Untuk memperoleh angka – angka PDRB menurut penggunaannya, dilakukan penghitungan secara langsung pada komponen – komponen yang tercakup. Namun
karena mengalami kesulitan dalam kelengkapan data, sehingga data komponen yang dihitung secara rasional berdasar pada penghitungan sektoral.
2.10 Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu, yang
pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang dan hai ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah- masalah yang bersifat universal yang menyebabkan. Para ahli harus lebih banyak
mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi
dan sosial.
Menurut Robert Thomas Malthus 1766-1834 yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih popular disebut dengan prinsip kependudukan The
Principle of Population yang menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada
pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan ia juga menyatakan bahwa manusia
untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan
apabila tidak ada pembatasan terhadap pembatasan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan
dan kemiskinan manusia.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik BPS adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian,
agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk
melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang
serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya.
Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik
nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah. BPS juga terdapat di setiap provinsi, kabupaten
dan kota di seluruh Indonesia. Dinamakan perwakilan BPS di daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi pemerintah pusat yang berada di daerah,
sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka
Universitas Sumatera Utara
penyelenggaraan statistik regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan:
1. Sensus Penduduk SP yaitu pada setiap tahun berakhiran 0 nol,
2. Sensus Pertanian ST pada setiap tahun berakhiran 3 tiga, dan
3. Sensus Ekonomi SE pada setiap tahun berakhiran 6 enam.
Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:
3.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan Directeur Van Landbouw Nijverheid en
Hendle dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan
memublikasi data statistik.
Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik
CKS atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen IUA yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.
3.1.2 Masa pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangmiliter. Pada
masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3 Masa kemerdekaan Republik Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu
KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian
Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
3.1.4 Masa orde baru sampai sekarang
Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.
3.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik
Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.
3.2.1 Tugas
BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1.
Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2.
Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3.
Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar. 4.
Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.
3.2.3 Kewenangan
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai kewenangan:
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yaitu: 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik.
2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Visi dan Misi BPS
3.3.1 Visi
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
3.3.2 Misi
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk
penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.
3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan
kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional SSN yang efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Struktur Organisasi BPS
Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka
diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masing- masing bagian.
Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu
untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.
Gambar 3.1 Struktur organisasi BPS Provinsi
K E P A L A
Bagian Tata Usaha
Bidang I ntegrasi Pengolahan
Diseminasi Statistik Bidang
Neraca Wilayah Analisis Statistik
Bidang Stat. Distribusi
Bidang Stat. Produksi
Bidang Stat. Sosial
Seksi St at ist ik Kependudukan
Seksi St at ist ik Ket ahanan Sosial
Seksi St at ist ik Kesej aht eraan
Rakyat Seksi St at ist ik
Konst ruksi, Pert am- bangan Energi
Seksi St at ist ik I ndust ri
Seksi St at ist k Pert anian
Seksi St at ist k Niaga Jasa
Seksi St at ist k Keuangan Harga
Produsen Seksi St at ist k
Harga Konsumen Perdag. Besar
Seksi Analisis St at ist ik
Lint as Sekt or Seksi
Neraca Konsumsi Seksi
Neraca Produksi
Seksi Diseminasi dan
Layanan St at ist ik Seksi
Jaringan dan Ruj ukan St at ist ik
Seksi I nt egrasi
Pengolahan Dat a SubBag
Bina Program SubBag
Urusan Dalam SubBag
Kepegaw aian dan Hukum
SubBag Keuangan
SubBag Perlengkapan
Tenaga Fungsional
Universitas Sumatera Utara
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu
dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang
ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai staf tersebut.
Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi
kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang
menunjukkan suatu kelompok kerja.
Adapun tujuan dari struktur organisasi dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik BPS adalah :
a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai
departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b.
Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen.
c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati
bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Labuhanbatu