Data Analisis Pengujian Viskositas

Dari data di peroleh pada perbandingan lateks pekat karet alam LPKA : polivinil alkohol : Air : Tween-80 : Benzoil Peroksida BPO 25:5:70:5:2 terlihat pemisahan antara lateks pekat karet alam LPKA, Polivinil alkohol dan air di hari ke-7. Hal ini di sebabkan karena sedikitnya polivinil alkohol dan banyaknya air yang digunakan sehingga tidak dapat bercampur secara homogen. Sedangkan pada perbandingan 20:10:70:5:2 tidak terlihat adanya pemisahan antara lateks pekat karet alam, polivinil alkohol maupun air, keadaan emusi soil stabilizer stabil tidak adanya pemisahan. Begitu juga dengan variasi perbandingan 15:15:70:5:2, 10:20:705:2, 5:25:70:5;2 dan 0:30:70:5:2, semua keadaan emulsi soil stabilizer stabil, tidak adanya pemisahan. Emulsi soil stabilizer mengental seperti gel dari hari pertama sampai hari-14. Hal ini disebabkan karena penambahan polivinil alkohol yang semakin banyak dimana polivinil alkohol yang bersifat hidroskofis sehingga dengan kelembaban yang tinggi lebih banyak air yang di serap. Wikipedia,2011

4.2 Data Analisis Pengujian Viskositas

Proses pengujian viskositas mengacu pada ASTM D 4402-95 atau SNI 03- 6441-2000 mengenai standart prosedur pengujian aspal.Pengujian ini mengunakan Viskosimeter Brookfield yang bertujuan untuk mengukur viskositas soil stabilizer. Torsi pada spindel yang berputar pada temperatur tertentu digunakan untuk mengukur ketahanan relatif terhadap perputaran dalam tabung benda uji. Satuan viskositas dalam Standar Internasional SI adalah Pascal sekon Pa.s. Satuan viskositas dalam sistim centimeter gram sekon cgs adalah poise dyreiscm 2 dan nilai ini setara dengan 0,1 Pascal sekon Pa.s. Biasanya satuan viskositas dinyatakan dalam centipoise cP, dimana 1 cP sama dengan 1 milipascal sekon mPa.s. Nilai Viskositas soil stabilizer dalam milipascal sekon MPa.s diperoleh dengan mengalikan Hasil Pembacaan Torsi dengan suatu faktor. Berikut ini hasil nilai viskositas soil stabilizer. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Viskositas Emulsi soil stabilizer Emulsi soil stabilizer Lateks:PVA: Air: Tween-80: BPOg Kecepatan rpm faktor Nilai Pembacaan Viskositas cP

25:5:70:5:2 30

200 1 200

20:10:70:5:2 30

200 3.5 700 15:15:70:5:2 30 200 15 3000

10:20:70:5:2 30

200 48 9600

5:25:70:5:2 30

200 60 15000

0:30:70:5:2 30

200 85 17000 Gambar 4.1 Hubungan antara Viskositas dengan variasi emulsi soil stabilizer Pengukuran viskositas dengan metode Brookfield ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi emulsi, kecepatan putar spindle, dan lama waktu pengukuran. Penambahan surfaktan juga dapat mempengaruhi viskositas suatu emulsi, semakin banyak surfaktan yang ditambahkan semakin besar pula nilai viskositasnya . Didalam penelitian ini digunakan surfaktan Polioksietilen sorbitan monooleat Tween-80 200 700 3000 9600 12000 17000 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 25;5;70 20;10;70 15;15;70 10;20;70 5;25;70 0;30;70 V isk o si tas Cp Soil Stabilizer lateks : Polivinil alkohol : Air Viskositas dari Soil Stabilizer Universitas Sumatera Utara yang mempunyai sifat hidrofilik yang cendrung larut dalam air. Belitz and Grosch, 1987. Dari tabel 4.5 dapat diatas terlihat jelas bahwa nilai viskositas maksimum dari variasi emulsi soil stabilizer lateks pekat karet alam : polivinil alkohol : air 0:30:70 sebesar 17000 cP dan nilai viskositas minimum pada variasi 25:5:70 yaitu sebesar 200 cP. Hal ini disebabkan Polivinil alkohol adalah pengemulsi dan perekat yang mempunyai kemampuan menyerap air pada kelembaban yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek Wikipedia,2011, sehingga semakin banyak penambahan polivinil alkohol maka viskositas emulsi soil stabilizer semakin tinggi.

4.3. Modifikasi Emulsi Soil Stabilizer dengan Asam Akrilat