Surfaktan kationik Surfaktan non-ionik Polivinil Alkohol PVA

Contoh surfaktan anionik : - Carboxylat soap RCOO – - Sulphonate RSO - Sulfate RO SO 3 - Phosphate ROPOOH 3 2 Contoh surfaktan kationik O flotation collector mineral ores; dispersant inorganic pigment; anticaking agent fertilizers; conditioner hair dll. • Diamine Hydrochloride • Polyamine Hydrochloride • Dodecyl dimethylamine Hydrochloride • Imidazoline Hydrochloride • Alkyl imidazoline ethylenediamine Imidazoline

b. Surfaktan kationik

• Jenis surfaktan yang banyak jumlahnya setelah anionik dan nonionik. • Pada umumnya tidak kompatibel dengan jenis anionik. • Mempunyai sifat indeks yang lebih tinggi dibanding surfaktan jenis lain • Mempunyai sifat adsorpsi permukaan yang baik; penggunaan utama berhubungan dengan in situ surface modification : anticorrosion agent steel;

c. Surfaktan non-ionik

• Merupakan surfaktant kedua terbesar • Kompatibel dengan semua jenis surfaktan • Sensitif terhadap hard water • Berbeda dengan surfaktan ionik, sifat fisik-kimia surfaktan nonionik tidak terpengaruh oleh penambahan elektrolit • Sifat fisik-kimia senyawa ethoxylated sangat tergantung pada temperatur Contoh surfaktan nonionik - Alkohol ethoxylates - Mono alkanolamide ethoxylates Universitas Sumatera Utara - Fatty amine ethoxylates - Fatty acid ethoxylates - Ethylene oxyde propylene oxide copolymers - Alkyl phenol ethoxylates

d. Surfaktan ampoterik Zwiter ion

Surfaktan zwiter ion mengandung dua muatan yang berbeda dan dapat membentuk surfaktan amfoter. Perubahan muatan terhadap pH pada surfaktan amfoterik mempengaruhi pembentukan busa, pembasahan, sifat deterjen dan lainnya. Contoh dari zwiter ion adalah : - Lauryldimethyl betaine - Cocoamidopropyl betaine - Oleyl bis hydroxyethyl betaine - Carboxy glycinate - Alkylampodiacetate - Aminoalkanoate

2.3.2 Polioksietilen Sorbitan Monooleat Tween-80

Tween 80 termasuk golongan non ionik surfaktan dimana bahan asalnya adalah alkohol hensanhidrat, alkalin oksida dan asam lemak sifat hidrofilik diberikan oleh gugus hidroksil bebas oksietilena Belitz dan Grosch, 1987. Daya kerja pengemulsi disebabkan oleh bentuk molekul yang dapat terikat pada minyak dan air. Parameter yang sering digunakan untuk pemilihan jenis emulsifier adalah berdasarkan HLB Hidrophilic Lipophilic Balance, emulsifier yang memiliki nilai HLB rendah 2-4 cenderung larut minyak, sedangkan yang memiliki HLB tinggi 14-18 cenderung larut air Winarno, 1995. Nilai HLB yang besar mampu menurunkan tegangan muka antara minyak dan air pada emulsi minyak dalam air, sedangkan nilai HLB yang yang kecil mampu menurunkan tegangan muka antara air dan minyak pada emulsi air dalam minyak. Universitas Sumatera Utara Tween 80 memiliki nilai HLB 15 yang sifatnya cenderung larut dalam air dan cocok dengan sistem emulsi “oil in water” Belitz and Grosch, 1987. Tween 80 adalah kelompok ikatan sorbitan ester yang dibentuk oleh reaksi antara sorbitol dan asam lemak juaga etilen oksida, sehingga membentuk senyawa dengan lapisan yang aktif Emulsifying agent, yaitu zat untuk membuat bentuk campuran emulsi. Pemakaian tween 80 pada konsentrasi 0,04 – 0,1 dapat bekerja sebagai bahan pendorong pembentukan foam, tetapi pada konsentrasi 0,005 tween 80 bekerja sebagai pemecah buih Tranggono, dkk., 1990. Gambar 2.1. Struktur Polioksietilen Sorbitan Monooleat Tween-80

2.4 Polivinil Alkohol PVA

Polivinil alkohol memiliki film yang sangat baik membentuk, pengemulsi dan sifat perekat. Hal ini juga tahan terhadap minyak, lemak dan pelarut. Hal ini tidak berbau dan tidak beracun. Hal ini memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan fleksibilitas, serta oksigen yang tinggi dan sifat aromanya penghalang. Namun sifat ini tergantung pada kelembaban, dengan kata lain, dengan kelembaban tinggi lebih banyak air diserap. Air, yang bertindak sebagai peliat, maka akan mengurangi kekuatan tarik, tetapi meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek. PVA sepenuhnya degradable dan cepat larut. PVA memiliki titik leleh 230 ° C dan 180-190 ° C 356- 374 derajat Fahrenheit untuk nilai penuh dihidrolisis dan sebagian dihidrolisis, masing-masing. Ini terurai dengan cepat di atas 200 ° C karena dapat mengalami pirolisis pada suhu tinggi. . PVA adalah bahan ataktik tetapi pameran kristalinitas Universitas Sumatera Utara sebagai kelompok hidroksil cukup kecil untuk masuk kedalamkisi tanpa mengganggu itu. http:wikipedia.orgwikiPolyvinyl_alcohol Gambar 2.2. Struktur Polivinil Alkohol Polivinil alkohol adalah plastik yang larut dalam air yang paling banyak digunakan secara komersial saat ini. Polivinil alkohol memiliki beberapa singkatan yang umum dipakai yaitu, PVOH, PVA, dan PVAL. Polivinil alkohol PVOH merupakan zat yang tidak berasa, tidak berbau, dapat terurai oleh alam dan biokompatibel. Selain dapat terlarut dalam air, Polivinil alkohol juga dapat larut dalam etanol. Namun, zat ini tidak dapat larut dalam pelarut organik. Pada Gambar 2.3 disajikan struktur kimia polivinil alkohol. Gambar 2.3. Struktur kimia Polivinil Alkohol PVOH dikembangkan pertama kali oleh Hermann dan Haehnel pada tahun 1924. Proses pembuatan PVOH dilakukan dengan menghidrolisis polivinil asetat PVAc. Tingkat konsumsi PVOH di dunia telah mencapai beberapa ratus ribu ton per tahun dan diprediksi akan meningkat sekitar 2,5 per tahun antara tahun 2006 dan 2011. Terdapat sejumlah produsen PVOH di seluruh dunia yang mayoritas berbasis di negara-negara Asia. Cina memiliki pangsa pasar terbesar dengan porsi 45 pada tahun 2006 dan nilai ini diperkirakan akan terus berkembang. Selain Cina, Universitas Sumatera Utara Jepang dan Amerika merupakan dua buah negara yang berperan baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen Ogur, 2005. Salah satu pemanfaatan PVOH sebagai bahan sekali pakai adalah aplikasi PVOH pada kantong kotoran hewan yang akan terurai setelah dibuang. Selain itu, PVOH juga dapat diaplikasikan pada bola golf, sehingga pegolf tidak perlu mencari bolanya setelah dipukul karena bola tersebut akan terurai di alam. Di dalam industri pangan, PVOH digunakan sebagai bahan pelapis karena sifatnya kedap terhadap uap air. PVOH mampu menjaga komponen aktif dan bahan lainnya yang terkandung di dalam bahan dari kontak dengan oksigen. . Sintesis polivinil alcohol yang secara komersial melalui hidrolisis. Polivinil alkohol tidak bisa dibuat secara langsung karena vinil alkohol merupakan bentuk enol yang tidak stabil dari asetildehida. Polivinil alkohol dihasilkan melalui hidrolisis dari polivinil asetat dengan menggunakan methanol. Secara komersial, PVOH adalah plastik yang paling penting dalam pembuatan film yang dapat larut dalam air. Hal ini ditandai dengan kemampuannya dalam pembentukan film, pengemulsi, dan sifat adesifnya. PVOH memiliki kekuatan tarik yang tinggi, fleksibilitas yang baik, dan sifat penghalang oksigen yang baik. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan karakter fisik PVOH. Tabel 2. 1. Karakter fisik Polivinil Alkohol Karakter Nilai Universitas Sumatera Utara Densitas Titik Leleh Titik Didih Suhu Penguraian 1.19-1.31 gcm 180-240 3 o 228 C o 180 C o C Sumber : Ogur, 2005.

2.5 Asam Akrilat