Metode penggunaan emulsi polimer sebagai penstabil tanah Aplikasi lain

dengan penguapan. Pemecahan emulsi terjadi ketika tetesan tersuspensi dalam emulsi individu fase air menyatu. Hal ini terjadi sebagai permukaan basah partikel emulsi dari partikel tanah dan polimer diendapkan pada permukaan. Jumlah polimer diendapkan pada permukaan partikel tanah tergantung pada konsentrasi polimer ditambahkan dan tingkat pencampuran dengan tanah.

2.2.2 Metode penggunaan emulsi polimer sebagai penstabil tanah

Newman,Tingle, 2004 Polimer emulsi jenis poly vinyl acetate co acrylic atau poly vinil acetate co veova sebagai soil stabilizer untuk mencegah erosi sudah dilakukan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, belum lama juga diujicobakan di Malaysia dan Thailand, dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Polimer emulsi berbentuk cairan berwarna putih susu milky white memiliki pH yang sesuai dengan pH tanah dan memiliki viskositas yang rendah. Metode penggunaannya adalah dengan menyemprotkan cairan polimer pada tanah-tanah yang rentan terhadap erosi seperti pinggir sungai, tanah-tanah gundul, daerah pertambangan, dan lain-lain. Metode penyemprotannya dapat melalui selang, truk, atau helikopter. Polimer emulsi yang telah disemprotkan akan berdifusi ke dalam tanah sampai kedalaman dua cm dan akan mengikat setiap partikel tanah dengan kuat. Polimer ini akan membentuk film dalam waktu antara 2 hingga 16 jam tergantung dari jenis tanahnya. Setelah kering dan membentuk lapisan film, maka tanah akan menjadi terlindung dari erosi dan longsor, terutama erosi yang disebabkan hujan deras dan banjir. Lapisan film dari polimer ini tidak akan merusak bibit-bibit seeds tanaman, bahkan akan mencegah terlarutnya atau hilangnya pupuk dari tanah. Kedalaman film yang hanya dua cm dari permukaan tanah tidak akan mengganggu unsur-unsur hara di dalam tanah dan air tanah ground water. Struktur polimer yang mempunyai gugus fungsi yang hidrofob akan mengakibatkan tanah tahan terhadap air sehingga tidak menjadi licin jika basah Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Aplikasi lain

Selain digunakan sebagai material pencegah erosi atau longsor, polimer emulsi jenis poly vinyl acetate co acrylic atau poly vinil acetate co veova dapat pula digunakan sebagai pengontrol debu dust control. Environmental Protection Agency EPA menyatakan, bahkan debu dust mengandung 108 bahan berbahaya, di antaranya dapat menyebabkan penyakit asma, kanker, alergi, dan penyakit karena virus. EPA memperkirakan setiap tahun terjadi emisi debu dust emmision sebanyak 25 m ton. Polimer emulsi yang disemprotkan pada tanah akan mencegah terjadinya polusi yang disebabkan oleh debu dust pollution karena polimer emulsi akan mencegah terdispersinya partikel-partikel tanah oleh udara. Dengan demikian, selain dapat diaplikasikan di pinggir-pinggir sungai sebagai material pencegah erosi, polimer emulsi juga dapat diaplikasikan pada daerah perkotaan seperti taman kota, tanah lapang, daerah pertambangan, daerah pertanian, pinggir jalan raya, landasan pesawat terbang dan helikopter, tempat parkir, dan lain-lain. Dengan menggunakan polimer emulsi, selain terhindar dari bahaya longsor dan erosi, kita juga akan terhindar dari berbagai jenis penyakit. Nurudin Budiman,2003

2.3. Surfaktan Emulsifier