berjumlah 73 orang 73, karena yang berstatus sudah kawin mempunyai tanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada anggota keluarganya, serta bertanggung
jawab dalam memberikan pendidikan dan kesehatan kepada anak-anaknya. Dengan demikian mereka mencari penghasilanya untuk memenuhi kebutuhannya salah
satunya adalah menjadi pedagang kaki lima. Kemudian diikuti yang berstatus janda yaitu berjumlah 14 orang 14, ini juga mempunyai tanggung jawab untuk
menghidupi terhadap anak-anaknya. Selanjutnya diikuti yang berstatus belum kawin yang berjumlah 13 orang 13. Sementara yang berstatus duda tidak dijumpai dalam
berdagang di kaki lima di Kabupaten Aceh Utara.
IV.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Suatu pekerjaan tertentu membutuhkan kualifikasi tertentu pula, dan kualifikasi tersebut ditempuh dari jenjang pendidikan. Untuk berdagang khususnya
berdagang di kaki lima tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi, akan tetapi yang dibutuhkan adalah keyakinan dan kemauan serta keuletan.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel IV.4 di bawah ini.
Tabel IV.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No
Pendidikan Terakhir Jumlah Orang
1 Tidak Sekolah
2 2
2 Sekolah Dasar
23 23
3 Sekolah Menengah Pertama
45 45
4 Sekolah Menengah Atas
30 30
5 Perguruan Tinggi
Jumlah 100
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari Tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang berdagang di kaki lima berdasarkan pendidikan terakhir lebih didominasi yang
menamatkan Sekolah Menengah Pertama yaitu berjumlah 45 orang 45. Hal ini disebabkan kurangnya kualifikasi untuk bekerja di sektor formal, dengan demikian
mencari alternatif lain dalam berusaha salah satunya adalah menjadi pedagang kaki lima karena berdagang di kaki lima tidak memerlukan kualifikasi tertentu dari jenjang
pendidikan, hanya yang dibutuhkannya adalah keyakinan dan kemauan serta keuletan dalam berdagang. Selanjutnya diikuti yang pendidikan terakhir Sekolah Menengah
Atas yang berjumlah 30 orang 30. Kemudian diikuti pendidikan terakhir Sekolah Dasar yang berjumlah 23 orang 23, dan yang tidak sekolah berjumlah 2 orang
2. Sementara pendidikan terakhir di Perguruan Tinggi tidak dijumpai sebagai pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara.
IV. 1.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian IV.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Pendapatan
Dewasa ini orang berlomba-lomba untuk mendapatkan tingkat pendapatan yang tinggi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tingkat pendapatan
yang diterima oleh setiap orang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Pendapatan seseorang diperoleh dari berbagai macam usaha yang dilakukanya, seperti
bertani, melaut dan juga menjadi pedagang kaki lima serta masih banyak usaha lainnya. Tingkat pendapatan pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara sangat
bervariasi, hal ini sangat tergantung dari kuantitas barang yang disediakan. Dengan banyaknya kuantitas barang yang digelarkannya, dengan sendirinya minat beli
Universitas Sumatera Utara
konsumen sangat tinggi. Banyaknya volume barang yang terjual maka dapat dipastikan meningkatnya tingkat pendapatan.
Adapun penjelasan responden atas variabel pendapatan dapat dilihat pada Tabel IV.5 di bawah ini.
Tabel IV.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Pendapatan No
Pendapatan per bulan Rp Frekwensi Orang
1 Di bawah Rp.1.000.000
54 54
2 Rp. 1.000.000 - Rp. 1.500.000
34 34
3 Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000
15 15
4 Di atas Rp. 2.000.000
1 1
Jumlah 100
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Berdasarkan dari Tabel IV.5 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendapatan pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara sangat bervariasi, Pendapatan tersebut
sangat tergantung dari jumlah modal kerja yang digunakan, juga jam usaha yang dialokasikan, dan pengalaman dalam berdagang serta banyaknya jenis barang
dagangan yang dijualkannya. Dari 100 orang responden tingkat pendapatan yang diperoleh di bawah Rp. 1.000.000 per bulannya adalah sebanyak 54 orang 54.
Kemudian yang memperoleh pendapatan Rp.1.000.000 hingga Rp. 1.500.000 per bulannya sebanyak 34 orang 34. Selanjutnya pendapatan Rp.1.500.000 hingga
Rp.2.000.000 per bulannya sebanyak 15 0rang 15, dan pendapatan di atas Rp.2000.000 per bulannya hanya 1 orang1. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar tingkat pendapatan pedagang kaki lima di Kabupaten Aceh Utara bawah Rp.1.000.000 per bulannya. Padahal pedagang kaki lima menginginkan tingkat
pendapatannya lebih tinggi lagi, akan tetapi terbatasnya modal kerja yang dimilikinya
Universitas Sumatera Utara
serta kurangnya keragaman barang yang digelarkannya untuk dijual, dengan sendirinya tingkat pendapatan yang diterimanya juga terbatas.
IV.1.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Modal Kerja