Barcode Reader Sarana Layanan Perpustakaan

Ada beaya atau tidak, ada naskah atau tidak, redaksi yang mengusahakan itu semua. 5. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat umum. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam majalah, surat kabar telah diketahui oleh banyak orang atau masyarakat awam. 6. Terbit terus menerus dengan memiliki kala waktu frekuensi terbit tertentu. Berbeda dengan buku teks yang terbitannya tidak dapat dipastikan. 7. Memiliki sistem kontrol internasional Ciri ini dapat kita amati pada pencantuman nomor ISSN InternationalSerial Standar Number pada setiap judul majalah atau terbitan berseri lainnya. Dari pendapat dan uraian di atas dapat diketahui bahwa terbitan berseri merupakan terbitan yang berkelanjutan dan terbit teraturdalam waktu yang berselang-seling, mungkin sekali terbit dengankalafrekuensi tengah mingguan seminggu dua kali atau dapat juga terbit tiap semester tengah tahunan setahun dua kali, seperti majalah, surat kabar, jurnal dan sebagainya.

2.3.2 Barcode Reader

Dalam kegiatan sirkulasi yang terautomasi biasanya perpustakaan meyediakan sarana dengan sistem barcode. Dalam sistem ini seluruh koleksi yang dimiliki perpustakaan dimasukkan ke dalam pangkalan data sehingga jika terjadi transaksi maka label barcode tersebut akan terbaca oleh alat pembaca barcode dan akan terhubung ke komputer. “Barcode diartikan dengan kode atau simbol yang pada umumnya terdiri dari lajur-lajur atau batang-batang paralel, kadang-kadang berwarna warni, yang berbeda-beda tebal maupun jarak antara batangnya” Lasa, 2005: 216. Sedangkan dalam Wikipedia 2012 “Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin”. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa alat untuk membaca barcode atau sering disebut dengan barcode reader merupakan alat yang digunakan untuk membaca kumpulan data optik ataupun kode yang terdapat pada buku dan kartu anggota perpustakaan, sehingga dengan menggunakan alat ini, kegiatan peminjaman dan pengembalian pada layanan sirkulasi akan semakin cepat dan mudah. Universitas Sumatera Utara Menurut Wikipedia 2012 bahwa keuntungan dalam menggunakan barcode reader adalah sebagai berikut : 1. Proses input data lebih cepat, karena barcode readerdapat membaca merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual. 2. Proses input data lebih tepat, karena teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data. 3. Proses input lebih akurat mencari data, karena teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi. 4. Mengurangi biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang. 5. Peningkatan kinerja manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan perusahaan. Beradasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa dengan menggunakan barcode reader maka perpustakaan akan memperoleh keuntungan seperti proses input data peminjaman dan pengembalian lebih cepat, tepat, dan akurat serta mengurangi biaya dan pekerjaan dibandingkan dengan mengerjakannya secara manual. Selain itu juga manajemen akan jauh lebih baik dan mudah dalam menentukan kebijakan dan menggambil keputusan perpustakaan.

2.3.3 Sarana Internet dan Wifi