kehidupan tingkat sosial yang lebih tinggi sehingga ibu tidak memberikan ASI kepada bayibalitanya.
Berdasarkan tabel 4.5 dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 orang 70,7. Berdasarkan tabel 4.6.
dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 18 responden 43,9. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Arifin 2004
yang menyatakan alasan ibu-ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya antar lain dipengaruhi oleh pekerjaan.
5.2. Komunikasi Persuasif Bidan 5.2.1. Kepercayaan Atau Keyakinan Dengan Bidan
Pada kerangka konsep citra diri juga digambarkan langsung memengaruhi pengetahuan ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa 41 responden 100 percaya atau yakin dengan bidan dalam menganjurkan pemberian susu formula. Menurut Deddy 1994 bahwa
komunikasi persuasif terdapat usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya dapat berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator.
5.2.2. Pemberian Sampel Susu Gratis
Berdasarkan tabel 4.8. diketahui bahwa sebagian besar responden mengatakan pernah mendapatkan sampel susu gratis yaitu sebanyak 30 orang 73,2. Menurut
Deddy 1994 dalam prinsip komunikasi persuasif membujuk demi keuntungan khalayak lebih mungkin mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan
akan menguntungkan mereka lebih dari biaya yang akan mereka keluarkan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Pemberian Susu Formula
Berdasarkan tabel 4.9. responden mengatakan tidak pernah bidan memaksa dalam pemberian susu formula pada bayi yaitu sebanyak 33 orang 80,5. Menurut
Widjaja 1993 bentuk pesan dapat bersifat Coersifmemaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Coersif dapat berbentuk perintah, instruksi dan sebagainya.
5.2.4. Kenyamanan Didampingi Oleh Bidan
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan oleh tabel 4.10. sebanyak 41 orang 100 menyatakan semua responden nyaman ketika didampingi oleh bidan.
Peneliti berasumsi jika bidan memberikan komunikasi yang baik terhadap pasien maka akan timbul kenyamanan ketika pasien didampingi oleh bidan.
5.2.5. Keyakinan Pemberian Susu Formula
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan oleh tabel 4.11 sebanyak 27 orang 65,9 yang memilih jawaban bidan juga memberikan susu formula pada
bayinya, mendapatkan susu formula secara cuma-cuma, sering bercerita tentang keunggulan susu formula, dan lain-lain. Responden menjawab dari pilihan jawaban
yang telah disediakan. Menurut Tatik, dkk 2003 komunikasi persuasif adalah metode yang bersifat membujuk halus agar sasaran menjadi yakin. Biasanya dalam
bentuk ajakan dengan cara memberi alasan dan prospek baik yang meyakinkan.
5.2.6. Penyampaian Bidan
Berdasarkan kerangka konsep, hubungan dan peran juga dapat memengaruhi pengetahuan ibu dalam pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan. Gaya
komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang berkomunikasi. Cara
Universitas Sumatera Utara
komunikasi seorang bidan dengan koleganya, dengan cara komunikasi seorang bidan pada kliennya akan berbeda, tergantung perannya. Hal ini dapat dilihat pada tabel
4.12. sebanyak 28 orang 68,3 mendapatkan informasi melalui penyuluhan, ceramah, diskusi kelompok, dan komunikasi dua arah. Menurut Uripni 2003
komunikasi interpersonal adalah salah satu yang paling efektif dan komunikator dapat langsung bertatap muka, sehingga stimulus yakin pesan atau informasi yang
disampaikan komunikan, langsung dapat direspon atau ditanggapi pada saat itu juga.
5.3. Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Susu Formula