Proses Adopsi Perilaku Teori SOR

2.8.3 Proses Adopsi Perilaku

Dari pengalaman dan penelitian, terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers 974 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu : 1. Awareness kesadaran, yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu 2. Interest yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus 3. Evaluation yaitu menimbang-nimbang baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya 4. Trial yaitu orang yang telah mulai mencoba perlaku baru 5. Adoption yaitu subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus Notoatmodjo, 2003 2.8.4 Faktor-faktor Yang Memengaruhi Perilaku Menurut Green bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu : 1. Faktor-faktor predisposisi disposing factor, yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2. Faktor-faktor pemungkin enabling factors, adalah faktor-faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi terjadinya perilaku atau tindakan seseorang atau masyarakat. 3. Faktor-faktor penguat reinforcing faktors, adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.

2.8.5 Teori SOR

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsangan stimulus yang berkomunikasi dengan organisme. Hostland 1953 mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari : a. Stimulus rangsang yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti disini. Tetapi apabila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. b. Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya bersikap. Universitas Sumatera Utara d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut perubahan perilaku. Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini faktor reinforcement memegang peranan penting.

2.9 Kerangka Konsep