sebanyak 62 orang 62, selanjutnya yang menggunakan modal kerja per bulan Rp.1.000.000 hingga Rp.1.500.000 sebanyak 14 orang 14, dan yang
menggunakan modal kerja di atas Rp.1.500.000 per bulan sebanyak 6 orang 6. Dalam penelitian ini yang banyak dijumpai pedagang yang menggunakan modal kerja
Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000 per bulannya, ini disebabkan oleh keterbatasan modal kerja yang dimiliki oleh mereka. Sementara keinginan sebagian besar dari
mereka adalah menggunakan modal kerja yang lebih banyak lagi, karena semakin banyak modal kerja yang digunakan maka semakin tinggi pula tingkat
pendapatannya.
IV.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Jam Usaha
Jam usaha yang dialokasikan oleh pedagang sangat beragam ada yang mengalokasikan dengan jumlah sedikit dan ada juga yang mengalokasikannya lebih
banyak. Pedagang kaki lima tidak mengenal jam kerja normal, menurut mereka mengalokasikan jam usaha untuk berdagang sesuai dengan keinginan mereka. Jam
usaha merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan pendapatan pedagang kaki lima.
Penjelasan responden atas variabel jam usaha dapat dilihat pada Tabel IV.7 di bawah ini
Tabel IV.7 Penjelasan Responden Atas Variabel Jam Usaha No
Jam Usaha per hari Jam Frekwensi Orang
1 Di bawah 5
1 1
2 5 – 10
78 78
3 Di atas 10
21 21
Jumlah 100
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas menunjukkan bahwa jam usaha yang dialokasikan oleh pedagang kaki lima di bawah 5 jam dalam per hari hanya 1 orang 1. Kemudian
yang banyak dijumpai yang mengalokasikan jam usahanya per hari adalah 5 hingga 10 jam yaitu sebanyak 78 orang 78. Selanjutnya yang mengalokasikan jam usaha
per hari di atas 10 jam sebanyak 21 orang 21. Kebanyakan pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara mengalokasikan jam usahanya antara 5 jam hingga 10 jam per
harinya, hal ini menunjukkan bahwa pedagang dalam mengalokasikan jam usahanya kebanyakan dari pagi hari sampai siang, dan ada juga dalam mengalokasikan jam
usahanya dari pagi hari sampai sore hari. Pada prinsipnya pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara dalam mengalokasikan jam usahanya bervariasi ada yang
mengalokasikan jam usahanya tetap setiap hari ada juga yang mengalokasikan jam usaha tidak tetap setiap harinya tergantung dari keinginan mereka.
IV.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Pengalaman
Dalam berdagang pengalaman seseorang sangat dibutuhkan, karena menurut mereka dengan pengalaman tersebut dapat memahami dan mengetahui akan
kebutuhan serta keinginan pembeli, dengan demikian pembeli akan tertarik untuk membeli barang dagangan yang mereka jual, banyaknya volume barang yang terjual
maka akan meningkatkan pendapatan mereka. Penjelasan responden atas variabel pengalaman dapat dilihat pada Tabel IV.8
di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.8 Penjelasan Responden Atas Variabel Pengalaman No
Pengalaman Tahun Frekwensi Orang
1 Di bawah 4
43 43
2 4 – 8
42 42
3 Di atas 8
15 15
Jumlah 100
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Dari Tabel IV.8 di atas menunjukkan bahwa pengalaman pedagang kaki lima yang banyak dijumpai dalam penelitian ini adalah yang berdagang di bawah 4 tahun
adalah sebanyak 43 orang 43. Kemudian yang berpengalaman 4 hingga 8 tahun sebanyak 42 orang 42 dan yang pengalaman di atas 8 tahun sebanyak 15 orang
15. Pengalaman pedagang merupakan salah satu yang mendeterminasi tingkat pendapatannya. Semakin lama pengalaman seseorang menekuni bidang usaha tertentu
maka semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, dalam hal ini mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan dari calon pembeli, dengan
demikian minat beli dari calon pembeli lebih tinggi dengan sendirinya volume barang yang terjual akan tinggi dan berdampak pada kenaikan tingkat pendapatan.
IV.1.3.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Jenis Barang Dagangan Produk