bahan matriks poliolefin yang digunakan adalah PVA Polivinil Alkohol yang diperoleh secara komersil. 2. Bahan lateks pekat karet alam di peroleh dari PTPN III

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk melakukan preparasi dan karakteristik emulsi polivinil alkohol dengan adanya asam akrilat, Polioksietilen sorbitan monooleat tween-80 dan benzoil peroksida serta pencampurannya dengan lateks pekat karet alam . 2. Untuk mengetahui pemanfaatan emulsi lateks pekat karet alam dan polivinil alkohol PVA yang dapat meningkatkan kekuatan material jalan dengan agregat pasir.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi tambahan mengenai pemanfaatan lateks pekat karet alam sebagai bahan aditif dalam pembuatan emulsi untuk material jalan. Universitas Sumatera Utara 2 Sebagai solusi alternatif terhadap permasalahan pembangunan jalan penstabilan debu pada permukaan akses jalan, pencegah erosi yang lebih baik. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Sampling Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium, dimana dilakukan pencampuran lateks pekat karet alam, polivinil alkohol PVA, Air, surfaktan Polioksietilen sorbitan Monooleat tween-80, dan menambahkan inisiator benzoil peroksida untuk memicu terjadinya ikat silang dari polimer yaitu antara polivinil alkohol dengan karet alam, dan asam akrilat yang dicampurkan dengan pasir. Dicetak dan dipanaskan pada suhu 150 C, dikeringkan dan kemudian dikarakterisasi pengujian dengan kuat tekan, kuat lentur, penyerapan air, dan analisis permukaan struktur dengan SEM.

1.6.2 Variable

Variable yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Variabel Tetap : - Berat agregat pasir kering 150 g - Berat benzoil peroksida 2 g - Volume asam akrilat 1 ml - Volume toluen 10 ml - Volume polioksietilen sorbitan monooleat tween-80 5 ml Variabel Bebas : - Karet Alam yaitu: 0 g, 5 g, 10 g, 15 g, 20 g, dan 25 g - PVA yaitu: 30 g, 25 g, 20 g, 15 g, 10 g dan 5 g. Variabel Terikat: - Nilai kuat tekan, nilai penyerapan air, dan Viskositas Universitas Sumatera Utara

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Pengujian kuat tekan dan lentur dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Uji Viskositas di PT. Smart Tbk. Analisis FTIR di laboratorium Kimia organik Universitas Gajah Mada dan analisis SEM di Laboratorium PT-BIN BATAN Serpong Tangerang Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penstabil tanah Soil Stabilizer Stabilisasi tanah dengan menggunakan aspal emulsi telah banyak diterapkan dan sering digunakan dengan peralatan daur ulang untuk melakukan coll-mix daur ulang untuk merehabilitasi trotoar yang memburuk. Polimer emulsi di golongkan dari berbagai-bahan dari stirena-butadiena kopolimer acak karet sintetis dan berbagai jenis akrilik berbasis polimer yang digunakan dalam cat. Emulsi adalah teknologi yang sangat berguna mereka sering tidak memerlukan pelarut pembawa, mudah dibersihkan dengan menggunakan air deterjen, dan, untuk polimer banyak, tidak menimbulkan masalah lingkungan bila digunakan dalam jumlah besar. Bahan ini selain mudah penanganannya juga dapat mengering cepat dialam terbuka karena kontak dengan udara luar serta membentuk lapisan yang kenyal dan keras. Bahan ini dapat digunakan sebagai stabilizer, soil binder maupun sebagai pelapis permukaan tanah untuk perkerasan jalan, erosi tanah dan untuk mengendalikan debu. Polimer untuk stabilisasi tanah harus memiliki sifat fisik yang sangat baik seperti kekuatan tarik, lentur, dan kekuatan tekan, adhesi yang baik untuk partikel- partikel tanah, dan resistensi yang tinggi terhadap air, kimia, dan efek ultraviolet. Sebagian besar produk polimer disebut-sebut untuk stabilisasi tanah yaitu vinil asetat atau akrilik berbasis

2.2 Emulsi

kopolimer. Newman,Tingle, 2004 Emulsi adalah dispersi koloid dimana zat terdispersi dan medium pendispersi merupakan cairan yang tidak saling bercampur. Yazid, 2005. Emulsi terdiri dari tetesan suatu larutan yang terdispersi dalam suatu cairan lain. Diameter tetesan biasanya berkisar antara 0,1 sampai 1 µm, sehingga ukurannya lebih besar dari pada partikel sol. Emulsi umumnya tidak stabil kecuali jika adanya kehadiran unsur ketiga, Universitas Sumatera Utara