persentase penggunaan setiap bahasa tersebut dalam setiap ranahdomain untuk melihat apakah pemertahanan bahasa pada setiap ranah itu masih berlangsung atau
tidak karena fenomena diglosia akan berdampak pada lebih disukainya salah satu bahasa sehingga mengakibatkan bahasa yang tidak disukai itu cepat atau lambat akan
punah. Selanjutnya, untuk menentukan persentase penggunaan bahasa responden
digunakan rumus: n1 + n2 + ... n5 X 100 N
Dalam hal ini, n1 = jumlah responden yang memberi jawaban terhadap karakteristik yang bersangkutan dan N = jumlah seluruh responden. Rentang nilai yang diacu
sebagai indikator berlangsung atau tidak berlangsungnya pemertahanan bahasa Simalungun berdasarkan persentase penggunaan bahasa ditentukan dengan terlebih
dahulu menentukan nilai tengah median dengan menggunakan rumus: 100 : 2 = 50. Dengan demikian, nilai tengah median adalah 50 maka rentang nilai 0--
50 mempunyai interpretasi pemertahanan bahasa Simalungun pada penuturnya tidak berlangusung dan rentang nilai 51--100 mempunyai interpretasi
pemertahanan bahasa Simalungun pada penuturnya berlangsung.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah masyarakat penutur asli bahasa Simalungun yang berdomisili di wilayah ibu kota kabupaten, yakni kota Pematangsiantar, tepatnya di
Kecamatan Siantar Barat. Hal ini dilakukan sebab tuntutan sikap kebahasaan
Universitas Sumatera Utara
frekuensinya sangat tinggi di wilayah perkotaan, sesuai dengan tuntutan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dari masyarakat tutur yang
representatif. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai penelitian ini, yakni untuk
mengetahui fenomena diglosia dan sikap masyarakat terhadap pilihan bahasa, dalam penelitian ini, hanya sebagian elemen atau objek saja yang diteliti atau hanya meneliti
elemen sampel bukan seluruh elemen populasi. Sejalan dengan itu, Milroy dalam Gunarwan 2002:46, mengatakan bahwa untuk penelitian kebahasaan, pemercontoh
sampling yang besar cenderung tidak perlu. Hal itu karena prilaku linguistik itu lebih homogen daripada prilaku-prilaku lain. Walaupun demikian, pemercontoh
dalam penelitian ini tetap menggunakan desain pemercontoh yang lazim dalam penelitian pada umumnya, yakni menentukan pemercontah dengan cara acak-
berlapis, dengan rincian sebagai berikut: a m
ewakili kelompok r
emaja; usia 17—25 tahun, b m
ewakili kelompok d
ewasa; usia 26—50 tahun, dan c m
ewakili kelompok o
rang tua; usia 51—60 tahun. Jumlah pemercontoh ditetapkan enam puluh responden dari populasi dengan cara menstratifikasi populasi berdasarkan tingkat generasi
remaja, dewasa, dan orang tua, yakni dua puluh responden per generasi yang terdiri atas sepuluh laki-laki dan sepuluh perempuan. Di samping itu, penentuan jumlah
sampel didasarkan dengan menggunakan teknik quota sampel. Penggunaan teknik quota sampel ini perlu menetapkan strata populasi berdasarkan tanda-tanda yang
mempunyai pengaruh terbesar terhadap variabel yang akan diselidiki. Setelah strata- strata telah ditetapkan dengan pasti, kemudian ditentukan quota yang memadai dan
Universitas Sumatera Utara
memenuhi serta dapat mewakili populasi atau sebagai populasi Mardalis:1999. Sejalan dengan Mardalis, sampel pada penelitian ini memiliki ciri yang khas, yaitu
asli suku Simalungun yang berdomisili di Pematangsiantar. Sejalan dengan itu, pemilihan responden juga dilakukan berdasarkan syarat-
syarat penentuan responden yang memenuhi syarat. Samarin 1988:55, mengatakan bahwa seseorang yang meneliti suatu bahasa dengan tujuan menemukan deskripsi
bahasa itu sebenarnya memerlukan tidak lebih seorang informan yang baik. Syarat-syarat pemilihan responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah
dengan kriteria sebagai berikut: 1
penutur asli bahasa Simalungun berusia 17 sampai dengan 60 tahun yang sekarang tinggal di kota Pematangsiantar,
2 tidak pernah atau tidak lama meninggalkan tempat asal,
3 berasal dari masyarakat tutur dialek Simalungun,
4 setidak-tidaknya berpendidikan SD,
5 dapat berbahasa Indonesia,
6 sehat dan tidak mempunyai cacat wicara,
7 bersedia menjadi responden,
8 tidak mudah tersinggung, bersifat jujur, terbuka, sabar, dan ramah,
9 teliti, cermat, dan mempunyai daya ingat yang baik, dan
10 tidak mempunyai kecurigaan apa pun terhadap penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Lokasi, Peta, Keadaan Geografis, dan Kependudukan