Inflation Factor VIF dengan nilai cut off yang umum dipakai yaitu Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF10 Ghozali, 2007.
Adapun hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel IV.12 berikut ini.
Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolonieritas
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF Modal kerja
.496 2.016
Jam usaha .254
3.934 Pengalaman
.246 4.066
Jenis barang dagangan produk .222
4.503 a Dependent Variable: Pendapatan
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel IV.12 di atas menunjukkan nilai dari masing-masing Tolerance dan VIF variabel independen, dimana hasil pengujian multikolonieritas
tidak satupun nilai tolerance variabel independen kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian
multikolonieritas, maka
dapat diambil
keputusan bahwa
tidak terdapat
multikolonieritas dalam model regresi, dengan demikian model regresi masuk dalam katagori sebagai model regresi yang baik.
IV.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika
pengamatan variance dari residual ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Apabila dalam model
terbebas dari heteroskedastisitas maka model regresi bersifat homoskedastisitas dan model ini termasuk dalam katagori model yang baik. Untuk mendeteksi
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan analisis yaitu dengan analisis grafik dan analisis uji statistik.
1. Analisis Grafik
Dalam mendeteksi gejala hetoroskedastisitas salah satunya dapat dilihat dari grafik scatterplot. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan
melihat Grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat independen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Terdeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian
menyempit, maka
mengindentifikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan kata lain terjadinya homoskedastisitas.
Adapun hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
-2 -1
1 2
3 4
Regression Standardized Predicted Value
-4 -2
2 4
R eg
re ss
io n
S tu
d en
ti ze
d R
es id
u al
Dependent Variable: Pendapatan Scatterplot
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Gambar IV.3 Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas
Dari Gambar IV.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi variabel independen. 2.
Analisis Statistik Analisis dengan grafik scatterplot memiliki kelemahan karena jumlah
pengamatan mempengaruhi ploting. Semakian sedikit jumlah pengamatan semakin sulit mengintepretasikan hasil grafik scatterplot. Dengan demikian untuk keakuratan
Universitas Sumatera Utara
uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini maka melakukan uji statistik yaitu uji park.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel IV.13 berikut ini.
Tabel IV.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 4.727
.274 17.248
.000 Moda Kerja
.000 .000
.247 .973
.336 Jam Usaha
-.049 .047
-.294 -1.057
.297 Pengalaman
.062 .046
.433 1.340
.187 Jenis Barang Dagangan
Produk .015
.060 .088
.244 .809
a Dependent Variable: U2i
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Dari pengujian heteroskedastisitas yang ditunjukkan pada Tabel IV.13 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun koefisien parameter variabel independen
penelitian mempengaruhi nilai kuadrat residual U2i yang signifikan secara statistik pada taraf kritik 95 atau signifikansi alpha 0,05. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas dengan kata lain model regresi homoskedastisitas. Hasil uji statistik ini yaitu uji park konsisten dengan
hasil analisis grafik scatterplot. Dengan demikian model regresi dapat dikatagorikan sebagai model regresi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
IV.2 Pembahasan IV.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama