Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti pernah mengalami perubahan, walaupun perubahan Upaya Inovasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti pernah mengalami perubahan, walaupun perubahan

tersebut ruang lingkupnya tidak terlalu luas. Hal ini disebabkan, oleh karena tidak adanya masyarakat yang hidup secara terisolasi dalam arti yang mutlak. Di samping itu, kebutuhan maupun kepentingan masyarakat senantiasa berkembang terus sehingga diperlukan perubahan agar kebutuhan dan kepentingan tersebut dapat dipenuhi secara wajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Soejono Soekanto bahwa, setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan itu dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga. Selanjutnya setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda. Ada yang berttujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten, dan yang bertujuan mencari keuntungan yang disebut usahatani komersial. Petani coklat pada umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan dalam meningkatkan penghasilan atau pendapatan dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Rismayani:2007:11. Mengenai petani, Popkin beranggapan bahwa seorang petani pertama-tama memperhatikan kesejahteraan dan keamanan diri dan keluarganya. Apapun nilai-nilai dan tujuan hidupnya, dia akan bertindak sesuai dengan kehendak sendiri, ketika dia memperhitungkan kemungkinan memperoleh hasil yang diinginkan atas dasar Universitas Sumatera Utara tindakan-tindakan individual. Kedua, hubungan petani dengan orang-orang lain tidak selalu didasarkan atas beberapa prinsip moral yang umum, tetapi pada kalkulasi apakah hubungan-hubungan semacam itu dapat atau akan menguntungkan diri dan keluarganya atau tidak. Di sisni konsep atau sosok petani yang pasrah nrimo, dan hampir selalu tunduk pada aturan-aturan sosialnya, diganti dengan sosok seorang manusia ekonomis yang universal yang mengambil keputusan di tengah sejumlah kendala dan tantangan.Heddy Shari Ahimsa.P :2003:31-32.

2.2. Upaya Inovasi

Pembangunan merupakan salah satu aspek yang mengakibatkan perubahan. Perubahan-perubahan itu biasanya disebababkan oleh masalah-masalah baru, dan penerimaan perubahan tersebut dengan seadanya menerima perubahan untuk merubah cara pandangnya yang konservatif. Sedangkan pembangunan, berarti upaya untuk mengubah suatu sistem bagi suatu perkembangan aspek tertentu, yang secara langsung mengubah pola-pola hidup masyarakat. Perubahan yang dirasakan langsung untuk menerima perubahan, peninjauan aspek tertentu yang merupakan tujuan dilakukannnya perubahan tersebut. Sifar-sifat inovatif.dalam buku Drs Abdillah H,1986:146-156 itu terdiri dari 5 sifat yaitu : 1. Keuntungan Relatif Tingkatan dimana suatu ide baru dianggap suatu yang lebih baik daripada ide- ide yang ada sebelumnya. Tingkat keuntungan relatif seringkali dinyatakan dengan atau dalam bentuk keuntungan ekonomis. Universitas Sumatera Utara Kebanyakan para ahli sosial menyatakan bahwa indikator keuntungan relatif yang paling menonjol pengaruhnya adalah keuntungan yang bersifat ekonomis.Tetapi tak selamanya begitu, dimensi keuntungan relatif yang non ekonomis seperti prestise sosial dan penerimaan sosial dapat pula diharapkan sebagai penjelas kecepatan adopsi. 2. Kompatibilitas Sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu dan kebutuhan penerima. Suatu inivasi mungkin kompatibel dengan 1 nilai-nilai kepercayaan sosiokultur, 2 dengan ide-ide yang telah diperkenalkan lebih dulu, dan 3 dengan kebutuhan klien terhadap inovasi. 3. Kompleksitas Tingkat di mana suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan. Suatu ide baru munngkin dapat digolongkan ke dalam kontinum “rumiit sedeharna”. Inovasi-inovasi tertentu begitu mudah dapat dipahami oleh penerima tertentu, sedangkan orang lainnya tidak. Kerumitan suatu inivasi menurut pengamatan anggota sistem sosial, berhubungan negatif dengan kevepatan adopsinya. Ini bearti makin rumit suatu inovasi bagi seseorang, maka akan makin lambat pengado- psiannya. 4. Triabilitas dapat dicobanya suatu inovasi Suatu tingkat di mana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba biasanya diadopsi lebih cepat daripada inovasi ynag tak dapat dicoba lebih dulu. Suatu inovasi yang dapat dicoba akan memperkecil resiko bagi adopter. Universitas Sumatera Utara 5. Observabilitas dapat diamatinya suatu inovasi Tingkat dimana hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. hasil- hasil inovasi-inovasi tertentu mudah dilihat dan dikomunikasikan kepada orang lain sedangkan beberapa lainnya tidak.Drs Abdillah H,1986:146-156 Kecepatan adopsi dalah tingkat kecepatanenerimaan inovasi oleh anggota sistem sosial.hal-hal yang dapat menjadi variabel penjelas kecepatan adopsi yaitu 1 tipe keputusan inovasi, 2 sifat saluran komunikasi yang dipergunakan untuk menyebarkan inovasi dalam proses keputusan inovasi, 3 ciri-ciri sistem sosial dan 4 gencarnya usaha agen pembaru dalam mempromosikan inovasi. Dengan komunikasi ide-ide baru dan informasi-informasi baru akan merubah penilaian masyarakat tentang berbagai hal kebutuhan-kebutuhan baru yang selanjutnya akan mengubah tindakan yang ada kearah tindakan yang baru. Disamping komunikasi hal lain yang menyebabkan terjadinya perubahan adalah karena adanya kesadaran akan keterbelakangan. Sebaliknya kesadaran bahwa keadaan dirinya sudah berkembang akan merupakan penghambat bagi suatu perkembangan, demikian dikemukakan oleh Irving Horwitz 1972 :491. Yang merupakan proses perubahan yang terjadi didalam sistem masyarakat tersebut, sebagai hasil dari adopsi penerimaan maupun rejection penolakan terhadap ide-ide baru. Proses adaptasi ini telah dilukiskan di dalam istilah dari berbagai model yang bervariasi dari tiga sampai tujuh tingkatan. Salah satunya yang kemukakan oleh SINGH 1965 berdasarkan keadaan di India. Proses itu terdiri dari tujuh tingkatan sebagai berikut : 1. Need, kebutuhan: Ini adalah tingkatan ketidakpuasan bilaman seorang individu berhasrat untuk mengubah praktek-praktek yang telah ada, yaitu Universitas Sumatera Utara melalui chage agent tenaga perantara pengubah pembaharuan pada tingkat desa, beberapa media massa adalah penting sebagai sumber didalam tingkatan kebutuhan. 2. Awareness, pengetahuan: seorang individu hanya mengetahui tentang pembaharuan tanpa mengetahui seluk-beluknya. Pada tingkatan awarenes atau pengetahuan, sumber yang paling penting adalah chage agent pada tingkat desa, media massa dan petani-petani lain. 3. Interest, kepentingan: seorang individu hanya mengetahui tentang perubahan tanpa mengetahui seluk-beluknya. Pada tingkatan ini, sumbangan-sumbangan yang resmi sepeerti, misalnya badan penyuluhan, dan petani-petani yang lain adalah penting. 4. Deliberation, pertimbangan yang matang: ini adalah tingkatan dimana seorang individu mempertimbangkan untuk mencoba atau tidak. 5. Trial, percobaan: seorang individu menggunakan sebagian dari pembaharuan, atau kadang-kadang sepenuhnya. Pada tingkatan trial atau percobaan, praktek kebutuhan pokok atau pekerjaaan yang diarahkan untuk komersil yang bersifat sedeharna tidak diperlukan adanya komunikasi tetapi usaha-usaha yang baru yang menyeluruh dan kompleks, rekan-rekan petani yang ahli atau rekan-rekan petani yang bersifat informal berperan sebagai sumber komunikasi. 6. Evaluation, penilaian inividu : di dalam tingkatan evaluation atau penilaian rekan-rekan petani dan tetangga-tetangga adalah merupakan sumber-sumber komunikasi yang utama. Universitas Sumatera Utara 7. Adaption, pemilikan: ini adalah keputusan untuk kmenggunakan praktek- praktek pada dasar yang berkelanjutan . Pada tingkatan adaption, pengalam pribadi yang diperoleh pada waktu melakukan percobaan merupakan sumber utama Slamet 1978 :16-17 Setiap kali terjadi proses perubahan, membutuhkan proses adaptasi, bahkan respons yang tepat dari warga masyarakat yang tengah berubah. Berbeda dengan orang-orang yang berpendidikan dan berasal dari kelas atas, orang yang kelas rendah umunya ragu-ragu untuk menerima pemikiran dan cara-cara baru serta curiga terhadap para penciptaan hal-hal baru. Sedangkan kelas atas cendrung lebih responsif terhadap ide-ide baru, sehingga mereka sering kali bisa memetik manfaat dengan cepat atas program baru atau inovasi yang diketahuinya. James Scoott Damsar:2002 misalnya menyatakan bahwa salah satu ciri yang menandai masyarakat desa yang miskin di Asia Tenggara adalah keengganan untuk menempuh resiko atau lebih dikenal dengan istilah safety first dahulukan selamat. Petani-petani kecil, dalam banyak hal lebih memilih menunggu dari pada segera merespons perubahan atau tawaran program baru, karena bagi mereka kelangsungan hidup lebih penting daripada melakukan langkah-langkah terobosan yang tidak jelas hasilnya. 2.3. Peningkatan Status Sosial Ekonomi Pada dasarnya setiap masyarakat dalam hidupnya akan mengalami perubahan, perubahan ini akan dapat diketahui apabila dilakukan pengamatan artinya adalah menelaah keadaan masyarakat itu pada masa yang lalu. Perubahan dalam masyarakat merupakan suatu proses yang terus menerus, artinya bahwa setiap masyarakat pada Universitas Sumatera Utara kenyataannya akan mengalami perubahan itu, akan tetapi perubahan antara masyarakat yang satu dengan yang lain tidak selalu sama, ada yang mengalami lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Banyak faktor yang membuat masyarakat itu berubah, sehingga tidak dapat diterangkan dengan suatu formula yang sedeharna. Sosial ekonomi disini adalah suatu perubahan berupa peningkatan di bidang kehidupan sehingga keluarga dapat menempatkan dirinya dalam lingkungan berdasarkan apa yang dimiliki dan diperolehnya bahwa dalam pembangunan ekonomi terdapat 4 yang saling berhubungan Soedjito, 1986:37 yakni 1. Modernisasi teknologi membawa pergeseran dari teknik-teknik tradisional kepada aplikasi ilmu pengetahuan. 2. Pertanian komersial yang bercirikan pergeseran dan subsisten yang menuju pertanian untuk ekspor, mengadakan spesialisasi terhadap produksi yang akan dipergunakan dalam menggiatkan buruh upahan 3. Proses industrilisasi yan menggambarkan tradisi dari penggunaan kekuatan hewan menuju penggunaan mesin 4. Urbanisasi yang meliputi perubahan-perubahan dimensi ekologi dan pergerakan kearah petumbuhan pusat-pusat kota. Sosial ekonomi disini adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya dilingkungannya berdasarkan apa yang dimilikinya baik berupa pengetahuan maupun kemampuan mengenai penghasilan dalam memenuhi hidupnya termasuk pendidikan, pelayanan kesehatan, perumahan, status sosial. Universitas Sumatera Utara Kaitan antara modernisasi petani pedesaan dengan peningkatan sosial ekonomi masyarakat sebenarnya merupakan hubungan empiris kesejahteraan yang dipakai dalam bahasa dan istilah adalah kemampuan petani mengkonsumsi kebutuhan hidupnya. Bahwa citra petani pada umumnya melukiskan petani sebagai produsen, kemiskinan pada hakikatnya petani sebagai konsumen. Pandangan dan penilaian petani sebagai produsen melahirkan pandangan bahwa yang dibutuhkan oleh para petani adalah tersedianya faktor-faktor produksi yang murah dan terjangkau dan menilai petani sebagai konsumen memberikan masukan bahwa usaha tani merupakan suatu wadah untuk meningkatkan petani adanya indikasi bahwa petani semakin maju dan sejahtera. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN