Karakteristik Responden Variabel Bebas X Peralihan Mata Pencaharian

 Sarana keagamaan Dalam kegiatan ke Agamaan Desa Pasir bangun memiliki sarana 5 unit mesjid, karena Desa Pasir Bangun adalah mayoritas beragama Islam. 4.3. Karakteristik Responden 4.3. Variabel Bebas X Peralihan Mata Pencaharian Untuk mengenali responden, peneliti menggunakan kuesiner yang berisi daftar pertanyaan data-data responden.berdasarkan hasil pengumpulan data maka dapat diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut: Tabel 1 Responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin F 1 Laki-laki 36 92,3 2 Perempuan 3 7,7 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 1 diatas dapat ketahui bahwasannya responden mayoritas adalah laki-laki yaitu 36 92,3, dan perempuan 3 orang 7,7. Hal ini disebabkan karena petani coklat lebih banyak menggunakan tenaga laki-laki di bandingkan perempuan, dari hal pemetikan buah coklat, pemupukan, dan pengangkatan untuk penjemuran buah coklat banyak digunakan tenaga laki-laki. Tabel 2 Responden berdasarkan usia No Kelompok Usia F 1 23-28 Tahun 2 5,1 2 29-35 Tahun 8 20,5 3 36-41 Tahun 10 25,6 4 42-47 Tahun 10 25,6 5 48-53 Tahun 4 10,2 6 55-60 Tahun 5 12,8 Jumlah 39 100 Universitas Sumatera Utara Sumber: data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa umur responden dapat dikategorikan bervariasi mulai dari umur 23 tahun sampai dengan umur 60 tahun. Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa reponden paling banyak adalah usia 36-47 tahun sebanyak 20 orang 51,35, dan yang paling sedikit adalah umur 23-28 tahun yaitu 2 orang 5,1. Hal ini dikarenakan responden yang diteliti adalah yang sudah berumah tangga dan yang sudah memiliki anak. Dari tingkat umur sangat menentukan dengan proses bertani soalnya ketahanan tubuh mempengaruhi dengan daya tahan untuk mengerjakan lahan pertanian. Apabila umurnya masih tergolong muda seakan tenaga untuk mengerjakan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan sudah berkurang. Tabel 3 Data Responden berdasarkan agama No Agama F 1 Islam 39 100 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa responden mayoritas adalah islam yaitu 39 orang 100. Hal ini karena masyarakat desa Pasir Bangun adalah mayoritas beragama islam. Tabel 4 Data Responden berdasarkan suku No Suku F 1 Alas 39 100 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 200 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa responden mayoritas adalah suku alas yaitu 39 orang 100. Hal ini dikarenakan masyarakat desa Pasir bangun pada dasarnya adalah suku alas. Tabel 5 Tingkat pendidikan Responden No Tingkat Pendidikan Jumlah 1 SD 7 17,9 2 SMP 7 17,9 3 SMA 18 46,2 4 Diploma 1 5 Diploma 2 1 2,6 6 Diploma 3 7 S1 6 15,4 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak adalah tingkat SMA yaitu sebanyak 18 orang 46,2,sedangkan SD dan SMP simbang yaitu 7 orang 17,9,diploma 1 orang 2,6, dan S1 6 orang 15,4. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden lumayan tinggi sehingga memudahkan mereka untuk menerima perubahan untuk meningkatkan kehidupan mereka. Tabel 6 Latar belakang Responden beralih mata pencaharian No Latar Belakang F 1 Penghasilan dari pekerjaan baru petani coklat lebih baik. 38 97,4 2 Karena adanya budaya latah 3 Karena tidak adanya pekerjaan yang disediakan oleh PEMDA 1 2,6 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa latar belakang yang mempengaruhi responden beralih mata pencaharian adalah disebabkan karena penghasilan dari pekerjaan baru petani coklat lebih baik, dan responden yang menjawab penghasilan dari pekerjaan baru petani coklat lebih menjanjikan adalah sebanyak 38 orang 97,4, sedangkan responden yang menjawab karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah daerah yaitu 1 orang 2,6, dan poin karena adanya budaya latah tidak ada responden yang menjawab. Hal ini dapat dilihat bahwa rendahnya perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakatnya, sehingga masyarakat desa Pasir Bangun banyak yang menjadi petani. Tabel 7 Lama Responden beralih No Kategori Waktu F 1 1 tahun yang lalu 9 23,1 2 2 tahun yang lalu 6 15,4 3 3 tahun yang lalu 24 61,5 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Berdasarkan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa lama responden beralih mata pencaharian bervariasi, responden menjawab yang beralih 3 tahun yang lalu 24 orang 61,5, sedangkan responden yang menjawab 1 tahun yang lalu sebanyak 9 orang, dan responden yang menjawab 2 tahun yang lalu sebanyak 6 orang 15,4. Kategori lamanya beralih sangat mempengaruhi dengan tingkat penghasilan. Ternyata pekerjaan sebagai petani coklat dapat memberikan penghasilan yang sangat lumayan bagi masyarakat desa Pasir Bangun. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Informasi Responden terhadap Petani Coklat No Informasi F 1 TV 3 7,7 2 PEMDA 19 48,7 3 Masyarakat sekitar 17 43,6 Jumlah 39 100 Sumbe: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 8 diatas dapat diketahui informasi yang didapat oleh masyarakat sekitar terhadap petani coklat bervariasi, responden yang menjawab mengetahui dari PEMDA sebanyak 19 Orang 48,7, sedangkan responden yang menjawab dari masyarakat sekitar sebanyak 17 orang 43,6, dan responden yang menjawab mengetahui informasi tentang petani coklat dari TV sebanyak 3 orang 7,7. Hal ini dapat dilihat bahwa mayarakat tidak peka akan perubahan yang terjadi didesa Pasir Bangun, mereka mudah menerima perubahan yang terjadi pada mereka, sehingga membuat mereka dapat lebih terbuka dan tidak tertutup atas perubahan yang terjadi di desa Pasir bangun. Tabel 9 Lama Responden menghabiskan waktu di kebun No Kategori Waktu F 1 1 jam 2 5,1 2 2 jam 8 20,5 3 Lebih dari 3 jam 29 74,4 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 9 diatas dapat diketahui lama responden menghabiskan waktu dikebun bervariasi yaitu, responden yang menjawab lebih dari 3 jam sebanyak 29 orang 74,4, sedangkan responden yang menjawab 2 jam sebanyak 8 orang 20,5, dan responden yang menjawab 1 jam 2 orang 5,1. Hal ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara butuh ekstra dalam melakukan pekerjaan, sehingga hasil yang diperolah juga sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dikarenakan juga mereka tidak mempunyai pekerjaan sampingan sehingga mereka lebih menghabiskan waktu mereka dikebun dari pada tinggal dirumah. Tabel 10 Pengakuan Responden mempunyai pekerjaan sampingan No Pengakuan Responden F 1 Ya 25 64,1 2 Tidak 7 17,9 3 Kadang-kadang 7 17,9 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 10 diatas dapat diketahui bahwasannya responden mempunyai pekerjaan sampingan selain petani coklat, yaitu, bedagang, PNS, supir angkot, dan tukang becak. Responden yang menjawab mempunyai pekerjaan sampingan sebanyak 25 orang 64,1, sedangkan responden yang menjawab tidak mempunyai pekerjaan sampingan sebanyak 7 orang 17,9, dan responden yang menjawab kadang-kadang mempunyai pekerjaan sampingan 7 orang juga 17,9. Hal ini dapat dilihat bahwa responden adalah pekerja keras sehingga mereka tidak berpangku tangan pada pekerjaan baru yaitu petani coklat, sehingga penghailan mereka dapat lebih meningkat. Tabel 11 Lama Responden menunggu masa panen No Masa Panen F 1 4 Tahun 39 100 2 5 Tahun 3 Lebih dari 6 Tahun Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 11 diatas dapat diketahui bahwa lama responden menunggu masa panen yaitu 4 tahun, yaitu 39 responden 100 semua responden menjawab 4 tahun. Tabel 12 Pengakuan Responden mempekerjakan orang lain di perkebunan No Mempekerjakan di Perkebunan F 1 Ya 10 25,6 2 Tidak 10 25,6 3 Kadang-kadang 19 48,7 Jumlah 39 100 Sumber: data penwelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 12 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab kadang- kadang mempekerjaan orang lain diperkebunan yang mereka kelola sebanyak 19 orang48,7, sedangkan responden yang menjawab mempekerjakan orang lain diperkebunan yang mereka kelola sebanyak 10 orang 25,6 dan responden yang menjawab tidak mempekerjakan orang lain diperkebunan yang mereka kelola sebanyak 10 orang juga 25,6. Hal ini dapat dilihat bahwa masayarakat didesa Pasir Bangun yang pengangguran dapat melakukan pekerjaan sebagai tenaga kerja diperkebunan yang mereka kelola, sehingga dampak yang mereka berikan dapat membantu masyarakat yang pengangguran, dan dapat membantu kebutuhan hidup mereka. Tabel 13 Pengakuan Responden mempekerjakan orang lain di perkebunanan mereka No Saat Mempekerjakan F 1 Waktu panen Menjaga dan memetik 5 26,3 2 Menanam, memupuk 9 47,4 3 Membersihkan kebun 5 26,3 Jumlah 19 100 Universitas Sumatera Utara Sumber: Data peneliian lapangan oktober 2008 Dari tabel 13 diatas dapat diketahui bahwa responden yang mempekerjakan orang lain diperkebunan yang mereka kelola yaitu sebanyak 9 orang 47,4, mereka mempekerjakannya untuk menanam dan memupuk. Sedangkan responden yang menjawab untuk waktu panen menjaga dan memetik dan membersihkan kebun masing-masing responden menjawab 5 orang 26,3. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan adanya petani coklat dapat memberikan pekerjaan baru kepada masyarakat desa Pasir Bangun sehingga mereka tidak lagi pengangguran. Dan dapat membantu kebutuhan hidup mereka. Tabel 14 Pengakuan Responden menggunakan mesin No Penggunaan mesin F 1 Membutuhkan 6 15,4 2 Tidak membutuhkan 22 56,4 3 Kadang-kadang 11 28,2 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 14 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan mesin untuk penanaman, penyemprotan, dalam mengelola buah coklat dapat diketahui, bahwa responden yang menjawab tidak membutuhkan mesin sebanyak 22 orang 56,4, sedangkan responden yang menjawab kadang-kadang membutuhkan mesin sebanyak 11 orang 28,2, dan responden yang menjawab menggunakan mesin sebanyak 6 orang 15,4. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam memelihara perkebunan coklat tidak memerlukan tenaga mesin, karena pada dasarnya yang dibutuhkan masyarakat adalah pemeliharaan secara ekstra, yang hanya mereka Universitas Sumatera Utara gunakan dalam melakukan pemeliharaan adalah cangkul dan gunting, yaitu untuk membersihkan rumput dan dahan-dahan yang yang bercabang yang terdapat disekitar pohon coklat, dan dari observasi yang peneliti lihat ada juga perkebunan yang dibiarkan begitu saja, sehingga perkekebunan terlihat sangat semak, mereka datang kekebun tersebut ketika panen saja. Tabel 15 Pengakuan responden dalam memerlukan modal dalam berkebun No Modal F 1 Ya 23 59 2 Tidak 12 30,7 3 Tidak sama sekali 4 10,3 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 15 diatas dapat diketahui bahwa responden memerlukan modal yang lebih besar untuk berkebun dibandingkan dengan waktu bersawah, responden yang menjawab memerlukan modal yang besar untuk memulai berkebun sebanyak 23 orang 59, sedangkan responden yang menjawab tidak memerlukan modal besar dalam memulai berkebun sebanyak 12 orang 30,75, dan responden yang menjawab tidak sama sekali memerlukan modal senayak 4 orang 10,3. Hal ini dapat dilihat bahwa modal yang digunakan dalam memulai perkebunan sangat besar karena harus membeli tanah yang baru, bibit, pupuk, mempekerjakan orang lain diperkebunan sehingga memerlukan modal yang besar. Tabel 16 Modal yang digunakan No Modal yang digunakan F 1 Milik sendiri 26 66,7 2 Kredit Bank 3 Pinjaman dari keluarga 13 33,3 Jumlah 39 100 Universitas Sumatera Utara Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 16 diatas dapat diketahui bahwa modal yang digunakan respondan untuk memulai berkebun yaitu responden yang menjawab modal sendiri sebanyak 26 orang 66,7, sedangkan responden yang menjawab dari pinjaman keluarga sebanyak 13 orang 33,3, dan poin kredi Bank tidak ada responden yang menjawab. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menggunakan modal sendiri, karena jika modal sendiri mereka tidak perlu berpikir bagaiman harus membayarnya. Tabel 17 Pengakuan Responden adanya penyuluhan dari pemerintah No Penyuluhan dari pemerintah F 1 Ada 27 71,8 2 Tidak 8 20,5 3 Kadang-kadang 4 10,3 Jumlah 39 100 Sumber: data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 17 diatas dapat diketahui adanya penyuluhan dari pemerintah terhadap petani coklat, responden yang menjawab ada penyulahan dari pemerintah daerah sebanyak 27 orang 71,8, yaitu BPP Badan Penyuluhan Pertanian, sedangkan responden yang menjawab tidak ada penyulahan dari pemerintah daerah sebanyak 8 orang 20,5, dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang 10,3. Hal ini dapat dilihat bahwa pemerintahan daerah mempunyai tanggug jawab yang besar terhadap masyarakatnya, sehingga mereka tidak membiarkan masyarakatnya buta akan tanaman coklat, sehingga hasil yang diperoleh masyarakat tidak merugikan masyarakat malah sebaliknya yaitu meningkatkan penghasilan masyarakat desa Pasir Bangun. Universitas Sumatera Utara Tabel 18 Pengakuan Responden tentang harga buah coklat No Harga buah coklat F 1 Sesuai 32 82,1 2 Kurang sesuai 5 12,8 3 Tidak sesuai sama sekali 2 5,1 Jumlah 39 100 Sumber; data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 18 diatas dapat diketahui bahwa harga buah coklat sangat bervariasi, yaitu responden yang menjawab sesuai sebanyak 32 orang 82,1, sedangkan responden yang menjawab kurang sesuai sebanyak 5 orang 12,8, dan responden yang menjawab tidak sesuai sama sekali yaitu 2 orang 5,1. Hal ini dapat dilihat bahwa harga coklat hari demi hari semakin mahal, karena permintaan pasar yang semakin meningkat. Sehingga dari hasil biuah colat tersebut dapat meningkatkan status social ekonomi masyarakat Desa Pasir Bangun. Tabel 19 Lahan yang ditanami oleh Responden No Lahan yang ditanami F 1 Ya, milik sendiri 36 92,3 2 Penyewa 3 Penggarap 3 7,6 Jumlah 39 99,9=100 Sumber: Data penelitian lapangan oktiber 2008 Dari tabel 19 diatas dapat diketahui bahwa lahan yang mereka tanami buah coklat yaitu responden yang menjawab milik sendiri sebanyak 36 orang, sedangkan responden yang menjawab penggarap sebanyak 3 orang 7,6, dan poin penyewa tidak ada responden yang menjawab. Hal ini dapat dilihat bahwa lahan yang ditanami buah coklat adalah lahan milik sendiri karena pada dasarnya daerah Aceh Tenggara Universitas Sumatera Utara dikeliligi oleh gunung sehingga masyarakat sekitar dapat memiliki tanah yang kosong dan dapat menggarap tanah tersebut. Tabel 20 Sistem menjual hasil buah coklat yang dilakukan oleh Responden No Sistem menjual hasil buah coklat F 1 Melalui agen coklat 28 71,8 2 Langsug dijual kekota 10 28,2 3 Tengkulak yang datang ketiap- tiap rumah Jumlah 39 100 Sumber; data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 20 diatas dapat diketahui sistem penjualan buah coklat yang dilakukan masyarakat desa Pasir bangun, yaitu resoponden yang menjawab melalui agen coklat sebanyak 28 orang 71,8, sedangkan responden yang menjawab langsung dijual kekota sebanyak 10 orang 28,2, dan poin tengkulak yang datang ketiap-tiap rumah tidak ada yang menjawab. Hal ini dapat dilihat bahwa responden menjual hasil buah coklat mereka kepada agen coklat, karena jika mereka kekota memerlukan ongkos, sehingga mereka lebih memilih agen yan datang rumah. Tabel 21 Hambatan dalam pemasaran No Hambatan dalam pemasaran F 1 Ada 12 30,8 2 Tidak 24 61,5 3 Kadang-kadang 3 7,7 Jumlah 39 100 Sumber; Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 21 diatas dapat diketahui hambatan-hambatan responden dalam pemasaran hasil buah cokat, yaitu, responden yang menjawab tidak ada hambatan dakam pemasaran buah coklat sebanyak 24 orang 61,5, sedangkan responden yang menjawab ada hambatan dalam pemasaran buah coklat sebanyak 12 orang Universitas Sumatera Utara 30,8 ini disebabkan karena cuaca yang kadang tidak bersahabat. Dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang 7,7. Tabel 22 Sistem pemetikan buah coklat No Sistem pemetikan buah coklat F 1 Memetik sendiri 22 56,4 2 Sistem upah 15 38,5 3 Gotong royong 2 5,1 Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 22 diatas dapat diketahui sistem pemetikan buah coklat ketika penen yang dilakukan oleh responden yaitu, responden yang menjawab memetik sendiri sebanyak 22 orang 56,4, sedangkan responden yang menjawab sistem upah sebanyak 15 orang 38,5, dan responden yang menjawab gotong royong 2 orang 5,1. Hal ini dapat dilihat hanya sebagian responden yang dalam pemetikan buah coklat mempekerjakan orang lain diperkebunan mereka kelola. Tabel 23 Panen buah coklat No Panen buah coklat F 1 Seminggu sekali 18 46,2 2 Seminggu dua kali atau lebih 21 53,8 3 Tidak panen Jumlah 39 100 Sumber: Data penelitian lapangan oktober 2008 Dari tabel 23 diatas dapat diketahui bahwa panen buah coklat yang dilakukan oleh responden yaitu, responden yang menjawab seminggu 2 kali sebanyal 21 orang 53,8, sedangkan responden yang menjawab sekali sebanyak 18 orang 46,2, dan poin tidak panen, tidak ada responden yang menjawab. Hal ini dapat dilihat Universitas Sumatera Utara dengan melihat panen buah coklat seminggu dua kali dapat meningkatkan status social ekonomi responden.

4.4 Data Variabel Antara Z Aksesbilitas