KESIMPULAN DAN SARAN 61 Dr. HamonanganNainggolan, M.Sc

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 61

5.1. Kesimpulan 61 5.2. Saran 61 DAFTAR PUSTAKA 62 LAMPIRAN 65 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman Tabel 2.1. Karakter fisik Polivinil Alkohol 20 Tabel 2.2. Komposisi Lateks Segar dari Kebun dan Karet Kering 25 Tabel 2.3. Spesifikasi Mutu Lateks Pekat 27 Tabel 2.4. Spesifikasi Lateks Pekat Karet Alam dari PTPN III Medan 28 Tabel 2.5 Koefesien Viskositas 33 Tabel3.1 Alat-alat yang digunakan dan spesifikasinya 39 Tabel 3.2. Bahan-bahan yang digunakan dan spesifikasinya 40 Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Emulsi Soil Stabilizer 46 Tabel 4.2. Viskositas Emulsi Soil Stabilizer 48 Tabel 4.3 Nilai uji Kuat Tekan Untuk Variasi Lateks dengan Polivinil Alkohol PVA dan Air 50 Tabel 4.4. Nilai Penyerapan Air Untuk Variasi Lateks Pekat Karet Alam dengan Polivinil Alkohol PVA dan Air 53 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 2.1. Struktur Polioksietilen Sorbitan Monooleat Tween-80 17 Gambar 2.2. Struktur Polivinil Alkohol PVA 18 Gambar 2.3. Struktur Kimia Polivinil Alkohol PVA 18 Gambar 2.4. Rumus dan Struktur Kimia Benzoil Peroksida 21 Gambar 2.5. Reaksi Hidrolisis Benzoil Peroksida 22 Gambar 2.6 Struktur Kimia Poliisoprena 24 Gambar 4.1. Hubungan antaraViskositas dengan Variasi Emulsi Soil Stabilizer 48 Gambar 4.2. Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan dengan Variasi Komposit Soil Stabilizer 51 Gambar 4.3. Hubungan antara Penyerapan Air dengan Komposit Soil Stabilizer 53 Gambar 4.4. Hasil Foto SEM Pasir 54 Gambar 4.5. Hasil Uji SEM Emulsi Soil Stabilizer lateks : PVA : Air 55 Gambar 4.6. Hasil uji SEM Komposit Soil Stabilizer Lateks : PVA : Air 10:20:70:150 dengan Perbesaran 500 kali 56 Gambar 4.7. Hasiluji SEM Komposit Soil Stabilizer Lateks : PVA : Air : Pasir 25:5:70150 dengan Perbesaran 500 kali 57 Gambar 4.8 Spektrum FT-IR Emulsi Polivinil alkohol PVA, Lateks pekat karet alam 58 Gambar 4.9 Spektrum FT-IR Emulsi Polivinil alkohol PVA, Lateks pekat karet alam, dan Asam akrilat 59 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman Lampiran 1. Hasil Perhitungan Sifat Mekanis 65 1. Perhitungan Kuat Tekan Untuk Variasi Lateks dengan 66 Polivinil Alkohol 2. Perhitungan Kuat Lentur 66 Lampiran 2. Daya Serap Air 66 Lampiran 3. Road Map Karet Alam tahun 1980-2005 67 3.1.Tabel Perkembangan Permintaan Karet Alam berdasarkan NegaraRegional Konsumen, Tahun 1980-2005 67

3.2. Tabel Perkembangan Produksi Karet Alam berdasarkan Produsen Utama Dunia, Tahun 1980-2005

67 Lampiran 4. Persyaratan kekuatan dan durability tanah yang telah distabilkan 68 Lampiran 5 Nilai tipikal desain kuat tekan bebas dan flexural untuk bahan jalan yang telah distabilkan 68 Lampiran 6. Gambar Bahan, Lateks Polimer, Soil Stabilizer Sampel Uji, dan Peralatan UjiKarakterisasi 69 Universitas Sumatera Utara DAFTAR SINGKATAN Singkatan Kepanjangan AA : Asam Akrilat ASTM : American Society for Testing Material BPO : Benzoil peroksida CBR : California Bearing Ratio EPA : Enviromental Protection Agency FTIR : Fourier Transform Infra Red HLB : Hidrophilic Lipophilc Balance KK : Karet Kering LPKA : Lateks Pekat Karet Alam MoR : Modulus of Rupture MoE : Modulus of Elastisitas SEM : Scanning Electron Magnetic SNI : Standart Nasional Indonesia PVA : Polivinil Alkohol Universitas Sumatera Utara PENGGUNAAN EMULSI POLIVINIL ALKOHOL PVA LATEKS PEKAT KARET ALAM DAN ASAM AKRILAT SEBAGAI PEREKAT AGREGAT PASIR ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan soil stabilizer dengan menggunakan emulsi polivinil alkohol PVA, lateks pekat karet alam dan asam akrilat sebagai perekat agregat pasir. Emulsi Soil stabilizer dibuat dengan cara mencampurkan polivinil alcohol dengan lateks pekat karet alam, air dan benzoil peroksida BPO sebagai inisiator dengan menggunakan emulsifier Polioksietilen sorbitan Monooleat tween-80 pada komposisi yang bervariasi dengan kecepatan pengadukan 200 – 400 rpm. Karakterisasi emulsisoil stabilizer meliputi uji pengamatan kestabilan secara visual, uji viskositas, uji morfologi dengan SEM, dan gugus fungsi yang terbentuk dengan FTIR. Pencampuran Emulsisoil stabilizer dengan agregat pasir dilakukan pada komposisi bervariasi dengan kecepatan pengadukan 10 – 50 rpm, selanjutnya dicetak sesuai ASTM D 1559 – 76. Karakterisasi komposit hasil campuran soil stabilizer dengan pasir meliputi uji sifat mekanis, uji fisika, danuji morfologi permukaan. Hasil menunjukkan bahwa emulsi soil stabilizer lateks pekat karet alam, polivinil alkohol dan asam akrilat, muncul serapan spektrum FTIR pada bilangan gelombang ν = 1728.22 cm -1 membuktikan adanya gugus karbonil C=O setelah penambahan asam akrilat dimana panjang gelombang yang di peroleh lebih besar dari sebelum penambahan asam akrilat dan pada bilangan gelombang ν = 1635.64-1573.91 cm -1 menunjukkanadanyaikatan C=C aromatik. Setelah emulsi soil stabilizer ditambahkan agregat pasir sifat mekanik bertambah, dimana menghasilkan kuat tekan sebesar 2.42 MPa 5:25:70 yang menunjukkan hasil paling baik dari pada tanpa menggunakan lateks pekat karet alam 0:30:70 yang menghasilkan kuat tekan 2.25 MPa ataupun yang menggunakan bahan polimer polivinil alkohol yang lebih sedikit 25:5:70 sebesar 1.05 MPa. Untuk sifat fisiknya menghasilkan penyerapan air yang paling minimum sebesar 18.7 yaitu pada variasi perbandingan 25:5:70, sedangkan penyerapan air yang maksimum sebesar 21.5 yaitu pada variasi perbandingan 0:30:70. Kata kunci : Polivinilalkohol, asamakrilat, soil stabilizer, lateks pekat karet alam. Emulsi. Universitas Sumatera Utara USED POLYPINIL ALCOHOL PVA, NATURAL RUBBER LATEXES AND ACRYLIC ACID EMULTION AS ADHESIVE SAND AGGREGATE ASBTRACT The research has been done on the manufacture of soil stabilizer using of polyvinyl alcohol PVA, natural rubber latexes, acrylic acid emulsion as adhesive sand aggregate . Soil stabilizer emulsion prepared by mixing polyvinyl alcohol with natural rubber latexes, water and benzoyl peroxide BPO as initiator by using the sorbitanPolioksietilenMonooleat tween-80 emulsifier on the varies composition with stirring speed of 200-400 rpm. Characterization of soil stabilizer emulsion include visual stability observation test, viscosity test, morphology test by SEM, and the functional groups formed by FTIR. The mixing of soil stabilizer soil emulsion with aggregate sand is made on the composition varies with stirring speed of 10-50 rpm, then scored according to ASTM D 1559-76. The composite characterization of result mixing of soil stabilizer with sand include mechanical properties test, physics test, and surface morphology test. The results show that soil stabilizer emulsion of natural rubber latexes, polyvinyl alcohol and acrylic acid, show that the FTIR absorption spectrum appeared on the of wave numbers ν = 1728.22 cm-1, and it proved the existence of the carbonyl group C=O after the addition of acrylic acid where the obtained wavelength greater than before the addition of acrylic acid and the wave number ν = 1635.64-1573.91 cm- 1 indicate the presence of aromatic C=C bond. After the addition of aggregates sand to the soil stabilizer emulsion mechanical properties increases, which produces compressive strength at 2,42 MPa 5:25:70 that showed better results that without the using of natural rubber latexes 0:30:70 which generates compressive strength 2,25 MPa or the using less of polyvinyl alcohol polymer material 25:5:70 at 1,05 MPa. The physical properties show the minimum water absorption at 18.7 on the variation ratio 25:5:70, where as the maximum water absorption at 21.5 on the variation ratio 0:30:70. Keyword : polyvinyl alcohol, acrylic acid, soil stabilizer, natural rubber latexes, acrylic acid emulsion Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN