Sistem Layanan Terbuka Sistem Layanan Perpustakaan

9. Ramah tama 10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifatmenggurui. 11. Mengembangkan hal-hal yang baru inovatif. 12. Mampu berkopentensi dengan layanan di bidang lain 13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan seharusnya diberikan sesuai dengan kebutuhan pengguna, mudah dan sederhana, murah dan ekonomis, dilakukan dengan cepat den tepat, menarik dan menyenangkan, ramah tama dan sebagainya, sehingga pengguna merasa nyaman dan efektif dalam memanfaatkan perpustakaan serta memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

2.2.1 Sistem Layanan Perpustakaan

Agar pengguna dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perpustakaan menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan tersebut. Secara umum perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal dengan istilah sistem layanan terbuka dan sistem tertutup. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada uraian berikut:

2.2.1.1 Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih, mengambil bahan pustaka yang dibutuhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmono 2001: 139 yang menyatakan bahwa “Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan”. Sedangkan hal yang hampir sama juga dikatakan Rahayuningsih 2007: 93 bahwa “Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan”. Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka adalah sistem yang memungkinkan pengguna dapat langsung masuk ke ruang Universitas Sumatera Utara koleksi atau menuju rak koleksi. Kemudian pengguna menemukan, memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan informasi pengguna. Ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka, antara lain: 1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibagian lain. Darmono, 2001: 140 Selain terdapat keunggulan, sistem layanan terbuka juga memiliki kelemahan, antara lain : 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau balau karena ketikan mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa. 4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berabagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka. Darmono, 2001: 140 Dari pendapat di atas, dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan sistem ini antara lain yaitu pengguna akan merasa lebih puas dikarenakan diberi kemudahan dalam menemukan koleksi, jika koleksi yang dibutuhkan tidak tersedia maka pengguna dapat langsung mencari koleksi alternatif lain langsung pada saat itu juga. Selain itu juga tidak diperlukannya tenaga pustakawan untuk sistem ini. Sedangkan kelemahan dari sistem ini yaitu berupa letak koleksi perpustakaan yang kemungkinan besar tidak sesuai dengan urutannya, selain itu kemungkinan buku Universitas Sumatera Utara hilang relatif lebih tinggi, ruangan yang diperlukan juga lebih luas agar pengguna lebih nyaman dalam mencari koleksi. Jadi, perpustakaan dapat menerapkan sistem ini jika memang sesuai dengan keperluan dan keadaan serta kebutuhan perpustakaan dalam melayani pengguna.

2.2.1.2 Sistem Layanan Tertutup