Hubungan Intrakelompok Responden Fenomena Diglosia Dan Sikap Kebahasaan Penutur Bahasa Simalungun Di Kota Pematangsiantar

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa responden pada dasarnya adalah multibahasawan. Dikatakan demikian karena dari 60 responden pada umumnya menguasai lebih dari dua bahasa diluar bahasa Simalungun. Jika dilihat dari persentase penguasaan bahasa responden di luar bahasa Simalungun BS maka 6,67 responden menggunakan bahasa Toba, Indonesia, dan bahasa lainnya BTBIBL, 51,67 responden menguasai bahasa TobaIndonesia BTBI, 1,67 responden dapat berbahasa Indonesia dan bahasa lainya BIBL, dan 40 responden dapat berbahasa Indonesia. Sementara itu, berdasarkan data itu juga dapat disimpulkan bahwa 100 dari jumlah responden dapat berbahasa Indonesia BI.

3. Hubungan Intrakelompok Responden

Hubungan intrakelompok, dalam hal ini, melibatkan anggota-anggota etnis yang sama. Data tentang frekuensi dan persentase hubungan intrakelompok diperoleh berdasarkan jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan berikut. 10. Apakah di lingkungan tempat tinggal Anda terdapat orang-orang yang sesuku dengan Anda? Adapun jawaban yang diberikan responden dapat dilihat pada tabel di bahwah ini. Tabel 10. Daftar Intrakelompok di Lingkungan Tempat Tinggal Responden N=60 Banyak Agak Bayak Sedikit Tidak Ada Jumlah F F F F F Universitas Sumatera Utara 50 83 7 12 3 5 100 100 Berdasarkan tabel 10 di atas pengakuan responden bahwa di lingkungan tempat tinggalnya masih “banyak” yang suku dengannya oleh 50 responden atau 83, 7 responden atau 12 mengaku “agak banyak”, 3 responden atau 5 mengaku “sedikit”, dan tidak ada responden yang tidak mempunyai tetangga yang sesuku dengannya. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa hubungan intrakelompok para responden masih tinggi, yakni 83. Tidak satu pun responden yang di lingkungan tempat tinggalnya tidak terdapat orang yang sesuku dengannya. Oleh karena itu, dapat dianggap bahwa para responden masih dalam komunitas Simalungun yang sangat kental.

4.4 Penggunaan Bahasa Berdasarkan Ranah

Adapun ranah yang menjadi objek penelitian ini sebanyak sepuluh ranah. Ranah- ranah yang dimaksud, yakni ranah adat, ranah keluarga, ranah agama, ranah tetangga, ranah pergaulan, ranah terminal, ranah transaksi, ranah pekerjaan, ranah pendidikan, dan ranah pemerintahan.

4.4.1 Ranah Adat Data yang berkaitan dengan rahan adat ini diperoleh dari jawaban responden atas

pertanyaan berikut. 34. Jika berbicara dalam acara adat Simalungun komunitasnya suku Simalungun bahasa apa yang Anda gunakan? Universitas Sumatera Utara 35. Jika berbicara dalam acara adat Toba komunitasnya suku Toba bahasa apa yang Anda gunakan? Setelah jawaban responden diolah maka diperolehlah frekuensi, persentase dan nilai rata-rata penggunaan bahasa pada ranah adat ini. Adapun pengakuan responden apabila berbicara dalam acara adat Simalungun yang interlokutornya komunitas suku Simalungun, yang mengaku menggunakan bahasa Siamalungun BS sebanyak 39 responden atau 65, pengguna bahasa Indonesia BI sebanyak 10 responden atau 16,67, dan yang mengaku menggunakan bahasa SimalungunTobaIndonesia BSBTBI sebanyak 1 responden atau 1,67, dan yang tidak menjawabblangko sebanyak 10 responden atau 16,87. Adapun penyebab responden yang blangko itu adalah akibat dari usia responden remaja masih relatif muda sehingga belum terlibat dalam kegiatan acara adat. Sementara itu, nilai rata-rata penggunaan bahasa responden untuk pertanyaan 34 ini sebesar 1,22. Jawaban responden atas pertanyaan 35 sebagai berikut. 27 responden atau 45 menggunakan bahasa Toba BT, 22 responden atau 36,67 menggunakan bahasa Indonesia BI dan 1 responden atau 1,67 responden yang menggunakan bahasa TobaIndonesia BTBI. Sementara itu, 10 responden atau 16,67 tidak memberikan jawaban atau blangko. Adapun penyebab responden yang blangko itu adalah akibat dari usia responden remaja masih relatif muda sehingga berlum terlibat dalam kegiatan acara adat. Sementara itu, nilai rata-rata penggunaan bahasa responden untuk pertanyaan 35 ini sebesar 2,07. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, pertanyaan 34, 35 itu diajukan kepada respenden juga untuk melihat kemultibahasaan responden, yakni dibuktikan dengan pilihan bahasa responden atas penggunaan bahasa Simalungun BS, Toba BT, dan bahasa Indonesia BI yang menunjukkan bahwa para responden umumnya, selain menguasai bahasa ibunya, bahasa Simalungun BS, juga menguasai bahasa Toba BT 45 dan bahasa Indonesia BI 100. Dengan demikian, penggunaan bahasa responden dalam ranah adat dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11. Ranah Adat N = 60 No. Penggunaan Bahasa Peristiwa Bahasa BSBTBI BI BT BS Blangk o Jumlah Nilai Rata- Rata F F F F F F 1 . Acara adat Simalungun 1 1,67 10 16,67 39 65 10 16,87 60 100 1,22 2 . Acara adat Toba 1 1,67 22 36,67 27 45 10 16,67 60 100 2,07 Keterangan: Nilai rata-rata 1,00—2,50 rentang nilai interpretasi diglosia bocor Nilai rata-rata 2,60—4,00 rentang nilai interpretasi diglosia tidak bocor Lebih lanjut, dari tabel ranah adat di atas dapat diinterpretasikan bahwa situasi diglosia pada ranah adat dengan interlokutor komunitas etnis Simalungun, pertanyaan 34 telah mengalami kebocoran sebab apabila dilihat dari nilai rata-rata penggunaan bahasa pada ranah adat ini menunjukkan nilai rata-rata 1,22. Adapun standar nilai Universitas Sumatera Utara yang diacu adalah rentang nilai rata-rata 1,00—2,50 diinterpretasikan diglosia bocor sedangkan apabila nilai rata-rata direntangan 2,60—4,00 diinterpretasikan diglosia tidak bocor. Begitu juga pada peristiwa bahasa di acara ada Toba dengan komunitas etnis Toba, diglosia juga diinterpretasikan telah bocor sebab nilai rata-rata sebesar 2,07, yaitu berada direntang nilai rata-rata 1,00—2,50 yang mempunyai interpretasi diglosia bocor. Dengan demikian, jika dilihat secara keseluruhan, penggunaan bahasa responden dalam ranah adat menunjukkan bahwa situasi diglosia pada ranah adat dengan interlokutor komunitas etnis Simalungun dan interlokutor komunitas etnis Toba telah mengalami kebocoran. Nilai rata-rata penggunaan bahasa responden, yakni: 1,22 + 2,07 = 1,65 2 Akan tetapi, dalam hal pemertahanan bahasa, pemertahanan bahasa Simalungun pada ranah adat masih bertahan, ini ditunjukkan pada persentase penggunaan bahasa Simalungun yang masih tinggi pada peristiwa bahasa pada acara adat Simalungun dengan komunitas suku Simalungun, yaitu sebesar 65. 4.4.2 Ranah Keluarga Ranah keluarga dalam hal ini merupakan konstelasi lokasi, topik, dan partisipan, yakni peristiwa tutur yang berlangsung di rumah dengan anggota keluarga dengan topik kehidupan sehari-hari. Adapun konstelasihubungan sekumpulan orang itu akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Interlokutor Saudara, Ayah, dan Ibu