KONDISI GEOGRAFIS SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU

3.6 Logo BPS

Logo BPS adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Logo BPS

3.7 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU

3.7.1 KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten labuhan batu dengan ibukota dengan ibukota rantauprapat merupakan salah satu kabupaten yang berada pada kawasan pantai timur Propinsi Sumatera Utara yang terletak pada koordinat 1 o 26’-2 o 11’ Lintang Utara dan 91 o 01’- 95 o 53’ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut: - Sebelah utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka - Sebelah Timur dengan Propinsi Riau - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan - Sebelah Barat dengan Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di propinsi Sumatera Utara yaitu 922.318 Ha9.223,18 Km2 atau 12,87 dari luas propinsi Sumatera Utara. Secara administratif wilayahnya terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Secara topografis sekitar 7.633,26 Ha atau 82,76 wilayahnya mempunyai tingkat kemiringan lahan 0-150. Kabupaten Labuhan Batu terbagi atas kawasan pantai dan kawasan lainnya yang terletak pada ketinggian 0-sd 2.151 m dari permukaan laut. Secara hidrologi Labuhan Batu mempunyai 3 sungai besar yaitu Sungai Kualuh, Bilah dan Barumun dengan Daerah Aliran SungaiDASnya sebagai berikut : 1. DAS Barumun meliputi Kecamatan Sungai Kanan, Kota Pinang, Torgamba, Silangkitang, KampungRakyat dan Kecamatan Panai Tengah. Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu tahun 2006-2010. 2. DAS Bilah meliputi Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Hulu, Pangkatan, Bilah Hilir, Panai Hulu dan Kecamatan Panai Hilir. 3. DAS Kualuh meliputi Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Aek Kuo, Marbau, Na.IX-X, Kulauh Hilir dan Kecamatan Kualuh Leidong. Universitas Sumatera Utara Sebelum penjajahan Belanda memasuki daerah Labuhan Batu, sistem pemerintahan Labuhanbatu bersifat monarki yang Kepala Pemerintahan disebut Sultan atau Raja yang dibantu oleh seorang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja yang bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari-harisemacam Perdana Mentri. Kesultanan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhan Batu pada waktu itu terdiri dari empat kesultanan, yaitu : 1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang 2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir 3. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik 4. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama 5. Ditambah satu Half-Bestuur Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di Tanjung Medan. Belanda memasuki wilayah Labuhan Batu berkisar tahun 1825, di samping itu ada pula keterangan yang menyatakan setelah selesai Perang Paderi berkisar tahun 1831. Pada tahun 1861 kesatuan angkatan laut Belanda di bawah pimpinan Bevel Hebee datang ke Kampung Labuhanbatudi hulu Kuota Labuhan Bilik sekarang melalui sungai Barumun. Kemudian di perkampungan dibangun pelabuhan yang terbuat dari beton sebagai tanda pendaratan persinggahan kapal-kapal berbobot 3000 sd 5000 ton. Kemudian pada lokasi pelabuhan tersebut berkembang menjadi sebuah perkampungandesa yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhanbatu. Pada awalnya Contreleur Labuhanbatu berkedudukan di Kampung Labuhanbatu, kemudian pada tahun 1895 dipindahkan ke Labuhan Bilik, tahun 1924 dipindahkan ke Universitas Sumatera Utara Merbau, tahun 1928 dipindahkan ke Aek Kota Batu dan pada tahun 1932 dipindahkan ke Rantauprapat sampai kemerdekaan diproklamirkan 17 Agustus 1945. Pada masa pemerintahan jepang sistem pemerintahan hindia dilanjutkan dan untuk memonitoring kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh sultanraja, pemerintahan jepang membentuk Tuk Fuku Bunsyuco. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan dan tepatnya pada tanggal 16 malam 17 oktober 1945 bertempat di rumah dinas kepala PLN Rantauprapat diadakan rapat untuk pembentukan Komite Nasional daera Labuhanbatu sekaligus ditetapkannya ketuaAbdul Rahman sebagai kepala pemerintahan.

3.7.2 VISI, MISI STRATEGI VISI