yang mempunyai sifat hidrofilik yang cendrung larut dalam air.
Belitz and Grosch, 1987.
Dari tabel 4.5 dapat diatas terlihat jelas bahwa nilai viskositas maksimum dari variasi emulsi soil stabilizer lateks pekat karet alam : polivinil alkohol : air 0:30:70
sebesar 17000 cP dan nilai viskositas minimum pada variasi 25:5:70 yaitu sebesar 200 cP. Hal ini disebabkan Polivinil alkohol adalah pengemulsi dan perekat yang
mempunyai kemampuan menyerap air pada kelembaban yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek Wikipedia,2011, sehingga semakin
banyak penambahan polivinil alkohol maka viskositas emulsi soil stabilizer semakin tinggi.
4.3. Modifikasi Emulsi Soil Stabilizer dengan Asam Akrilat
Penelitian ini dilakukan secara blending antara emulsi soil stabilizer lateks pekat karet alam, polivinil alkohol, air, dan Polioksietilen sorbitan monooleat
Tween-80 dengan pencampuran asam akrilat, pasir, toluene dan benzoil peroksida. Variasi campuran menunjukkan hasil tingkat kompatibilitas yang menggambarkan
kekuatan interaksi yang terjadi antara rantai-rantai polimer, sehingga membentuk campuran yang homogen. Kompatibilitas bahan polimer dengan polimer lain
dipengaruhi oleh komposisi masing-masing komponen dalam campuran. Fellahi, 1995.
Menurut Yuslimar, 2001 pencampuran blending dengan penambahan asam akrilat sebagai jembatan penghubung coupling agent terlihat kompatibilitas
campuran yang baik. Partikel pengisi, dalam hal ini lebih terdistribusi secara merata, dibandingkan dengan tanpa penambahan benzoil peroksida dan asam akrilat. Adanya
benzoil peroksida berperan menginisiasi reaksi ikatan rangkap asam akrilat dengan
rantai karet alam atau polivinil alkohol.
Menurut Sukatik, 2001 penambahan asam akrilat dapat meningkatkan sifat mekanis, tetapi penambahan asam akrilat dalam jumlah yang lebih tinggi justru akan
Universitas Sumatera Utara
menurunkan sifat mekanisnya. Hal ini terjadi karena asam akrilat bersifat reaktif, maka penambahan konsentrasi yang lebih besar mungkin akan menyebabkan
pembentukan poliakrilat. Al malaika, 1995. Sementara poliakrilat adalah polimer yang bersifat rapuh.
4.4 Data dan Analisis Pengujian Kuat Tekan
Pengujian kuat tekan mengacu pada ASTM D 1559-76 atau SNI 03-6758- 2002 untuk menentukan kekuatan suatu sampel terhadap tekanan atau beban yang
diberikan. Pengujian ini telah dilakukan terhadap semua jenis sampel menggunakan alat penguji Tokyo Testing Machine berkapasitas 2000 Kgf dengan memberikan
beban sebesar 2000 Kgf dan kecepatan 20 mmmenit terhadap semua variasi sampel. Hasil pengujian terdiri dari bagian pencatat yang dapat menunjukkan besarnya
tekanan yang telah diberikan dan di teruskan kedalam bentuk diagram.
Tabel 4.3 Nilai uji Kuat Tekan Untuk Variasi Komposit Soil Stabilizer
No Komposit soil
stabilizer Lateks: PVA:
Air : Pasir P
Kgf A
mm
2
Kuat Tekan
Kgfmm
2
Kuat Tekan
MPa
1 25 : 5 : 70 : 150
268 2500
0.1072 1.05
2 20 : 10 : 70 : 150
287 2500
0.1198 1.12
3
15 : 15 : 70 : 150 351
2500 0.1404
1.37
4 10 : 20 : 70 : 150
508 2500
0.2032 1.99
5 5 : 25 : 70 : 150
617 2500
0.2468 2.42
6 0 : 30 : 70 : 150
574 2500
0.2296 2.25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Grafik hubungan antara kuat tekan dengan variasi komposit soil stabilizer
Dari grafik di atas terlihat perbedaan perbandingan soil stabilizer antara campuran Polivini alkohol dengan lateks pekat karet alam dan tanpa lateks pekat
karet alam . Untuk komposit soil stabilizer dengan campuran polivinil alkohol tanpa penambahan lateks pekat karet alam 0:30:70:150 grafik terlihat lebih tinggi karena
memiliki kekuatan untuk menahan beban yang diberikan dan ditambah lagi dengan adanya agregat pasir sehingga semakin keras dan kaku, tetapi mudah hancur. Hal ini
di sebabkan karena tidak adanya penambahan lateks pekat karet alam, menurut Fontes 2010 bahwa penambahan karet yang bersifat elastis akan memperlambat
terjadinya kerusakan secara permanen. Pada Gambar 4.2 tersebut terlihat jelas bahwa nilai kuat tekan maksimum
pada komposisi lateks pekat karet alam , polivinil alkohol, air dan pasir 5:25:70:150 sebesar 2,42 MPa. Sedangkan nilai kuat tekan minimum pada komposisi lateks pekat
karet alam, polivinil alkohol, air dan pasir 25:5:70:150 sebesar 1.05 MPa. Hal ini terjadi karena lateks pekat karet alam bersifat elastomer, sehingga mampu
meningkatkan keelastisitasan dari komposit soil stabilizer, tetapi semakin banyak komposisi lateks pekat karet alam ditambahkan tidak menghasilkan komposit soil
stabilizer yang lebih baik, cenderung semakin mengurangi kekuatan komposit soil
1 2
3 1,05
1,12 1.37
1,99 2,42
2,25
K u
at T
e k
an M
Pa
Komposit Soil Stabilizer Lateks : Polivinil alkohol : Air: Pasir
Kuat Tekan dari Komposit Soil Stabilizer
Universitas Sumatera Utara
stabilizer tersebut. Dan komposisi polivinil alkohol yang lebih banyak menghasilkan komposit soil stabilizer dengan kuat tekan lebih maksimum, karena sifat fisik dari
polivinil alkohol yang mempunyai kuat sobek dan kuat tarik yang tinggi di bandingkan dengan polietilen PE maupun polivinil klorida PVC Hodgkinson dan
Taylor, 2000 Hasil lainnya dari pengujian tersebut ditampilkan dalam bentuk digital yang
didapat nilai gaya maksimum load yang selanjutnya disebut dengan P dalam satuan kgf dan
luas permukaan yang diberi tekanan A dalam satuan mm
2
yang kemudian harga-harga tersebut dicatat secara manual. Yang selanjutnya nilai-nilai tersebut
disubstitusi ke persamaan 2.1. Sehingga diperoleh nilai kuat tekan dalam satuan kgfmm
2
yang dikonversikan ke satuan MPa 1 kgfmm
2
Menurut SNI 03-6887-2002 untuk persyaratan kekuatan tanah yang telah di stabilisasi nilai kuat tekannya sebesar 2.1-2.8 MPa. Ini berarti komposit soil
stabilizer yang diujikan belum semuanya memenuhi standar kekuatan dari stabilisasi tanah. Hanya variasi soil stabilizer 5:25:70:150 dan 0:30:70:150 saja yang telah
memenuhi persyaratan kekuatan dan tanah yang telah di stabilisasi. = 9,81 MPa.
Untuk hasil perhitungan terhadap nilai kuat tekan dari masing-masing sampel tertera pada Tabel 4.3, dimana pada Tabel 4.3 tersebut terdapat nilai gaya maksimum,
luas permukaan yang diberikan tekanan dan nilai kuat tekan dari masing-masing sampel yang telah diuji. Untuk Gambar 4.2 menunjukkan hubungan antara nilai kuat
tekan dalam satuan MPa dengan komposit soil stabilizer variasi lateks pekat karet alam dan polivinil alkohol, air dan pasir yang dinyatakan dalam bentuk grafik.
4.5 Data dan Analisis Pengujian Penyerapan Air