Kemudian pengalaman juga mendukung terhadap tingkat pendapatan seseorang, karena semakin lama dia berdagang maka semakin banyak jumlah pelanggannya
untuk membeli barang dagangannya yang akhirnya berdampak pada pendapatannya. Selanjutnya banyaknya jenis barang dagangan produk yang tersedia biasanya calon
pelanggannya lebih tertarik untuk membelinya karena dihadapkan banyak pilihan yang akhirnya juga berdampak pada tingkat pendapadatannya.
Pedagang kaki lima merupakan salah satu bentuk usaha informal yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja tanpa memandang status, usia dan tingkat
pendidikan. Umunnya yang mendeterminasi atau mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima antara lain modal kerja, jam kerja dan pengalaman dalam
berdagang serta jenis barang produk yang disediakan.
II.3.2.1 Modal Kerja
Modal kerja merupakan salah satu unsur yang terpenting dan esensial dalam sebuah usaha, karena modal kerja adalah kunci utama dalam menjalankan sebuah unit
bisnis. Tanpa adanya modal kerja sangat sulit sebuah unit usaha dapat melakukan kegiatannya seperti memproduksi suatu barang bagi perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur. Begitu juga usaha yang bergerak dibidang perdagangan baik kecil maupun besar juga tidak sedikit membutuhkan modal kerja. Modal kerja sangat
erat hubungannya dengan pendapatan, semakin tinggi modal kerja yang diinvestasikan maka semakin tinggi pula tingkat return atau pendapatan yang yang
diharapkan. Dengan demikian setiap badan usaha selalu membutuhkan modal kerja yang banyak agar dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Modal kerja
Universitas Sumatera Utara
merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas usaha sehari-hari.
Menurut Martono dan Harjito 2005:72 ”modal kerja merupakan dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Selanjutnya
pendapat Kasmir 2006:85 ”modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi”. Dengan
demikian modal kerja selalu dipergunakan oleh suatu badan usaha untuk membiayai kegiatan usahanya sehari-hari secara terus menerus.
Modal kerja yang dimiliki oleh suatu badan usaha tentunya mempunyai sumbernya baik bersumber dari modal sendiri atau yang dikenal dengan ekuitas
maupun bersumber dari pinjaman atau dari utang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Noor 2007:376 mengartikan modal dari sudut sumber dananya,
dikatakan bahwa sumber dana jangka panjang yang ada dalam perusahaan, terdiri dari modal sendiri equity dan utang jangka panjang. Definisi modal yang dikemukakan
oleh Noor hanya menggambarkan struktur modal dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut Longenecker, et.al 2001:304 “modal kerja merupakan aktiva likuid yang
dapat diubah menjadi kas dalam siklus operasi sebuah perusahaan”. Menurut Weston, et.al 1990:410 ”modal kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek
yaitu kas, sekuritas yang mudah di pasarkan, persediaan dan piutang usaha”. Modal kerja didefinisikan oleh para ahli bermacam ragam, mereka memandang dari masing-
masing konsep modal kerja itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian Sartono 2001:385 berpendapat bahwa “ada dua pengertian modal kerja yaitu gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar, sementara net
working capital adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar .
Lebih lanjut Sartono 2001:412 menyatakan bahwa “konsep modal kerja nol zero working
capital merupakan selisih antara persediaan ditambah dengan piutang dikurangi dengan hutang jangka pendek”, konsep ini tidak termasuk di dalamnya alat-alat yang
paling likuid dalam harta lancar, seperti kas, efek atau sekuritas, akan tetapi yang termasuk di dalamnya adalah persediaan dan piutang.
Menurut Syamsuddin 1992:201 ”modal kerja bersih yaitu sebagai selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar”. Tujuan dari manajemen Modal kerja
adalah untuk mengelola masing-masing pos aktiva lancar dan utang lancar sedemikian rupa, sehingga jumlah modal kerja bersih yang di inginkan tetap dapat
dipertahankan .
Pendapat Syamsuddin di atas sejalan dengan pendapat Brealey, et.al 2004:509 yang menyatakan bahwa “Working capital is current assets minus current
liabilities. Often called working capital” modal kerja adalah harta lancar dikurangi dengan hutang lancar yang sering disebut dengan modal kerja.
Kedua pendapat di atas juga didukung oleh Muslich 2000:142 menyatakan
bahwa ” modal kerja secara kolektif mencakup aktiva dan passiva lancar atau jangka pendek. Sedangkan modal kerja netto mencerminkan perbedaan antara aktiva lancar
dan passiva lancar perusahaan. Dengan demikian dalam manajemen modal kerja berkaitan dengan manajemen investasi dalam aktiva lancar dan kebijaksanaan dalam
pasiva lancar”. Kemudian Alwi 1991:1 menyatakan bahwa “modal kerja
Universitas Sumatera Utara
mengandung dua pengertian pokok yaitu gross working capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar dan net working capital yang merupakan selisih antara
aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Kemudian Ahmad 1997:2 menyatakan modal kerja dari segi konsepnya
yaitu modal kerja secara umum dapat berarti: 1. Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor gross working capital atau konsep kuntitatif, 2. aktiva lancar dikurangi
utang lancar net working capital atau konsep kuantitatif, 3. Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan tahun berjalan atau
functional working capital atau konsep fungsional. Selanjutnya Riyanto 2001:57 juga menyatakan bahwa ada tiga konsep modal
kerja yaitu: 1. Konsep kuantitatif, konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva
yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva di mana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan
demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut dengan gross working capital,
2. Konsep Kuantitatif menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa
menganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini disebut modal kerja netto net working
capital, 3. Konsep fungsionil, konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan income. Setiap dana yang dikerjakan atau digunakan
Universitas Sumatera Utara
dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan, baik pendapatan saat ini current income maupun pendapatan dimasa yang akan datang
future income. Konsep modal kerja fungsionil merupakan konsep mengenai modal yang digunakan untuk menghasilkan current income.
Sementara Van Horne,et.al 2005:308 berpendapat bahwa ada dua konsep modal kerja yaitu modal kerja bersih dan modal kerja kotor. modal kerja bersih net
working capital yang merupakan perbedaan nilai uang antara aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek. Ini adalah salah satu pengukuran untuk melihat sejauh
mana perusahaan terlindung dari masalah likuidasi. Sedangkan modal kerja kotor gross working capital merupakan investasi perusahaan dalam aktiva lancar seperti
kas, sekuritas yang dapat diperjual belikan, piutang dan persediaan terutama kewajiban jangka pendek yang dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar.
Konsep modal kerja yang dikemukakan oleh Riyanto di atas didukung oleh William et.al dalam Prawirosentono 2002:131 konsep modal kerja yaitu 1. The
gross consep of working capital, konsep ini menyatakan bahwa working capital merupakan seluruh jumlah aktiva lancar yang terdapat dalam neraca suatu
perusahaan. the gross consep of working capital ini merupakan konsep yang banyak diaplikasi oleh para ekonom dan pengusaha. Para pengusaha sebagai praktisi menitik
beratkan penggunaan seluruh modal kerja untuk memperoleh keuntungan yang optimum. Semua pengusaha akan berusaha agar seluruh modal kerja yang dimiliki
bisa memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, 2. The net consep of working capital, menurut konsep ini modal kerja adalah selisih antara current assets dengan
Universitas Sumatera Utara
current liabilities. Konsep ini dianut para akuntan dengan anggapan bahwa modal kerja merupakan kekayaan bersih dari suatu perusahaan, jadi mereka hanya
meninjaunya dari segi likuiditas, yakni kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban utang jangka pendek
. Modal kerja yang dimiliki oleh pedagang adalah sejumlah dana yang
dibutuhkan untuk membeli barang-barang dagangannya atau produk yang kemudian dijual kembali kepada konsumen dengan tujuan untuk mencari keuntungan yang
optimal. Dalam mencari keuntungan yang optimal tentunya menganut efisiensi, artinya menekan seminimal mungkin semua biaya yang timbul.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa modal kerja merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasi
sehari-hari. Kemudian modal kerja yang dimiliki oleh badan usaha bersumber dari modal sendiri juga bersumber dari pinjaman atau dari utang. Adapun sumber
pinjaman atau utang mempunyai jangka waktu baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian konsep modal kerja terdiri dari konsep kuantitatif yang disebut
dengan gross working capital atau modal kerja kotor, yaitu semua unsur harta lancar. Kemudian konsep kualitatif yang disebut juga net working capital atau modal kerja
bersih, yaitu kelebihan antara harta lancar dengan hutang lancar. Selanjutnya konsep fungsionil yaitu mengfungsikan semua dana yang ada dalam badan usaha untuk
mendapatkan pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
II.3.2.2 Jam Usaha